[27]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
DIVERSIFIKASI PANGAN
TAHUN 2011 - 2015
2.  Situasi Konsumsi Pangan Masyarakat
a. Situasi Konsumsi Pangan Nasional
Kondisi  pola  konsumsi  pangan  masyarakat  dapat  bergeser  dengan  cukup dinamis, dipengaruhi oleh banyak hal seperti kondisi sosial, budaya dan ekonomi,
preferensi dan ketersediaan. Namun sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden  No.22  Tahun  2009  tentang  Kebijakan  Percepatan  Penganekaragaman
Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal, bahwa upaya penganekaragaman konsumsi pangan harus berbasis sumber pangan setempat atau pangan lokal.
Pengurangan konsumsi beras juga harus disertai dengan pengurangan konsumsi gandumterigu  yang  seluruhnya  diimpor.  Konsumsi  beras  sebagai  sumber
karbohidrat  dapat  disubsitusi  dengan  karbohidrat  lain  yang  biasa  dikonsumsi masyarakat  berdasarkan  kearifan  lokal  antara  lain:  jagung,  sorghum,  hotong,
jali, sagu, ubi kayu, ubi jalar, talas, pisang, labu kuning, dan sukun. Perbandingan komposisi capaian pola pangan harapan berdasarkan data Susenas  tahun 2011
dengan PPH, dapat dilihat pada Gambar 3 berikut :
Gambar 3.  Pangsa Kelompok Pangan Terhadap Pencapaian Skor PPH pada Tahun 2011 dan PPH
ROADMAP DEPTAN.indb   27 2152013   7:35:36 PM
[28]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
Perkembangan  situasi  konsumsi  pangan  pada  tahun  2011  secara  kuantitas dan  kualitas  belum  memenuhi  kondisi  konsumsi  energi  menurut  PPH  untuk
memenuhi  kecukupan  energi  sebesar  2.000  kkalkapitahari.  Perincian  realisasi kontribusi energi pangan penduduk Indonesia tahun 2011 diuraikan pada Tabel
2.  Berdasarkan  komposisinya,  pangan  yang  dikonsumsi  penduduk  Indonesia masih belum memenuhi kaidah gizi seimbang yang dianjurkan. Untuk mencapai
kualitas  konsumsi  pangan  yang  lebih  baik,  maka  di  tahun  mendatang  harus ditingkatkan konsumsi umbi-umbian, pangan hewani, kacang-kacangan, buah
biji  berminyak,    serta  sayur  dan  buah  penganekaragaman  konsumsi  secara horizontal pada proporsi yang direkomendasikan oleh PPH. Peningkatan kualitas
konsumsi pangan juga dapat dicapai melalui penganekaragaman vertikal yaitu konsumsi  aneka  ragam  jenis  pangan  sumber  karbohidrat  dan  olahannya  jenis
padi-padian:  jagung  dan  olahannya,  hotong,  sorghum,  biji  jali,  dan  jenis  padi- padian  lainnya,  aneka  pangan  sumber  protein  dan  olahannya  aneka  pangan
hewani dan aneka kacang-kacangan, serta aneka pangan sumber vitamin dan olahannya beragam jenis sayur dan buah-buahan.
Penghitungan skor Pola Pangan Harapan PPH didasarkan pada triguna makanan sesuai diagram di bawah ini.
ROADMAP DEPTAN.indb   28 2152013   7:35:36 PM
[29]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
DIVERSIFIKASI PANGAN
TAHUN 2011 - 2015
Konsumsi  jagung  dalam  kelompok  padi-padian  masih  rendah  dibanding konsumsi jenis padi-padian lain beras dan terigu.   Begitu juga dengan konsumsi
jenis umbi-umbian terutama sagu dan jenis umbi lainnya masih rendah.  Konsumsi pangan sumber protein hewani lebih banyak bersumber dari ikan, daging unggas
dan telur.   Kacang kedelai memiliki proporsi konsumsi yang lebih tinggi sebagai sumber  protein  nabati  utama  dalam  pola  konsumsi  pangan  penduduk  selama
tahun 2011.  Komoditas minyak sawit dan kelapa merupakan jenis pangan dari kelompok  minyaklemak  serta  buahbiji  berminyak  yang  memiliki  proporsi
konsumsi  cukup  besar  dalam  sumbangan  energi  pola  konsumsi  penduduk nasional.    Gambaran  konsumsi  ini  menunjukkan  bahwa  konsumsi  penduduk
Indonesia  masih  didominasi  pangan  sumber  energi  serealia,  minyaklemak, dan buahbiji berminyak, dan masih kurang konsumsi pangan sumber vitamin
mineral, serta kurang konsumsi buah-buahan Tabel 3.
