Dimensi Psikologis Dalam Mengurangi Cedera

penghargaan yang mendorong pekerja untuk mengambil risiko, dan faktor yang berdarkan manusia perasaan bergegas semua yang diperlukan untuk memahami kegiatan ini.

3.4.3. Dimensi Psikologis Dalam Mengurangi Cedera

Imada dan nagamachi 1990 menghadirkan sebuah konseptualisasi serupa dari komponen sikap. Mereka berpendapat bahwa komponen yang berpengaruh memainkan sebagian besar dalam kesalahan manusia dan peristiwa kecelakaan. Ada bukti yang menghubungkan kinerja keselamatan yang buruk untuk mempengaruhi reaksi pekerja, seperti: kepuasan kerja pekerja frankel, imam dan ashford, 1980; serigala dan pearson, 1992 . Ini juga merupakan komponen ergonomi tradisional dan program keselamatan yang paling mungkin untuk diatasi. Para psikolog telah lama mengakui bahwa kecenderungan sikap berdasarkan oleh peristiwa-peristiwa tertentu, objek, atau orang-orang yang memiliki tiga komponen: perilaku, kesadaran dan terpengaruh. Investigasi kecelakaan tradisional dan intervensi ergonomis telah berfokus pada komponen perilaku. Jika tindakan mempengaruhi manusia untuk tidak cedera tidak dilakukan, kita dapat mengurangi cedera dengan mengubah desain mesin dengan adanya penjaga, tanda-tanda, palang. Pendekatan secara logika mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja untuk memperkenalkan informasi baru atau ide-ide melalui pelatihan. Pekerja diajarkan keterampilan baru, teknik, penggunaan alat, aturan, dan prosedur. Pendekatan ketiga membahas komponen Universitas Sumatera Utara afektif. Pendekatan ini mencoba untuk mempengaruhi perasaan seperti kepuasan kerja, stres, sikap, emosi, dan iklim organisasi. Sementara hubungan timbal balik antara tiga komponen tidak selalu jelas, bagaimanapun perbedaan tetap berguna. Karena beberapa manusia sengaja menyakiti dirinya, ada kesalahan manusia dalam kecelakaan mungkin dikaitkan dengan perhatian atau kondisi logikanya. Sementara itu hal ini tampaknya menjadi pengetahuan umum di kalangan pelaksana, sedikit dilakukan untuk mengubah cara pandang suatu keadaan. Hal ini menunjukkan bahwa meningkatkan keselamatan tidak harus mengintegrasikan komponen yang biasanya terkait dengan keamanan; sebagai contoh, pengawasan dapat membuat tanggapan emosional seperti kemarahan, frustrasi, kebanggaan, kepuasan kerja, dan cirri-ciri organisasi. Sejauh mana variabel ini mempengaruhi sikap, maka mereka penting untuk meningkatkan keselamatan. Pendekatan macroergonomic mempertimbangkan pelatihan pengawas sama pentingnya dengan pelatihan teknis dalam mengurangi resiko keselamatan. 3.4.4. Antropoteknologi Antropotechnology Berdasarkan catatan pengalaman dari ahli ergonomi dari Prancis terkenal yaitu Alan Winer 1995 ketika mengadakan proyek mengenai pemindahan teknologi yang dibutuhkan untuk studi geografi, sejarah dan yang lainnya untuk dimensi etnologi. Etnologi merupakan aspek budaya antropologi yang berkaitan dengan perbandingan budaya manusia dengan lainnya, nilai, sistem kepercayaan dan lain-lain. Berhubungan erat dengan variabel etnologi dalam pemindahan Universitas Sumatera Utara teknologi yang dikembangkan dalam budaya satu dengan lainnya. Wisner 1976,1984 mengembangkan dan membuat konsep antropoteknologi. Deskripsi dari Winer, orientasi dan tujuan dari antropoteknologi adalah mempermudah ergonomi. Selanjutnya dia membuat catatan mengenai metodologi umum yang dipermudah, tetapi mengarah kepada metode perbandingan Wisner,1976. Sebelum pemindahan teknologi, studi ini dibuat dengan mempersembahkan teknologi operasi di negara-negara berkembang atau mempermudahnya. Termasuk juga analisis dari karakteristik budaya dan bagaimana dampaknya bagi perancangan. Hal ini berkaitan dengan perbaikan kesalahan dan memperbaiki kecacatan dalam memodifikasi perancangan untuk negara pembeli. Dasar metode yang dibuat untuk studi ini adalah ergonomic work analysis EWA. Selanjutnya, EWA dilakukan sebagai teknik mempersingkat titik kritis sistem operasi oleh negara pembeli. Kedua EWA tersebut digabungkan dan diimplikasikan untuk perancangan sistem transfer teknologi dan implementasinya. Demikian dari EWA tersebut penggunaannya sebagai instalasi dari modifikasi baru sistem teknologi yang merupakan campuran tim manajer dan operator dari dua negara yang diikuti oleh teknik ergonomi yang memerlukan EWA. Wisner 1995 menyatakan faktor kerja lebih banyak menggunakan peramalan, dari luar, menghilangkan hambatan untuk mensukseskan transfer teknologi dalam situasi rumit. Antropoteknologi mencari keaslian dan kesulitan yang dibuat, dan pohon penyebab yang dibuat tidak terbatas untuk teknis dan aspek teknologi pada stasiun kerja. Wisner 1976, 1984 mendeskripsikan antropoteknologi secara detail. Universitas Sumatera Utara

3.4.5. Ergonomic Work Analysis EWA