BAB II STUDI PUSTAKA
TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN
II - 74
kepraktisan dalam pelaksanaan konstruksi sehingga bisa mendukung metode pelaksanaan konstruksi yang progressif, inovatif, dan kwalitatif.
Pada konstruksi perkerasan kaku, struktur utama perkerasan adalah lembaran pelat beton, yang pada perkerasan lentur lapis ini setara dengan kombinasi dari lapis aus,
lapis permukaan dan lapis pondasi. Konstruksi ini disebut kaku karena pelat beton tidak terdefleksi akibat beban lalu lintas dan didesain untuk umur 40 tahun sebelum diperlukan
pekerjaan rekonstruksi besar-besaran. Oleh karena lapis beton berfungsi sebagai lapis aus sekaligus lapis struktural utama jalan, maka beton yang digunakan harus mempunyai
kekuatan yang besar dan mutu yang tinggi, selain itu kerataan permukaannya juga harus baik agar nyaman dilalui dengan koefisien gesek yang baik agar aman bagi kendaraan
dalam segala cuaca.
2.2.4.2.1 Jenis Perkerasan Kaku
Jenis perkerasan kaku dapat dikelompokan menjadi 4 bagian, yakni : 1.
Beton tanpa tulanganURC Unreinforced Concrete . 2.
Beton bertulang dan sambunganJRC Jointed Reinforced Concrete . 3.
Pelat beton menerus dan bertulangCRCP Concrete Pavement . 4.
Pelat beton menerus dan prategang Prestressed Concrete Pavement .
2.2.4.2.1.1 Beton Tanpa TulanganURC
Unreinforced Concrete
Beton tanpa tulanganURC Unreinforced Concrete adalah jenis perkerasan kaku yang dibuat tanpa tulangan dengan ukuran pelat mendekati bujur
sangkar, dimana panjang dari pelatnya dibatasi oleh adanya sambungan- sambungan melintang. Panjang pelat dari jenis perkerasan ini berkisar antara 4-5
m. Pada perkerasan beton tanpa tulanganURC Unreinforced Concrete , tulangan perlu dipasang untuk menghindari retak pada beton. Selain itu bagian-
bagian pelat yang diperkirakan akan mengalami retak akibat konsentrasi tegangan yang tidak dapat dihindari dengan pengaturan pola sambungan, maka pelat harus
diberi tulangan.
BAB II STUDI PUSTAKA
TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN
II - 75
Penerapan tulangan umumnya dilaksanakan pada : a.
Pelat dengan bentuk lazim Odd-Shaped Slabs . Pelat disebut tidak lazim bila perbandingan antara panjang dengan lebar lebih
besar dari 1,25 atau bila pola sambungan pada pelat tidak benar-benar berbentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang.
b. Pelat dengan sambungan tidak sejalur Mismatched Joints .
c. Pelat berlubang Pits or Structures .
Pada kasus beton tanpa tulangan dan beton bertulang dengan sambungan, terdapat membran pemisah antara lapis beton dengan lapis pondasi bawah. Membran ini
harus terbuat dari bahan kedap air misalnya plastik dengan ketebalan 125 µm. lapis pemisah ini dihamparkan dengan rata dan tanpa gelombang dengan Overlap
minimum 300 mm pada semua sambungan.
2.2.4.2.1.2 Beton bertulang dan sambunganJRC
Jointed Reinforced Concrete
Beton bertulang dan sambunganJRC Jointed Reinforced Concrete adalah jenis perkerasan kaku yang dibuat dengan tulangan, yang
ukuran pelatnya berbentuk empat persegi panjang, dimana panjang dari pelatnya dibatasi oleh adanya sambungan-sambungan melintang. Panjang pelat dari jenis
perkerasan ini berkisar antara 8 - 15 m. Luas penampang tulangan dapat dihitung dengan persamaan berikut :
A
S
=
ஜۺۻܐ ܛ
Keterangan : As = Luas penampang tulangan baja mm
2
m lebar pelat fs
= Kuat tarik ijin tulangan MPa . Biasanya 0,6 kali tegangan leleh
g = Gravitasi mdetik
2
h = Tebal pelat beton m
BAB II STUDI PUSTAKA
TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN
II - 76
L = Jarak antara sambungan yang tidak diikat atau tepi bebas
pelat m M = Berat per satuan volume pelat Kgm
3
µ = Koefisien gesek antara pelat beton dan pondasi bawah
sebagaimana tertera pada tabel 2.26
sedangkan luas penampang tulangan berbentuk anyaman empat persegi panjang dan bujur sangkar dapat dilihat pada tabel 2.27
Tabel 2.26 Nilai koefisien gesekan µ
No Lapis pemecah ikatan
Koefisien gesekan µ
1 Lapis resap ikat aspal di atas permukaan
pondasi bawah 1,0
2 Laburan parafin tipis pemecah ikat
1,5
3 Karet kompon A Chlorinated Rubber Curing
Compound 2,0
Sumber : www.pu.go.id
BAB II STUDI PUSTAKA
TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN
II - 77
Tabel 2.27 Ukuran dan berat tulangan polos anyaman
Tulangan memanjang Tulangan melintang
Luas penampang tulangan Berat per
satuan luas
Kgm Diameter
mm Jarak
mm Diameter
mm Jarak
mm Memanjang
mm
2
mm Melintang
mm
2
mm Empat persegi panjang
12,5 100
8 200
1227 251
11,606 11,2
100 8
200 986
251 9,707
10 100
8 200
785 251
8,138 9
100 8
200 636
251 6,967
8 100
8 200
503 251
5,919 7,1
100 8
200 396
251 5,091
9 200
8 250
318 201
4,076 8
200 8
250 251
201 3,552
Bujur sangkar 8
100 8
100 503
503 7,892
10 200
10 200
393 393
6,165 9
200 9
200 318
318 4,994
8 200
8 200
251 251
3,946 7,1
200 7,1
200 198
198 3,108
6,3 200
6,3 200
156 156
2,447 5
200 5
200 98
98 1,542
4 200
4 200
63 63
0,987 Sumber : www.pu.go.id
2.2.4.2.1.2 Pelat