yang melakukan kunjungan ulang ke Klinik IMS Puskesmas Kabanjahe adalah sebanyak 32 orang 84,2 melakukan kunjungan 2 kali, 1 orang 2,6
melakukan kunjungan 3 kali, dan 5 orang 13,2 melakukan kunjungan 4 kali Tabel
4.16. Distribusi Responden berdasarkan Kategori Pemanfaatan
Pelayanan Klinik IMS Puskesmas Kabanjahe
No Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS
Jumlah Persen
1 Tidak berulang
60 61.2
2 Berulang
38 38.8
Jumlah 98
100.0
Berdasarkan Tabel 4.16. kategori pemanfaatan pelayanan klinik IMS
Puskesmas Kabanjahe diketahui bahwa, responden terbanyak dengan pemanfaatan tidak berulang yaitu 60 orang 61,2 dan lebih sedikit dengan kategori pemanfaatan
berulang 38 orang 38,8.
4.5. Analisis Bivariat Uji Chi Square
Untuk mengidentifikasi variabel independen yaitu; karakteristik predisposisi; ciri-ciri demografi umur, jenis kelamin, status perkawinan, struktur sosial
pendidikan, pekerjaan, suku bangsa, pendapatan, keyakinan terhadap pelayanan, karakteristik kemampuan dan karakteristik kebutuhan perasaan subjektif, evaluasi
klinis serta motivasi internal dan eksternal dilakukan uji chi square untuk melihat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat, sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
4.5.1. Hubungan Faktor Karakteristik Predisposisi dengan Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS di Puskesmas Kabanjahe
Hubungan faktor karakteristik predisposisi: ciri-ciri demografi umur, jenis
kelamin, status perkawinan dengan pemanfaatan pelayanan klinik IMS di Puskesmas Kabanjahe dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut:
Tabel 4.17. Hubungan Faktor Karakteristik Predisposisi dengan Pemanfaatan
Pelayanan Klinik IMS di Puskesmas Kabanjahe Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS
Tidak Berulang
Berulang Umur
n n
p
≤30 Tahun 38
70.4 16
29.6 100.0
31-44 Tahun 11
55.0 9
45.0 100.0
44 Tahun 11
45.8 13
54.2 100.0
0,099
Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS Tidak Berulang
Berulang Jenis Kelamin
n n
P
Laki-laki 27
87.1 4
12.9 100.0
Perempuan 33
49.3 34
50.7 100.0
0,000
Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS Tidak Berulang
Berulang Status Perkawinan
n n
P
Belum Kawin 27
69.2 15
30.8 100.0
Kawin 21
61.8 11
38.2 100.0
DudaJanda 12
48.0 12
52.0 100.0
0,235
Berdasarkan Tabel 4.17. diatas hubungan karakteristik responden terhadap pemanfaatan pelayanan klinik IMS Puskesmas Kabanjahe dapat dilihat sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Pemanfaatan pelayanan klinik IMS dengan kategori tidak berulang, dominan
pada umur ≤30 Tahun 70,4 dan tidak terdapat hubungan antara umur dengan
pemanfaatan pelayanan klinik IMS p=0,0990,05. b.
Pemanfaatan pelayanan klinik IMS dengan kategori berulang, dominan pada jenis kelamin perempuan 50,7 dan terdapat hubungan antara jenis kelamin
dengan pemanfaatan pelayanan klinik IMS p= 0,0000,05. c.
Pemanfaatan pelayanan klinik IMS dengan kategori tidak berulang, dominan pada status perkawinan, belum kawin 69,2 dan tidak terdapat hubungan
antara status perkawinan dengan pemanfaatan pelayanan klinik IMS p= 0,2350,05.
4.5.2. Hubungan Struktur Sosial dengan Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS di
Puskesmas Kabanjahe
Hubungan Struktur Sosial pendidikan, pekerjaan, suku bangsa, pendapatan dengan pemanfaatan pelayanan klinik IMS di Puskesmas Kabanjahe dapat dilihat
pada Tabel 4.18 berikut: Tabel 4.18. Hubungan Struktur Sosial dengan Pemanfaatan Pelayanan Klinik
IMS di Puskesmas Kabanjahe Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS
Tidak Berulang Berulang
Pendidikan n
n p
Rendah 33
84.6 6
15.4 100,0
Sedang 27
50.9 26
49.1 100,0
Tinggi 0.0
6 100.0
100,0 0,000
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 Lanjutan Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS
Tidak Berulang Berulang
Pekerjaan n
n P
Supir 10
90.9 1
9.1 100,0
Bekerja tidak tetap PSK
41 63.1
24 36.9
100,0 Wiraswasta
1 16.7
5 83.3
100,0 Petani
8 50.0
8 50.0
100,0 0,018
Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS
Tidak Berulang Berulang
Suku bangsa n
n P
Karo 24
64.9 13
35.1 100,0
Lainnya 36
59.0 25
41.0 100,0
0,565
Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS
Tidak Berulang Berulang
Pendapatan n
n P
UMK Karo 37
88.1 5
11.9 100,0
0,000 ≥ UMK Karo
23 41.1
33 58.9
100,0
Berdasarkan Tabel 4.18. diatas hubungan struktur sosial responden terhadap pemanfaatan pelayanan klinik IMS Puskesmas Kabanjahe dapat dilihat sebagai
berikut: a.
