BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Puskesmas Kabanjahe merupakan salah satu Puskesmas dari 19 Puskesmas yang ada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Karo. Secara administrasi,
Puskesmas Kabanjahe berada di Kecamatan Kabanjahe dan merupakan tempat kedudukan pemerintahan Kabupaten Karo. Lingkup wilayah kerjanya terdiri dari
5 Kelurahan dan 5 Desa serta mempunyai 18 Puskesmas pembantu dan 7 Polindes. Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kabanjahe tahun 2008 sebanyak
45.438 jiwa dengan 10.909 KK. Penduduk Kecamatan Kabanjahe terdiri dari berbagai macam suku bangsa
dengan jumlah urutan terbesar adalah: Karo, Tapanuli, Simalungun, Mandailing, Jawa, Padang, Nias, Cina serta suku bangsa lainnya dengan mayoritas beragama
Kristen. Jenis mata pencaharian penduduknya terbanyak adalah pertanian 12.476 , wirausaha 5.952, PNSABRI 2.391 dan jasa 304.
Jumlah pegawai di Puskesmas Kabanjahe sebanyak 37 orang dengan jenis pendidikan dokter umum 4 orang, dokter gigi 2 orang, Kesehatan Masyarakat 1
orang, asisten apoteker 3 orang, ahli gizi 2 orang, perawat 15 orang, bidan 4 orang, sanitarian 3 orang dan analis laboratorium 3 orang. Secara rinci dapat dilihat pada
Tabel 4.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kabanjahe No
Jenis Tenaga Jumlah
Persen
1 Dokter umum 4
10.8 2 Dokter gigi
2 5.4
3 Kesehatan masyarakat 1
2.7 4 Asisten apoteker
3 8.1
5 Ahli madia gizi 2
5.4 6 Perawat
15 40.6
7 Bidan 4
10.8 8 Sanitarian
3 8.1
9 Analis kesehatan 3
8.1
Jumlah 37
100.0
Sumber : Profil Puskesmas Kabanjahe, 2008
Dalam menjalankan fungsinya, Puskesmas Kabanjahe mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari: Kepala Puskesmas, Bagian Tata Usaha yang menangani
Urusan Kepegawaian, Urusan Keuangan dan Urusan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas. Struktur untuk melaksanakan program pokok terdiri dari Unit
Kesehatan masyarakat, Unit Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, Unit Penyehatan Lingkungan dan Unit Pelayanan Kesehatan. Jenis pelayanan kesehatan
yang ada di Puskesmas Kabanjahe terdiri dari Poli Umum dan Perawatan, Poli Gigi, Pengelola Laboratorium, Poli KIA, Pengelola Farmasi dan Pengelola Perawatan
Kesehatan Masyarakat serta ditambah pelayanan kesehatan pengembangan berupa Klinik IMS. lampiran-5
Unit pelayanan Klinik IMS Puskesmas Kabanjahe terdiri dari ruang tunggu dan registrasi, ruang periksa, ruang laboratorium dan ruang pengobatan . Jenis tenaga
kesehatan yang telah mengikuti pelatihan khusus tentang pelayanan klinik IMS di
Universitas Sumatera Utara
Puskesmas Kabanjahe terdiri dari tenaga administrasi 1 orang, perawat 1 orang, tenaga laboratorium 1 orang dan dokter umum 1 orang.
Uraian tugas tenaga administrasi adalah mencatat identitas pasien, nomor urut, tanggal, serta alasan kunjungan saat pendaftaran pada buku register. Selanjutnya
mengisi identitas pasien pada formulir catatan medis dan memberikan kartu kunjungan berobat kepada pasien. Dalam penerimaan dan pengeluaran obat petugas
administsrasi harus memasukkan ke dalam kartu stok obat setiap hari. Uraian tugas tenaga laboratorium adalah pengambilan spesimen serta
melakukan pemeriksaan spesimen. Jenis spesimen terdiri dari sediaan basa, sediaan hapus, sediaan biakan dan sediaan untuk Chlamydia trachomatis. Kemudian
menyerahkan hasil pemeriksaan kepada dokter. Uraian tugas tenaga dokter umum adalah melakukan anamnesis tentang
riwayat infeksipenyakit dengan melakukan pemeriksaan fisik dan diagnosis, selanjutnya memberikan pengobatan awal yang efektif serta nasehat yang berkaitan
dengan perilaku seksual. Pelayanan Klinik IMS Puskesmas Kabanjahe dilaksanakan di dalam dan di
luar gedung. Pelayanan di dalam gedung sesuai dengan prosedur tetap klinik IMS, sedangkan pelayanan di luar gedung dilaksanakan secara mobile menggunakan
puskesmas keliling, dengan memprioritaskan kelompok resiko tinggi penderita IMS, seperti pada lokalisasi, cafe dan salon.
Universitas Sumatera Utara
Keberhasilan Klinik IMS Puskesmas Kabanjahe dalam penanggulangan penyakit IMS untuk pelayanan di dalam gedung dapat dilihat dari jumlah sasaran
yang ditangani, dimana data tahun 2008 sebanyak 98 orang, dan tahun 2009 sampai bulan Oktober sebanyak 122 orang, hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan
sebesar 24,49. Sementara itu keberhasilan pelayanan di luar gedung mencakup lokalisasi
Peceren Desa Sempajaya Kecamatan Berastagi dilaksanakan per triwulan dengan jumlah sasaran sekitar 45 orang, kemudian cafe di wilayah Kecamatan Merek dan
Kecamatan Tigapanah sebanyak 2 cafe dengan jumlah sasaran sekitar 30 orang, selanjutnya pelayanan pada salon dilaksanakan apabila ada permintaan pengelola
salon dengan jumlah sasaran sekitar 20 orang.
4.2. Karakteristik Pasien