BAB II STUDI PUSTAKA
TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN
II - 23
Mencari bagian sungai yang paling sempit sebagai lokasi penyebranganjembatan belum tentu merupakan penyelesaian yang optimum karena mungkin akan membutuhkan
adanya tambahan panjang jalan yang berarti penambahan Biaya Operasi Kendaraan BOK bagi pengguna jalan, apalagi teknologi saat ini sudah memungkinkan untuk
membuat jembatan dengan bentang yang cukup panjang.
2.2.2.2.3 Daerah Lahan Kritis
Rencana jalan diusahakan tidak melewati daerah lahan kritis, yaitu daerah yang rawan longsor, daerah patahan, maupun daerah genangan atau rawa-rawa.
Semua masalah tersebut walaupun bisa diatasi dengan penanganan tertentu namun bisa berimplikasi terhadap tingginya biaya konstruksi maupun biaya pemeliharaan
jalan. Selain itu kemungkinan penanganan yang kurang memadai dapat mengancam keselamatan pengguna jalan.
2.2.2.2.4 Daerah Aliran Sungai
Daerah aliran suatu sungai adalah daerah yang air hujannya akan mengalir ke sungai tersebut. Rencana jalan terutama jalan antar kota biasanya akan melintasi
satu atau lebih Daerah Aliran Sungai DAS yang dibatasi oleh punggung.
Gambar 2.3 Sungai dan punggungan
BAB II STUDI PUSTAKA
TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN
II - 24
Keterangan : Sungaianak sungai
. Punggungan
2.2.2.2.5 Material Konstruksi
Sumber bahan bangunan untuk jalan dapat menjadi faktor penting bagi penentuan lokasi jalan. Pada kasus tertentu biaya pengangkutan material dapat
menjadi lebih besar daripada harga materialnya itu sendiri, sehingga pengalihan rencana jalan mendekati sumber material akan menjadi lebih ekonomis. Bila
dibutuhkan untuk membangun jalan khusus bagi pengangkutan material dari atau ke sumber material maka biayanya akan dibebankan kepada harga material yang
bersangkutan.
2.2.2.2.6 Galian dan Timbunan
Jumlah pekerjaan tanah dalam pembangunan jalan perlu mendapat perhatian khusus. Galian maupun timbunan membutuhkan biaya yang tidak sedikit
apalagi di daerah batuan. Sehingga pekerjaan ini harus diminimalisasi atau dengan kata lain sedapat mungkin jalan direncanakan untuk dibangun diatas permukaan tanah
eksisting atau paling tidak sedekat mungkin dengan muka tanah eksisting. Galian yang terlalu dalam akan membutuhkan penanganan khusus terhadap dinding galian
yang terjadi untuk menghindari dari kemungkinan terjadinya longsor. Begitupula halnya dengan timbunan yang terlalu tinggi.
Pekerjaan galian dan timbunan diusahakan seimbang. Bila pekerjaan galian melebihi pekerjaan timbunan, maka pada akhir pembangunan jalan akan
terdapat sisa tanah yang harus ditempatkan pada lokasi yang tidak merugikan semua pihak. Sebaliknya bila pekerjaan timbunan melebihi pekerjaan galian maka harus
didatangkan bahan timbunan dari luar. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa tidak semua bahan galian dapat dimanfaatkan sebagai bahan timbunan. Tergantung dari
karakteristik tanahnya serta spesifikasi yang ditetapkan untuk material timbunan.
BAB II STUDI PUSTAKA
TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN
II - 25
2.2.2.2.7 Pembebasan Tanah