BAB II STUDI PUSTAKA
TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN
II - 70
2.2.4.1 Perkerasan Lentur Flexible Pavement
Perkerasan lentur merupakan perkerasan yang menggunakan bahan campuran beraspal sebagai lapis permukaan serta bahan berbutir sebagai lapisan di bawahnya.
Berikut ini merupakan gambar dari tiap lapisan perkerasan lentur
. .
. .
. . .
. Detail
. .
. .
. . . .
. . .
. . .
. .
. .
. .
. . .
.
Gambar 2.12 Lapisan perkerasan lentur
Keterangan : 1 = Lapis permukaan
Surface Course 2 = Lapis pondasi atas
Base Course 3 = Lapis pondasi bawah Subbase Course
4 = Tanah dasar Subgrade
2.2.4.1.1 Lapis Permukaan
Surface Course
Berikut ini merupakan ciri dari lapis permukaan beserta fungsinya, yakni : a.
Sebagai bahan perkerasan untuk menahan beban roda. b.
Bersifat kedap air, untuk melindungi badan jalan dari kerusakan cuaca. c.
Sebagai lapisan aus Wearing Course bersifat menahan gesekan roda. d.
Menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya Base Course . 1
2
3
4
BAB II STUDI PUSTAKA
TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN
II - 71
e. Harus mampu menerima semua jenis gaya yang bekerja.
f. Bahan konstruksi dengan pengikat aspal kedap air, stabilitas tinggi, serta daya
tahan lama .
2.2.4.1.2 Lapis Pondasi Atas
Base Course
Berikut ini merupakan ciri dari lapis pondasi beserta fungsinya, yakni : a.
Terletak antar lapis pondasi bawah Subbase Course dan lapis permukaan Surface Course .
b. Menahan gaya lintang beban roda dan menyebarkannya ke lapisan di
bawahnya Subbase Course . c.
Lapisan peresapan untuk lapis pondasi bawah. d.
Sebagai lantai kerja bagi lapis permukaan.
2.2.4.1.3 Lapis Pondasi Bawah
Subbase Course
Berikut ini merupakan ciri dari lapis pondasi bawah beserta fungsinya, yakni : a.
Terletak antara lapis pondasi atas dan tanah dasarSubgrade. b.
Mereduksi dan menyebarkan beban roda ke tanah dasar. c.
Lapis peresapan agar air tanah tidak berkumpul di pondasi . d.
Mencapai efisiensi penggunaan material yang relatif murah agar lapisan-lapisan selebihnya dapat dikurangi tebalnya penghematan biaya konstruksi .
e. Sebagai lantai kerja bagi lapis pondasi atas.
f. Mencegah masuknya partikel halus dari tanah dasar ke lapis pondasi atas.
2.2.4.1.4 Tanah Dasar
Subgrade
Kekuatan dan keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung dari sifat-sifat dan daya dukung tanah dasar. Umumnya persoalan yang menyangkut tanah
dasar adalah sebagai berikut : a.
Perubahan bentuk tetap deformasi permanen dari macam tanah tertentu akibat beban lalu lintas.
b. Sifat mengembang dan menyusut dari tanah tertentu akibat perubahan kadar air.
BAB II STUDI PUSTAKA
TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN
II - 72
c. Daya dukung tanah yang tidak merata dan sukar ditentukan secara pasti pada
daerah dengan macam tanah yang sangat berbeda sifat dan kedudukannya, atau akibat pelaksanaan.
d. Lendutan dan lendutan balik selama dan sesuadah pembebanan lalu lintas dari
macam tanah tertentu. e.
Tambahan pemadatan akibat pembebanan lalu lintas dan penurunan yang diakibatkannya, yaitu pada tanah berbutir kasar Granular Soil yang tidak
dipadatkan secara baik pada saat pelaksanaan. Sedangkan fungsi dari tanah dasar adalah sebagai berikut :
a. Menerima sisa beban roda dari lapisan Subbase.
b. Sebagai lantai kerja dari lapisan Subbase.
c. Jenisnya berupa Original, Compacted, dan Stabilized.
Berikut ini merupakan distribusi beban pada suatu struktur perkerasan jalan
Beban W
Lapis Perkerasan
Subgradetanah dasar
Gambar 2.13 Distribusi beban pada struktur perkerasan jalan
Karena tegangan beban per satuan luas akibat lalu lintas makin besar ke arah permukaan, maka material yang lebih kuat lebih diperlukan di permukaan daripada di
lapisan lain di bawahnya.
BAB II STUDI PUSTAKA
TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN
II - 73
Selain itu terdapat deformasi arah lateral yang disebabkan oleh efek beban lalu lintas berat.
Faktor lain yang sangat penting adalah profil permukaan perkerasan. Permukaan yang tidak rata selain tidak sesuai untuk kenyamanan lintasan, juga akan mengakibatkan
tegangan yang lebih besar dan bervariasi pada perkerasan. Hal ini mengakibatkan kelelahan pada struktur perkerasan dan memperpendek umur perkerasan. Kedua
faktor tersebut menyebabkan pengembangan lebih lanjut dalam konstruksi perkerasan yang terdiri dari lapisan-lapisan, dimana lapisan yang lebih bawah lebih tebal dan
menggunakan material yang lebih murah agar beban dapat terdistribusi. Tiap lapis harus dibentuk dan dipadatkan seakurat mungkin sehingga lapis permukaan
dibentuk seakurat dan serata mungkin. Berdasarkan latar belakang ini pula maka muncul jenis perkerasan yang ke dua yakni perkerasan kaku Rigid Pavement .
Untuk pembahasan struktur perkerasan lentur Flexible Pavement tidak akan dibahas lebih lanjut karena batasan masalah hanya pada perkerasan kaku khususnya
Prestressed Precast Concrete Pavement.
2.2.4.2 Perkerasan Kaku Rigid Pavement