BAB II STUDI PUSTAKA
TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN
II - 39
2.2.3.1.8 Pengaman Tepi
Pengaman tepi bertujuan untuk memberikan ketegasan tepi badan jalan. Umumnya digunakan di sepanjang jalan yang menyusuri jurang, pada tanah timbunan
dengan tikungan yang tajam, pada tepi-tepi jalan dengan tinggi timbunan lebih besar dari 2,5 m dan pada jalan-jalan dengan kecepatan tinggi.
Berikut ini ada beberapa jenis pengaman tepi, antara lain : 1.
Pengaman tepi dari besi yang digalvanised Guard Rail Pagar pengaman dari besi dipergunakan jika bertujuan untuk melawan tumbukan
Impact dari kendaraan dan mengembalikan kendaraan ke arah dalam sehingga kendaraan tetap bergerak dengan kecepatan yang makin kecil sepanjang pagar
pengaman. 2.
Pengaman tepi dari beton parapet Pengaman tepi dari beton dianjurkan untuk dipergunakan pada jalan dengan
kecepatan rencana 80 - 100 Kmjam. 3.
Pengaman tepi dari tanah timbunan Dianjurkan digunakan untuk kecepatan rencana ≤ 80 Kmjam.
4. Pengaman tepi dari batu kali
Tipe ini dikaitkan terutama untuk keindahan dan pada jalan dengan kecepatan rencana ≤ 60 Kmjam.
5. Pengaman tepi dari balok kayu
Tipe ini dipergunakan untuk kecepatan rencana ≤ 40 Kmjam dan pada daerah parkir.
2.2.3.1.9 Ruang Manfaat Jalan Rumaja
Ruang manfaat jalan meliputi badan jalan, saluran tepi jalan, dan ambang pengamannya. Badan jalan meliputi jalur lalu lintas, dengan atau tanpa jalur pemisah
dan bahu jalan.
BAB II STUDI PUSTAKA
TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN
II - 40
2.2.3.1.10 Ruang Milik Jalan Rumija
Rumija merupakan ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu yang dikuasai oleh pembina jalan dengan suatu hak tertentu. Biasanya
pada jarak setiap 1 Km dipasang patok RMJ berwarna kuning. Sejalur tanah tertentu di luar Rumaja tetapi di dalam Rumija dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan
keluasan keamanan pengguna jalan antara lain untuk keperluan pelebaran Rumaja dikemudian hari.
2.2.3.1.11 Ruang Pengawasan Jalan Ruwasja
Ruwasja merupakan sejalur tanah tertentu yang terletak di luar Rumija, yang penggunaannya diawasi oleh pembina jalan, dengan maksud agar tidak
mengganggu pandangan pengemudi dan konstruksi bangunan jalan, dalam hal tidak cukup luasnya Rumija.
Gambar 2.5 Penampang melintang jalan tanpa median
JALUR LALU LINTAS LAJUR
LALU LINTAS BAHU JALAN
BAHU JALAN LAJUR
LALU LINTAS LAJUR
LALU LINTAS LAJUR
LALU LINTAS BADAN JALAN
LAPIS PERMUKAAN SURFACE
LAPIS PONDASI BASE
LAPIS PONDASI BAWAH SUBBASE
SALURAN SAMPING
SALURAN SAMPING
RUMAJA RUMIJA
RUWASJA
TANAH DASAR SUBGRADE
CL
PATOK RUMIJA
PATOK RUMIJA
BAB II STUDI PUSTAKA
TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN
II - 41
Gambar 2.6 Penampang melintang jalan dengan median
2.2.3.2 Alinyemen Horizontal
Alinyemen horizontal merupakan proyeksi sumbu jalan tegak lurus bidang petabidang horizontal yang terdiri dari :
a. Susunan garis lurus tangen , dan
b. Garis lengkung busur lingkaran-Spiral .
Alinyemen horizontal dikenal juga dengan nama situasi jalan atau trase jalan. Perencanaan geometrik pada bagian lengkung dimaksudkan untuk mengimbangi gaya
sentrifugal yang diterima oleh kendaraan yang berjalan pada kecepatan V
R
. Gaya sentrifugal akan cenderung melempar kendaraan keluar bagian lengkung tikungan
sehingga sudah sewajarnya jika pada bagian ini mendapat perhatian khusus. Sedangkan pada bagian lurus juga harus mempertimbangkan faktor keselamatan pemakai jalan,
ditinjau dari segi kelelahan pengemudi. Panjang maksimum bagian jalan yang lurus harus ditempuh dalam waktu tidak lebih dari 2,5 menit sesuai V
R
.
BAHU JALAN BAHU JALAN
LAJUR LALU LINTAS
BADAN JALAN
LAPIS PERMUKAAN SURFACE
LAPIS PONDASI BASE
LAPIS PONDASI BAWAH SUBBASE
SALURAN SAMPING
SALURAN SAMPING
RUMAJA RUMIJA
RUWASJA
TANAH DASAR SUBGRADE
C L
PATOK RUMIJA
PATOK RUMIJA
LAJUR LALU LINTAS
LAJUR LALU LINTAS
LAJUR LALU LINTAS
MEDIAN
LAJUR TEPIAN MEDIAN
KERB