Struktur dan Standar Pelayanan

Maksud dan tujuan dari layanan IMS adalah bertujuan untuk menjalankan fungsi kontrol dan menekan penyebaran IMS pada PSK perempuan, pria, waria, pelanggan PSK dan pasangan seks tetapnya KPA Nasional, 2005.

2.2.1. Struktur dan Standar Pelayanan

Berdasarkan Standar Operasional Prosedur SOP Klinik Sanitasi IMS yang dikembangkan melalui kerjasama Depkes RI, Usaid dan Family Health International 2007 menyebutkan bahwa struktur di dalam klinik IMS harus mempunyai fungsi seperti hal berikut ini: a ruang tunggu dan registrasi, b ruang pemeriksaan, c laboratorium untuk memfasilitasi secepatnya diagnosa dan pengobatan pada pasien, sebaiknya ruang pemeriksaan dan laboratorium berdampingan tetapi dipisahkan dengan sebuah horden atau sekat, d ruang pengobatan dan konseling. Setiap bangunan klinik harus dipelihara dengan baik untuk mendapatkan lingkungan yang nyaman, aman, dan hygienis. Setiap klinik harus memelihara peralatan kliniknya dalam keadaan bekerja dengan baik. Setiap waktu kewaspadaan universal untuk mencegah penularan infeksi melalui darah dan indikator lain untuk mengendalikan infeksi harus diterapkan Standar Minimum untuk Klinik IMS yang telah dikembangkan untuk memperbaiki kualitas diagnosis dan pengobatan IMS secara keseluruhan untuk klinik IMS di Indonesia. Untuk melaksanakan ini, setiap klinik IMS harus melakukan hal- hal: a kegiatan pencegahan seperti promosi kondom dan seks yang aman, b pelayanan ditargetkan untuk kelompok beresiko tinggi; kelompok “inti” misalnya pekerja seks dan kelompok “penghubung” pelanggan mereka, c pelayanan yang Universitas Sumatera Utara efektif, yaitu pengobatan secepatnya bagi orang dengan gejala, d program penapisan, dan pengobatan secepatnya untuk IMS yang tanpa gejala pada kelompok risiko tinggi yang menjadi sasaran, e program penatalaksanaan mitra seksual, f sistim monitoring dan surveilans yang efektif. Jika sebagai model klinik untuk klinik-klinik yang ada disekitarnya harus berusaha untuk melaksanakan pelayanan klinis IMS yang sama, dengan memberikan pelatihan yang sesuai pada klinik-klinik tersebut. Bentuk pelayanan IMS dan promosi yang diberikan harus berdasarkan pada pengetahuan dari kelompok sasaran dalam kebiasaannya mencari pengobatan Depkes RI, USAID dan FHI, 2007.

2.2.2. Petugas Klinik IMS