Pemanfaatan pelayanan klinik IMS dengan kategori tidak berulang, dominan pada tingkat pendidikan kategori rendah SD dan SLTP 84,6 dan terdapat
hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemanfaatan pelayanan klinik IMS p= 0,0010,05.
Universitas Sumatera Utara
b. Pemanfaatan pelayanan klinik IMS dengan kategori tidak berulang, dominan
jenis pekerjaan Supir 90,9 dan terdapat hubungan antara jenis pekerjaan dengan pemanfaatan pelayanan klinik IMS p= 0,0180,05.
c. Pemanfaatan pelayanan klinik IMS dengan kategori tidak berulang, dominan
pada suku Karo 64,9 dan tidak terdapat hubungan antara suku bangsa dengan pemanfaatan pelayanan klinik IMS p= 0,5650,05.
d. Pemanfaatan pelayanan klinik IMS dengan kategori tidak berulang, dominan
pada kategori pendapatan dibawah UMK Karo 88,1 dan terdapat hubungan
tingkat pendapatan dengan pemanfaatan pelayanan klinik IMS p= 0,0000,05. 4.5.3. Hubungan Keyakinan terhadap Pelayanan dengan Pemanfaatan
Pelayanan Klinik IMS di Puskesmas Kabanjahe
Hubungan keyakinan terhadap pelayanan dengan pemanfaatan pelayanan
klinik IMS di Puskesmas Kabanjahe dapat dilihat pada Tabel 4.19 berikut:
Tabel 4.19. Hubungan Keyakinan terhadap Pelayanan dengan Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS di Puskesmas Kabanjahe
Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS Tidak Berulang
Berulang Keyakinan terhadap
pelayanan n
n p
Tidak Yakin 38
63.3 22
36.7 100.0
Yakin 22
57.9 16
42.1 100.0
0,590 Pemanfaatan pelayanan klinik IMS dengan kategori tidak berulang, dominan
pada keyakinan terhadap pelayanan kategori tidak yakin 63,3 dan tidak terdapat
Universitas Sumatera Utara
hubungan antara keyakinan terhadap pelayanan dengan pemanfaatan pelayanan klinik IMS p= 0,5900,05.
4.5.4. Hubungan Karakteristik Kemampuan dengan Pemanfaatan Pelayanan
Klinik IMS di Puskesmas Kabanjahe
Hubungan karakteristik kemampuan dengan pemanfaatan pelayanan klinik
IMS di Puskesmas Kabanjahe dapat dilihat pada Tabel 4.20 berikut: Tabel 4.20. Hubungan Karakteristik Kemampuan dengan Pemanfaatan
Pelayanan Klinik IMS di Puskesmas Kabanjahe Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS
Tidak Berulang Berulang
Karakteristik Kemampuan
n n
p
Tidak mampu 28
73.7 10
26.3 100.0
Mampu 32
53.3 28
46.7 100.0
0,044 Pemanfaatan pelayanan klinik IMS dengan kategori tidak berulang, dominan
pada karakteristik kemampuan kategori mampu 53,3 dan terdapat hubungan antara kemampuan dengan pemanfaatan pelayanan klinik IMS p= 0,0440,05.
4.5.5. Hubungan Karakteristik Kebutuhan dengan Pemanfaatan Pelayanan
Klinik IMS di Puskesmas Kabanjahe
Hubungan karakteristik kebutuhan perasaan subjektif, evaluasi klinis dengan pemanfaatan pelayanan klinik IMS di Puskesmas Kabanjahe dapat dilihat pada Tabel
4.21 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.21. Hubungan Karakteristik
Kebutuhan dengan Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS di Puskesmas Kabanjahe
Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS Tidak Berulang
Berulang Karakteristik
Kebutuhan n
n p
Tidak Butuh 42
56.8 32
43.2 100.0
Butuh 18
75.0 6
25.0 100.0
0,111 Pemanfaatan pelayanan klinik IMS dengan kategori tidak berulang, dominan
pada karakteristik kebutuhan kategori tidak butuh 56,81 dan tidak terdapat hubungan antara karakteristik kebutuhan dengan pemanfaatan pelayanan klinik IMS
p= 0,1110,05. 4.5.6. Hubungan Motivasi dengan Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS di
Puskesmas Kabanjahe
Hubungan motivasi internal dan eksternal dengan pemanfaatan pelayanan
klinik IMS di Puskesmas Kabanjahe dapat dilihat pada Tabel 4.22. berikut: Tabel
4.22. Hubungan Motivasi Intrinsik dengan Pemanfaatan Pelayanan Klinik IMS di Puskesmas Kabanjahe