Tabel 4.21. Hubungan Karakteristik
Kebutuhan dengan Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS di Puskesmas Kabanjahe
Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS Tidak Berulang
Berulang Karakteristik
Kebutuhan n
n p
Tidak Butuh 42
56.8 32
43.2 100.0
Butuh 18
75.0 6
25.0 100.0
0,111 Pemanfaatan pelayanan klinik IMS dengan kategori tidak berulang, dominan
pada karakteristik kebutuhan kategori tidak butuh 56,81 dan tidak terdapat hubungan antara karakteristik kebutuhan dengan pemanfaatan pelayanan klinik IMS
p= 0,1110,05. 4.5.6. Hubungan Motivasi dengan Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS di
Puskesmas Kabanjahe
Hubungan motivasi internal dan eksternal dengan pemanfaatan pelayanan
klinik IMS di Puskesmas Kabanjahe dapat dilihat pada Tabel 4.22. berikut: Tabel
4.22. Hubungan Motivasi Intrinsik dengan Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS di Puskesmas Kabanjahe
Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS
Tidak Berulang Berulang
Motivasi Intrinsik n
n p
Tidak termotivasi 54
79.4 14
20.6 100.0
Termotivasi 6
20.0 24
80.0 100.0
0,000
Universitas Sumatera Utara
Pemanfaatan pelayanan klinik IMS dengan kategori tidak berulang, dominan pada kategori tidak termotivasi 79,4 dan terdapat hubungan antara motivasi
intrinsik dengan pemanfaatan pelayanan klinik IMS p= 0,0000,05.
Tabel 4.23. Hubungan Motivasi Ekstrinsik dengan Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS di Puskesmas Kabanjahe
Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS
Tidak Berulang Berulang
Motivasi Ekstrinsik n
n p
Tidak termotivasi 6
20.0 24
80.0 100.0
Termotivasi 54
79.4 14
20.6 100.0
0,000 Pemanfaatan pelayanan klinik IMS dengan kategori tidak berulang, dominan
pada kategori termotivasi 79,4 dan terdapat hubungan antara motivasi ekstrinsik dengan pemanfaatan pelayanan klinik IMS p= 0,0000,05.
4.6. Analisis Multivariat
Untuk menganalisis pengaruh karakteristik predisposisi demografi, struktur sosial, keyakinan terhadap pelayanan, karakteristik pendukung kemampuan dan
karakteristik kebutuhan serta motivasi pasien intrinsik dan ekstrinsik terhadap pemanfaatan pelayanan Klinik IMS Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo,
dilakukan uji regresi berganda dengan hasil sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.24.
Hasil Uji Regresi Karakteristik Predisposisi, Karakteristik Pendukung Kemampuan dan Karakteristik Kebutuhan Serta
Motivasi Pasien Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo
Variabel t-hitung
Sign p Koefisien
β Karakteristik Predisposisi
Umur 2.038
0.045 0.012
Jenis kelamin 2.307
0.023 0.262
Status perkawinan 4.514
0.000 0.309
Struktur Sosial
Pendidikan 2.049
0.043 0.194
Pekerjaan 3.259
0.002 0.136
Suku bangsa 1.570
0.120 0.180
Pendapatan 2.267
0.026 0.000
Keyakinan terhadap pelayanan
0.102 0.919
0.003
Karakteristik Kemampuan
2.232 0.028
0.067
Karakteristik Kebutuhan
-1.604 0.112
-0.049
Motivasi
5.202 0.000
0.360 Constant
-4.726 0.000
-2.036 = signifikan pada
α=0,05 Berdasarkan Tabel 4.24, hasil uji regresi ganda karakteristik predisposisi
meliputi variabel ciri-ciri demografi, struktur sosial, keyakinan terhadap pelayanan dan variabel karakteristik kemampuan, karakteristik kebutuhan dan motivasi dapat
dilihat sebagai berikut: a.
Ciri-ciri demografi variabel umur, jenis kelamin, status perkawinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan klinik IMS
p0,05. b.
Struktur sosial variabel pendidikan, pekerjaan, pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan klinik IMS p0,05, sedangkan
variabel suku bangsa tidak berpengaruh p0,05.
Universitas Sumatera Utara
c. Keyakinan terhadap pelayanan tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan
pelayanan klinik IMS p0,05 d.
Karakteristik kemampuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan klinik IMS p0,05.
e. Karakteristik kebutuhan tidak berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan
klinik IMS p0,05. f.
Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan klinik IMS p0,05.
Berdasarkan nilai koefisien regresi β masing-masing variabel diatas dapat
dibuat model persamaan regresi sebagai berikut: Y =
α + β
I
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ β
5
X
5
+ β
7
X
7
+ β
9
X
9
+ β
11
X
11
Y=-2,036 + 0.012X1 + 0.262X2 + 0.309X3 + 0.194X4 + 0.136X5 + 0.000X7 + 0.067X9 + 0.360X11
Koefisien variabel yang paling besar koefisiennya β adalah variabel
motivasi 0,360, artinya variabel motivasi yang paling dominan memengaruhi pemanfaatan pelayanan klinik IMS Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo.
Variabel karakteristik predisposisi, karakteristik kemampuan, karakteristik kebutuhan dan motivasi mampu menjelaskan variasi pemanfaatan pelayanan klinik
IMS Puskesmas Kabanjahe Kabupaten Karo sebesar 62,7 R Square =0,627 lampiran uji regresi, selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada
penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1.Pengaruh Karakteristik Predisposisi terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS Puskesmas Kabanjahe
Berdasarkan hasil uji statistik regresi berganda, diketahui bahwa karakteristik predisposisi ciri-ciri demografi berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan klinik
IMS Puskesmas Kabanjahe, yaitu umur, jenis kelamin dan status perkawinan.
5.1.1. Pengaruh Umur terhadap Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS Puskesmas Kabanjahe
Hasil uji regresi berganda menunjukkan aspek umur berpengaruh p0,05 terhadap pemanfaatan pelayanan klinik IMS Puskesmas Kabanjahe.
Menurut Dever 1984, tingkat kesakitan atau kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen berhubungan langsung dengan penggunaan atau permintaan terhadap
pelayanan kesehatan, salah satu di antaranya adalah faktor umur. Sejalan dengan Daili 2007, bahwa ada pengaruh karakteristik umur PSK
terhadap pemanfaatan klinik kesehatan di Jawa dan Bali tahun 2007. Didukung oleh Anderson,dkk dalam Kresno 2007, menyatakan bahwa penggunaan atau
pemanfaatan pelayanan kesehatan lebih banyak dimanfaatkan oleh orang yang berusia sangat muda anak-anak dan berusia tua.
Mengacu kepada hasil penelitian dan pendapat di atas maka dapat dijelaskan bahwa penderita IMS yang berusia lebih muda mempunyai kecenderungan
memanfaatkan pelayanan kesehatan di Klinik IMS Puskesmas Kabanjahe untuk
Universitas Sumatera Utara