Sumber : Susenas  2011 Triwulan I; BPS diolah Pusat PKKP – BKP
Keterangan : Angka Kecukupan Energi 2000 kkalkaphari Widya Karya Pangan dan Gizi VIII, 2004 - Energi   : Dalam kkal
- Gram : Untuk berat jenis pangan menurut kelompok
- AKG : Angka Kecukupan Gizi
Tabel 2. Kualitas Konsumsi Pangan Penduduk Indonesia Berdasarkan PPH
No Kelompok Pangan
Konsumsi Th. 2011 PPH
Gram Energi
AKG Skor
PPH Gram
Energi AKG
Skor PPH
1. Padi-padian
315,9 1.236
61,8 25,0
275 1.000
50,0 25,0
2. Umbi-umbian
40,0 53
2,6 1,3
100 120
6,0 2,5
3. Pangan hewani
95,9 168
8,4 16,8
150 240
12,0 24,0
4. Minyak dan lemak
22,8 204
10,2 5,0
20 200
10,0 5,0
5. Buahbiji berminyak
6,0 33
1,6 0,8
10 60
3,0 1,0
6. Kacang-kacangan
22,7 56
2,8 5,6
35 100
5,0 10,0
7. Gula
22,2 81
4,1 2,0
30 100
5,0 2,5
8. Sayur dan buah
197,3 83
4,2 20,8
250 120
6,0 30,0
9. Lain-lain
61,2 39
1,9 -
- 60
3,0 -
Total 1.952
97,6 2.000
100,0 Skor PPH
77,3 100
ROADMAP DEPTAN.indb   29 2152013   7:35:36 PM
[30]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
Kelompok Bahan Pangan Konsumsi Tahun 2011
Energi kkal kaphari
gramkaphari kgkapthn
I.    Padi-padian 1236
a.  Beras 996
281,7 102,8
b.  Jagung 12
4,3 1,6
c.  Terigu 228
29,9 10,9
II.  Umbi-umbian 53
a.  Singkong 33
27,6 10,1
b.  Ubi jalar 10
8,1 3,0
c.  Kentang 2
4,3 1,6
d.  Sagu 4
1,3 0,5
e.  Umbi lainnya 2
1,8 0,7
III. Pangan Hewani 168
a.  Daging ruminansia 15
5,5 2,0
b.  Daging unggas 39
13,0 4,8
c.  Telur 27
19,6 7,1
d.  Susu 29
5,7 2,1
e.  Ikan 57
52,0 19,0
IV. Minyak dan Lemak 204
a.  Minyak kelapa 36
4,1 1,5
b.  Minyak sawit 163
18,1 6,6
c.  Minyak lainnya 5
0,6 0,2
V.  Buahbiji berminyak 33
a.  Kelapa 27
5,1 1,9
b.  Kemiri 6
0,9 0,3
VI. Kacang-kacangan 56
a.  Kedelai 47
20,7 7,6
b.  Kacang tanah 6
0,9 0,3
c.  Kacang hijau 2
0,8 0,3
d.  Kacang lain 1
0,3 0,1
VII.Gula 81
a.  Gula pasir 74
20,2 7,4
b.  Gula merah 7
2,0 0,7
VIII. Sayuran dan buah 83
a.  Sayur 44
133,7 48,8
b.  Buah 39
63,6 23,2
IX.  Lain-lain 39
a.  Minuman 29
49,9 18,2
b.  Bumbu-bumbuan 10
11,3 4,1
Tabel 3.  Konsumsi Berdasarkan Kelompok Pangan Penduduk Indonesia Tahun 2011
Sumber: Susenas 2011 triwulan I, BPS diolah BKP
ROADMAP DEPTAN.indb   30 2152013   7:35:36 PM
[31]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
DIVERSIFIKASI PANGAN
TAHUN 2011 - 2015
b.   Situasi Konsumsi Pangan Wilayah