[45]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
DIVERSIFIKASI PANGAN
TAHUN 2011 - 2015
ditanam petani dan sesuai dengan kebutuhan industri yang bersangkutan agar produk olahannya dapat dibuat dengan standar kualitas dan kemasan yang lebih
baik.
4. Kurangnya dukungan permodalan untuk produksi maupun untuk pengolahan karena skim kredit yang ada belum dapat
digunakan untuk pengembangan bahan baku pangan lokal.
Modal merupakan hal yang sangat utama untuk keberlanjutan usaha. Selama ini, para petani dan pengolah tepung yang berbahan baku lokal seperti ubi kayu,
sagu, ganyong, dan lain sebagainya merasa kesulitan dalam mengajukan modal kepada lembaga keuangan, seperti perbankan, koperasi maupun fasilitas kredit
yang ditawarkan pemerintah lainnya. Kelompok dan jenis usaha yang dilakukan belum cukup meyakinkan lembaga keuangan untuk mendapatkan dana sebagai
bantuan modal.
5. Harga bahan baku pangan lokal masih belum stabil dan relatif lebih tinggi daripada harga terigu, sehingga harga produk
akhir juga cenderung lebih tinggi.
Kontinuitas ketersediaan bahan baku sangat berpengaruh pada harga. Semakin banyak permintaan dan penawaran sedikit, maka harga bahan baku pangan lokal
cenderung mahal, begitu pula sebaliknya. Pada musim panen, harga cenderung turun. Kondisi ini menyebabkan luktuasi harga yang sangat signiikan dan
merugikan petani maupun para pelaku usaha dan industri. Untuk itu perlu ada kerjasama kemitraan yang saling menguntungkan antara petani dan pelaku
usaha industri pangan untuk menjamin kontinuitas pasokan dan harga yang adil bagi kedua belah pihak.
6. Belum ada jaminan keamanan produk pangan lokal yang dihasilkan
Upaya pemerintah dalam memenuhi hak konsumen untuk dapat mengakses produk pangan lokal yang aman hingga saat ini belum dapat terpenuhi karena belum adanya
jaminan keamanan produk pangan lokal yang beredar. Padahal, jaminan keamanan
ROADMAP DEPTAN.indb 45 2152013 7:35:37 PM
[46]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
produk pangan merupakan hal yang sangat kompleks, mengingat faktor yang berpotensi sebagai pembawa resiko dapat muncul dalam setiap titik pada rantai pangan, mulai dari
produksi, distribusi, dan pengolahan hingga siap untuk dikonsumsi. Faktor keamanan produk pangan dapat dinilai dari sumber resiko dan dampaknya terhadap kesehatan
manusia. Secara umum, jaminan keamanan produk pangan harus mampu melindungi masyarakat terutama dari pangan yang tidak aman atau tercemar oleh cemaran kimia,
biologi, dan isik. Namun demikian, sampai dengan saat ini jaminan keamanan produk pangan masih bersifat ”partial”, seperti upaya peningkatan ketersediaan produk Prima 3
dan mengoptimalkan hasil uji terhadap produk pangan uji terhadap pestisida, mikroba, dan logam berat, belum mengarah kepada kawasan pangan yang aman.
Undang-Undang Pangan No. 7 Tahun 1996 yang telah diganti dengan Undang- Undang No.18 Tahun 2012 tentang pangan menekankan pentingnya keamanan
pangan baik untuk pangan segar, pangan olahan dan pangan siap saji. Kementerian Pertanian bertanggung jawab terhadap pembinaan dan pengawasan keamanan
pangan segar sayur, buah, daging, telur dan susu. Pelaksanaan penanganan keamanan pangan segar mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun
2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan.
C. Peluang
Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang begitu besar termasuk umbi-umbian. Kebanyakan komoditi ini tersedia secara tradisional dan
dibudidayakan secara sederhana di lahan kering dan tadah hujan. Di beberapa daerah pangan lokal selain beras sejak dulu telah menjadi pangan pokok seperti
sagu dan umbi-umbian di Maluku dan Papua, jagung di Madura, Jawa Timur dan beberapa daerah di Nusa Tenggara serta ubi kayu di daerah pegunungan di Jawa
Timur, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Daerah yang memiliki potensi pangan pilihan selain beras dapat dilihat pada Lampiran 2 Gambar 2.1.–2.4. Pangan
lokal memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dibandingkan dengan nasiberas. Kandungan gizi beberapa pangan lokal sebagai berikut:
ROADMAP DEPTAN.indb 46 2152013 7:35:37 PM
[47]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
DIVERSIFIKASI PANGAN
TAHUN 2011 - 2015
Tiwul Ubi kayu
1. Pangan Sumber Karbohidrat