BAB II STUDI PUSTAKA
TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN
II - 97
- mampu mengatasi pengaruh kembang susut dan penurunan kekuatan Subgrade serta pengaruh cuaca dan lingkungan.
i. Faktor lingkungan : temperatur, drainase, dan material konstruksi.
2.2.4.5.2 Metode Untuk Perencanaan Perkerasan Beton Semen
Rigid Pavement
Metode-metode yang ada untuk perencanaan tebal perkerasan jalan pada dasarnya menurunkan tegangan-tegangan akibat beban lalu lintas berdasarkan teori
Westergaard yang telah dimodifikasi dengan memasukkan faktor-faktor lain termasuk Fatique. Untuk perencanaan tebal perkerasan jalan harus diperhitungkan nilai Fatique,
mengingat bahwa perkerasan tersebut mengalami pembebanan lenturan yang berulang-ulang.
Dari penelitian diketahui bahwa untuk perkerasan beton semen Rigid Pavement akan dapat menerima pengulangan beban tidak terbatas jumlahnya asal serat
bagian luar beton Extreme Fiber tidak menerima tegangan 50 dari modulus retak statis. Sedangkan untuk tegangan 50 dari modulus retak, pengulangan beban lalu
lintas akan lebih terbatas jumlahnya. Adapun metode-metode yang ada adalah sebagai berikut :
1. PCA Portland Cement Association
2. AASHTO American Association of State Highway Transportation Officials
3. ACI American Concrete Institute
4. NAASRA National Association of Australian State Road Authorities
5. Pedoman Perencanaan Perkerasan Kaku oleh Bina Marga
2.2.4.5.2.1 PCA
Portland Cement Association
Pada metode ini tebal suatu perkerasan jalan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti beban roda kendaraan L , jumlah pengulanganrepetisi
beban lalu lintas N , modulus retak pada usia 28 hari MR , modulus reaksi tanah dasar K . Jadi penentuan tebal perkerasan jalan beton Rigid Pavement
merupakan fungsi dari f L, N, MR, K . Adapun prosedur perhitungan dalam menentukan tebal perkerasannya adalah sebagai berikut :
a. Membuat perkiraan angka pertumbuhan lalu lintas Traffic Growth lalu
lintas harian rata-rata selama umur rencana 20, 40 tahun .
BAB II STUDI PUSTAKA
TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN
II - 98
b. Direkomendasikan untuk menaikkan beban roda kendaraan sebesar 20.
L’ = 120 x L.aktual Hal ini dilakukan untuk menampung kemungkinan dampak Impact yang
timbul dan sebagai angka keamanan Safety Faktor . c.
Pengertian Stress Ratio : perbandingan antara aktual Stress pada perkerasan jalan dengan modulus retak.
Stress Ratio = Actual Stress perkerasanmodulus retak Pada Stress Ratio 0,51, jumlah pengulangan repetisi beban tidak
terbatas. d.
Tegangan yang terjadi akibat beban roda kendaraan dihitung setelah lalu lintas disusun ke dalam kelompok-kelompok beban gandar. Tegangan ini
dihitung dengan mengacu pada Chart PCA untuk beban roda kendaraan as tunggal dan roda as ganda tandem dengan terlebih dahulu mengasumsikan
suatu tebal perkerasan tertentu. e.
Perencanaan tebal perkerasan ini memenuhi syarat, bila dipenuhi persamaan sebagai berikut :
N1N1’ + N2N2’ +....+ NnNn’ ≤ 1,00 100
Keterangan : Ni = Pengulangan repetisi beban yang terjadi untuk
kategori beban i. Ni’=
Pengulangan repetisi beban yang diijinkan untuk kategori beban i.
f. Untuk memperkirakan angka pertumbuhan lalu lintas Traffic Growth ,
maka digunakan faktor proyeksi :
1+i
N
untuk N = 20 tahun maka f = 1+i
20
Keterangan : i = Pertumbuhan lalu lintas per tahun
BAB II STUDI PUSTAKA
TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI-PEJAGAN
II - 99
g. Untuk proyeksi N = 40 tahun, digunakan faktor rata-rata berbobot Weighted
Average Faktor
∑ ሺ ܑሻ
ܖ ۼ
ܖୀ
ۼ
2.2.4.5.2.2 AASHTO American Association of State Highway and