antropoteknologi dan EWA menjelaskan tentang kritikal dimensi secara personal pada subsistem untuk tujuan perancangan sistem kerja yaitu tekanan kerja dari
karakteristik etnologi. EWA juga digunakan dalam perancangan sistem kerja secara keseluruhan
untuk merancang danatau memodifikasi dari pekerjaan individu dan hubungan manusia-mesin, manusia-software, dan manusia-lingkungan antar muka. Hasil
dari EWA adalah mengidentifikasi hasil modifikasi yang dibutuhkan untuk mengubah dan memperbaiki sistem kerja secara keseluruhan.
Kesimpulan yang dapat diambil keseluruhan yaitu menggunakan pendekatan dan metodologi makroergonomi dan antropoteknologi secara
integrasi, pendekatan manusia terhadap pemusatan sistem muncul pada kesempatan untuk merancang sistem tradisional menjadi lebih baik dalam
mengimplementasikan masalah, dan meningkatkan efektivitas dari proyek pemindahan teknologi.
3.5. Rapid Upper Limb Assesment RULA
RULA merupakan suatu metode penelitian untuk menginvestigasi gangguan pada anggota tubuh bagian atas. Metode ini tidak membutuhkan
peralatan yang spesial dalam penetapan penilaian postur leher, punggung, dan lengan atas. Setiap pergerakan diberi nilai yang telah ditetapkan. RULA
dikembangkan sebagai suatu metode untuk mendeteksi postur kerja yang merupakan faktor resiko risk factors. Metode ini didesain untuk menilai para
Universitas Sumatera Utara
pekerja dan mengetahui beban musculoskeletal yang kemungkinan dapat menimbulkan gangguan pada anggota tubuh bagian atas.
Metode ini menggunakan digram dari postur tubuh dan 3 tabel nilai dalam menetapkan evaluasi faktor resiko. Faktor resiko yang telah diinvestigasi disebut
sebagai faktor beban eksternal yaitu: 1. Jumlah pergerakan
2. Kerja otot statik 3. Tenagakekuatan
4. Penentuan postur kerja oleh peralatan 5. Waktu kerja tanpa istirahat
Dalam usaha untuk penilaian 4 faktor beban eksternal, RULA dikembangkan untuk:
1. Memberikan sebuah metode penyaringan suatu populasi kerja dengan cepat, yang berhubungan dengan kerja yang berisiko yang menyebabkan gangguan
pada anggota badan bagian atas. 2. Mengidentifikasi usaha otot yang berhubungan dengan postur kerja,
penggunaan tenaga dan kerja yang berulang-ulang, yang dapat menimbulkan kelelahan fatique otot.
3. Memberikan hasil yang dapat digabungkan dengan sebuah metode penilaian yang ergonomi yaitu epidemiologi, fisik, mental, lingkungan dan faktor
organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Prosedur dalam pengembangan metode RULA meliputi tiga tahap, antara lain:
1. Pengembangan metode untuk merekam postur kerja. 2. Pengembangan sistem penilaian dengan nilai.
3. Pengembangan dari skala tindakan tingkat yang memberikan panduan pada tingkat resiko dan kebutuhan tindakan untuk mengadakan penilaian lanjut
yang lebih detail. Untuk menghasilkan sebuah metode kerja yang cepat untuk digunakan,
tubuh dibagi dalam segmen-segmen yang membentuk dua kelompok atau grup yaitu grup A dan B. Grup A meliputi bagian lengan atas dan bawah, serta
pergelangan tangan. Sementara grup B meliputi leher, punggung, dan kaki. Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh postur tubuh terekam, sehingga segala
kejanggalan atau batasan postur oleh kaki, punggung atau leher yang mungkin saja mempengaruhi postur anggota tubuh bagian atas dapat tercakup dalam
penilaian. Jangkauan gerakan untuk tiap bagian tubuh dibagi dalam bagian- bagian berdasarkan kriteria yang berasal dari literatur-literatur terkait yang telah
ada. Bagian-bagian ini diberi angka, kemudian angka 1 diberikan pada jangkauan gerakan atau postur kerja yang memiliki faktor-faktor resiko paling kecil atau
minimal. Angka yang lebih besar diberikan pada bagian jangkauan gerakan dengan postur yang lebih ekstrim yang menunjukkan peningkatan kehadiran
faktor resiko yang menyebabkan beban pada struktur segmen tubuh Untuk mempermudah penilaiannya, maka tubuh dibagi atas 2 segmen
yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Grup A terdiri atas : a. Lengan Atas Upper Arm
Gambar 3.3. Postur Lengan Atas Tabel 3.2. Penilaian Nilai Lengan Atas
Pergerakan Nilai
Nilai Perubahan
20
o
ke depan maupun kebelakang dari tubuh
1 + 1 jika bahu naik
+ 1 jika lengan berputar atau bengkok
20
o
ke belakang atau 20 - 45
o
2 45 - 90
o
3 90
o
4
b. Lengan Bawah Lower Arm
Gambar 3.4. Postur Lengan Bawah Tabel 3.3. Penilaian Nilai Lengan Bawah
Pergerakan Nilai
Nilai Perubahan
60 - 100
o
1 + 1 jika lengan bawah bergerak melewati garis
tengah atau keluar dari sisi tubuh 60
o
atau 100
o
2
Universitas Sumatera Utara
c. Pergelangan Tangan Wrist
Gambar 3.5. Postur Pergelangan Tangan Tabel 3.4. Penilaian Pergelangan Tangan
Pergerakan Nilai
Nilai Perubahan
Posisi netral atau 0
o
1 +1 jika pergelangan tangan
bengkok menjauhi sisi tengah 0 - 15
o
2 15
o
3 d. Putaran Pergelangan Wrist Twist
Tabel 3.5. Penilaian Putaran Pergelangan Postur
Nilai
Pada posisi tengah dari putaran 1
Pada posisi atau dekat dari batas putaran 2
e. Pergelangan tangan wrist
Tabel 3.6. Skor Pergelangan Tangan RULA
Pergerakan Skor
Skor Perubahan
Posisi netral 1
+1 jika pergelangan tangan menjauhi sisi tengah
0-15 2
15 3
f. Wrist twist
Tabel 3.7. Skor Wrist Twist RULA
Pergerakan Skor
Posisi tengah dari putaran 1
Posisi pada atau dekat dari putaran 2
Universitas Sumatera Utara
Grup B: a. Leher neck
Tabel 3.8. Skor Leher RULA Pergerakan
Skor Skor Perubahan
0-10 1
+1 jika leher berputarbengkok
10-20 2
20 3
Ekstensi 4
b. Punggung Trunk
Tabel 3.9. Skor Punggung RULA Pergerakan
Skor Skor Perubahan
Posisi normal 1
+1 jika leher berputarbengkok +1 jika batang tubuh bungkuk
0-20 2
21 -60
3 60
4
c. Kaki legs Tabel 3.10. Skor Kaki RULA