Peluang pengembangan produk melalui Public Private

[63] Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI DIVERSIFIKASI PANGAN TAHUN 2011 - 2015 Rambutan. Rambutan dengan produksi sebesar 986.841 ton atau sekitar 5,29 persen dari total produksi buah di Indonesia merupakan komoditas kelima yang memberikan kontribusi terbesar untuk produksi buah nasional. Sentra produksi rambutan terbesar berada di Pulau Jawa dengan menempatkan Jawa Barat sebagai sentra terbesar dengan produksi sebesar 275.238 ton atau sekitar 27,89 persen dari total produksi rambutan nasional diikuti Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sumatera Utara merupakan provinsi penghasil rambutan terbesar di luar Pulau Jawa dengan produksi 60.153 ton atau sekitar 6,10, diikuti oleh Kalimantan Tengah. Data selengkapnya produksi tanaman sayur dan tanaman buah seperti pada Lampiran 4 Tabel 4.1 – 4.4. Komposisi kandungan gizi beberapa pangan sumber vitamin mineral dapat dilihat pada daftar berikut:

4. Peluang pengembangan produk melalui Public Private

Partnership Dalam upaya pengembangan pangan lokal di Indonesia sudah saatnya mengoptimalkan peran swasta secara intensif melalui mekanisme public private partnership seperti pada pembangunan infrastruktur. Posisi bisnis dan industri pangan sangat strategis dalam mendukung keberhasilan diversiikasi pangan, Rambutan ROADMAP DEPTAN.indb 63 2152013 7:35:47 PM [64] Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI No Bahan Pangan Zat Gizi BDD Energi kkal Protein gr Lemak gr Kh gr 1 Kool Merah, Kool Putih 24,0 1,4 0,2 5,3 75,0 2 Kentang 83,0 2,0 0,1 19,1 85,0 3 Bawang Putih 95,0 4,5 0,2 23,1 88,0 4 Tomat Masak 20,0 1,0 0,3 4,2 95,0 5 Cabe Merah Besar, Segar 31,0 1,0 0,3 7,3 85,0 6 Pisang Ambon 99,0 1,2 0,2 25,8 75,0 7 Mangga Harum Manis 46,0 0,4 0,2 11,9 65,0 8 Jeruk Manis 45,0 0,9 0,2 11,2 72,0 9 Nanas 52,0 0,4 0,2 13,7 53,0 10 Rambutan 69,0 0,9 0,1 18,1 40,0 Tabel 10. Komposisi Zat Gizi Beberapa Jenis Sayuran dan Buah-buahan oleh sebab itu keterlibatan swasta merupakan suatu keharusan dalam percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal. Mengingat cukup besarnya potensi pangan lokal yang ada, sudah saatnya pemanfaatannya dioptimalkan sebagai sumber karbohidrat selain beras dan terigu. Sejauh ini potensi pangan lokal yang ada di Indonesia pengelolaannya masih terbatas pada skala industri rumah tangga atau UKM saja, belum pada skala ekonomis. Kondisi ini menyebabkan produk olahan pangan lokal belum mampu bersaing dengan beras dan terigu, karena harganya masih lebih tinggi akibat dari biaya produksi yang belum eisien. Dengan adanya program pemerintah untuk menganekaragamkan pangan sumber karbohidrat selain beras dan terigu, diharapkan dapat membuka peluang untuk pengembangan pangan lokal dalam skala yang lebih ekonomis melalui penciptaan nilai tambah. Dengan kata lain nilai tambah yang diciptakan harus dapat menimbulkan tarikan teknologi untuk menumbuhkan kegiatan ekonomi yang mengakar kepada potensi yang ada. Untuk itu inovasi yang terus menerus yang selaras dengan tuntutan pasar dan kebutuhan konsumen merupakan kunci sukses pendekatan ini. Hanya dengan cara inilah tuntutan pasar akan berjalan seiring dengan kemajuan produsen dan memberikan manfaat yang optimal untuk seluruh pihak. Introduksi teknologi dalam pengembangan produk-produk bernilai ROADMAP DEPTAN.indb 64 2152013 7:35:47 PM [65] Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI DIVERSIFIKASI PANGAN TAHUN 2011 - 2015 tambah diharapkan dapat memperluas pilihan pemenuhan bahan pangan masyarakat Indonesia pada satu sisi dan dapat menumbuhkan kegiatan ekonomi lokal pada sisi yang lain. Kebutuhan bahan baku pangan lokal untuk industri pangan Indonesia cukup besar, sehingga diperlukan program pengembangan tanaman pangan lokal secara terpadu dan secara konsisten dengan melibatkan masyarakat setempat. Mekanisme kerjasama kemitraan antara petani produsen, industri pengolahpelaku usaha dan lembaga penelitian perguruan tinggi sebagai pemasok teknologi, harus dijalin secara sinergis dan saling menguntungkan. Potensi Penganekaragaman Pangan Kekayaan biodiversitas V pangan nabati dan hewani yang cukup besar dan beragam. Makanan tradisional V dan spesiik lokasi dapat dikembangkan ke arah yang lebih komersial. Teknologi pengolahan V pangan makin berkembang untuk memproduksi bahan pangan yang siap saji dan siap konsumsi. Tumbuhnya LSM dan V kelompok masyarakat lainnya yang bergerak dalam bidang pangan dan gizi. Mekanisme kerjasama kemitraan antara pemerintah, lembaga riset, dan pelaku usaha PEMERINTAH LEMBAGA RISET PELAKU USAHA ROADMAP DEPTAN.indb 65 2152013 7:35:47 PM [66] Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI A. Tujuan Secara umum tujuan kebijakan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal adalah memfasilitasi dan mendorong terwujudnya pola konsumsi yang beragam, bergizi seimbang dan aman secara lebih cepat yang berdasarkan Perpres Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan diindikasikan dengan skor PPH 95 pada tahun 2015. Tujuan khusus percepatan penganekaragaman konsumsi pangan adalah mendorong tercapainya: Peningkatan permintaan masyarakat terhadap aneka pangan baik pangan V segar, olahan maupun siap saji melalui proses internalisasi pentingnya penganekaragaman pangan kepada seluruh komponen masyarakat termasuk aparat, yang meliputi peningkatan pengetahuan dan kesadaran gizi seimbang sejak usia dini, pengembangan kegiatan pemberdayaan ekonomi rumah tangga, dan promosi serta gerakan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal. Peningkatan ketersediaan aneka ragam pangan segar dan olahan melalui V pemanfaatan pekarangan, dan pengembangan bisnis dan industri pengolahan aneka pangan sumber karbohidrat selain beras dan selain terigu, sumber protein nabati dan hewani, serat, vitamin dan mineral yang berbasis sumber daya lokal, aman terjangkau, dapat diterima secara sosial, ekonomi dan budaya, serta mampu menggerakkan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM. Tujuan dan Sasaran 4 ROADMAP DEPTAN.indb 66 2152013 7:35:47 PM [67] Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI DIVERSIFIKASI PANGAN TAHUN 2011 - 2015 Penguatan dan peningkatan partisipasi pemerintah daerah dalam V pengembangan dan pelaksanaan program percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal serta dalam menggerakkan mitra kerja setempat baik industri melalui program CSR maupun lembaga swadaya masyarakat dalam mobilisasi sosial maupun penggerakan sumberdaya lainnya. B. Sasaran

1. Sasaran berdasarkan Permentan 43 tahun 2009