Ketentuan Saluran Samping Perhitungan Debit Aliran

BAB II STUDI PUSTAKA

TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN II - 32 dimana daerah pembebasan lahannya sudah sangat terbatas maka saluran samping dapat dibuat empat persegi panjang dari konstruksi beton dan ditempatkan dibawah trotoar. Sedangkan untuk daerah sub urbanpinggiran termasuk lahan jalan tol baru dimana pembebasan lahan bukan menjadi masalah, saluran samping umumnya dirancang berbentuk trapesium. Dinding saluran dapat menggunakan pasangan batu kali atau tanah asli. Landai dasar saluran biasanya dibuatkan mengikuti kelandaian dari jalan yang direncanakan. Tetapi pada kelandaian jalan yang cukup besar dan saluran yang terbuat dari tanah asli, kelandaian dasar saluran tidak mengikuti kelandaian jalan. Hal ini untuk mencegah terjadinya pengikisan oleh aliran air. Kelandaian dasar saluran dibatasi sesuai dengan material dasar saluran. Jika terjadi perbedaan yang cukup besar antara kelandaian dasar saluran dengan kelandaian jalan, maka perlu dibuatkan terasiring.

2.2.3.1.5.1 Ketentuan Saluran Samping

1. Sistem drainase permukaan jalan terdiri dari kemiringan melintang perkerasan dan bahu jalan, selokan samping, gorong-gorong dan saluran penangkap. 2. Kemiringan melintang normal e n perkerasan jalan untuk lapis permukaan aspal adalah 2 - 3 , sedangkan untuk bahu jalan diambil e n + 2 . 3. Selokan samping jalan - Kecepatan aliran maksimum yang diizinkan untuk material dari pasangan batu dan beton adalah 1,5 mdetik. - Kemiringan arah memanjang i maksimum yang diizinkan untuk material dari pasangan batu adalah 7,5 . - Pematah arus diperlukan untuk mengurangi kecepatan aliran bagi selokan samping yang panjang dengan kemiringan cukup besar. Pemasangan jarak antar pematah arus dapat dilihat pada tabel di bawah ini

BAB II STUDI PUSTAKA

TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN II - 33 Tabel 2.10 Jarak pematah arus i 6 7 8 9 10 L m 16 10 8 7 6 Sumber : Diktat Kuliah Ir. Siti Hardiyati, SP 1

2.2.3.1.5.2 Perhitungan Debit Aliran

1. intensitas curah hujan I - Data yang diperlukan adalah data curah hujan maksimum tahunan, paling seidkit n = 10 tahun dengan periode ulang 5 tahun. - Rumus menghitung intensitas curah hujan menggunakan anaisis distribusi frekuensi sebagai berikut : Xr = ࢞ഥ + ࡿ࢞ ࡿ࢔ Y T -Y n I = ¼ 90 X T Keterangan : X T = Besar curah hujan ݔҧ = Nilai rata-rata aritmatik curah hujan S X = Standar deviasi Y T = Variabel yang merupakan fungsi dari periode ulang, diambil 1,4999 Yn = Variabel yang merupakan fungsi dari n, diambil 0,4952 untuk n = 10

BAB II STUDI PUSTAKA

TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN II - 34 Sn = Standar deviasi, merupakan fungsi dari n, diambil 0,9496 untuk n = 10 I = Intensitas curah hujan mmjam - Waktu konsentrasi TC dihitung dengan rumus T C = t 1 + t 2 t 1 = ቀ ૛ ૜ ૜ǡ ૛ૡۺܗ ࢔ࢊ √࢙ ቁ 0,167 t 2 = ۺ ૟૙ܞ Keterangan : T C = Waktu konsentrasi menit t 1 = Waktu inlet menit t 2 = Waktu aliran menit Lo = Jarak dari titik terjauh dari saluran drainase m L = Panjang saluran nd = Koefisien hambatan, diambil 0,013 untuk lapis permukaan aspal s = Kemiringan daerah pengaliran v = Kecepatan air rata-rata di saluran mdetik

BAB II STUDI PUSTAKA

TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN II - 35 2. Luas daerah pengaliran dan batas-batasnya Gambar 2.4 Batas-batas daerah pengaliran Batas daerah pengaliran yang diperhitungkan L = L 1 + L 2 + L 3 m Keterangan : L 1 = Dari as jalan sampai tepi perkerasan L 2 = Dari tepi perkerasan sampai tepi bahu jalan L 3 = Tergantung kebebasan samping dengan panjang maksimum 100 m 3. Harga koefisien pengaliran C dihitung berdasarkan kondisi permukaan yang berbeda-beda. C = ۱૚ۯ૚ା۱૛ۯ૛ା۱૜ۯ૜ ۯ૚ାۯ૛ାۯ૜ Keterangan : C1 = Koefisien untuk jalan beton C2 = Koefisien untuk bahu jalan tanah berbutir kasar = 0,65 C3 = Koefisien untuk kebebasan samping daerah pinggir kota = 0,60 A = Luas masing-masing bagian CL Perkerasan jalan Bahu jalan Sal. drainase Kebebasan samping L1 L2 L3

BAB II STUDI PUSTAKA

TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN II - 36 4. Untuk menghitung debit pengaliran, digunakan rumus sebagai berikut Q = ૚ ૜ǡ૟ C I A Keterangan : Q = Debit pengaliran m 3 detik C = Koefisien pengaliran I = Intensitas hujan mmjam A = Luas daerah pengaliran Km 2

2.2.3.1.5.3 Perhitungan Dimensi Saluran dan Gorong-Gorong