[24]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
A. Kondisi Umum
1. Kondisi Gizi Masyarakat
Berdasarkan data riset kesehatan dasar Riskesdas tahun 2010, secara nasional prevalensi kurang gizi pada balita berat badan menurut umur sebesar 17,9
persen, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2007 sebesar 18,4 persen. Hal yang sama terjadi pada prevalensi gizi buruk yaitu dari 5,4 persen pada tahun
2007 menjadi 4,9 persen tahun 2010 dan prevalensi pendek pada balita adalah 35,6 persen tahun 2010, menurun dari 36,7 persen pada tahun 2007. Penurunan
juga terjadi pada prevalensi anak kurus, dimana prevalensi balita sangat kurus menurun dari 13,6 persen tahun 2007 menjadi 13,3 persen tahun 2010.
Gambar 1. Status Gizi Balita di Indonesia
Kondisi Pola
konsumsi Pangan
Saat ini
2
ROADMAP DEPTAN.indb 24 2152013 7:35:36 PM
[25]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
DIVERSIFIKASI PANGAN
TAHUN 2011 - 2015
Walaupun secara nasional terjadi penurunan prevalensi masalah gizi pada balita, tetapi masih terdapat kesenjangan antar provinsi. Terdapat 18 provinsi yang
memiliki prevalensi gizi kurang dan buruk diatas prevalensi nasional. Untuk prevalensi pendek pada balita masih ada 15 provinsi yang memiliki prevalensi
diatas prevalensi nasional, dan untuk prevalensi anak kurus teridentiikasi 19 provinsi yang memiliki prevalensi di atas prevalensi nasional.
Sumber: Riskesdas, 2010 .
Gambar 2. Prevalensi Balita Gizi Kurang di Indonesia Tahun 2010
Disamping itu, data yang tercantum dalam Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi RAN-PG juga menggambarkan kondisi yang beragam antar provinsi berdasarkan
data Riskesdas tahun 2010 dan data proporsi penduduk sangat rawan pangan yang bersumber dari Susenas 2009. Kondisi ini merupakan dasar pertimbangan
dalam menyusun perencanaan khususnya terkait dengan intervensi pemerintah yang diperlukan dalam mengatasi permasalahan pangan dan gizi di provinsi
bersangkutan. Stratiikasi Provinsi Berdasarkan Tingkat Prevalensi Anak Balita Pendek dan Proporsi Penduduk Sangat Rawan Pangan dapat dilihat pada matriks
berikut.
ROADMAP DEPTAN.indb 25 2152013 7:35:36 PM
[26]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
Tabel 1. Stratifikasi Provinsi Berdasarkan Tingkat Prevalensi Anak Balita Pendek dan Proporsi Penduduk Sangat Rawan Pangan
Status Proporsi Penduduk
Sangat Rawan Pangan ≤ 14,47 persen
Proporsi Penduduk Sangat Rawan Pangan 14,47 persen
Persentase Pendek
pada Anak Balita ≤ 32
persen
Strata 1 Kepulauan Riau,
Bengkulu, dan Bali.
Strata 2 Bangka Belitung,
Jambi, Kalimantan Timur,
DI Yogyakarta, DKI Jakarta,
Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan
Papua.
Persentase Pendek
pada Anak Balita 32
persen
Strata 3 Aceh,
Sumatera Barat, Riau,
Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,
Banten, Jawa Barat,
Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan
Nusa Tenggara Barat. Strata 4
Sumatera Utara, Sumatera Selatan,
Lampung, Kalimatan Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur,
Gorontalo, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur,
Maluku, dan Papua Barat.
Sumber : - Data anak balita yang pendek berasal dari Riskesdas 2010
- Data proporsi penduduk sangat rawan pangan berasal dari Susenas 2009 Catatan
: Kondisi sangat rawan pangan adalah tingkat konsumsi energi rata-rata dibawah 1400 kkalkaphari.
ROADMAP DEPTAN.indb 26 2152013 7:35:36 PM
[27]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
DIVERSIFIKASI PANGAN
TAHUN 2011 - 2015
2. Situasi Konsumsi Pangan Masyarakat