[47]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
DIVERSIFIKASI PANGAN
TAHUN 2011 - 2015
Tiwul Ubi kayu
1. Pangan Sumber Karbohidrat
Jagung. Produksi jagung Indonesia terus meningkat. Data
BPS menunjukkan dalam periode 1990–2011, produksi jagung meningkat dari 6,73 juta ton menjadi 17,64 juta ton atau
peningkatan dengan laju 5,34 persen per tahun. Peningkatan luas areal pertanaman jagung meningkat dari sekitar 3,15 juta
ha menjadi 3,86 juta ha, dengan laju 1,49 persen per tahun; dan peningkatan produktivitas dari 2,13 tonha menjadi 4,56
tonha atau peningkatan dengan laju 3,74 persen per tahun Lampiran 3; Tabel 3.1. – 3.2.
Produk pangan olahan dari bahan jagung bukan lagi menjadi bahan pangan yang ‘inferior’, terutama dengan
berkembangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan. Produk pangan dari jagung seperti gula jagung dan minyak
jagung diyakini dapat menurunkan kadar gula darah dan non kolesterol.
Ubi kayu. Sebagai sumber karbohidrat, ubi kayu dapat
dikonsumsi dalam bentuk langsung maupun makanan olahan yang berasal dari tepung.
Tanaman ubi kayu relatif mudah dibudidayakan, dapat dibudidayakan pada ketinggian dari 0 sampai 1500 m dpl
dengan curah hujan antara 750 – 1.000 mm per tahun. Ubi kayu juga dapat diusahakan pada segala jenis tanah asal
mempunyai drainase yang baik, dengan pH tanah yang dikehendaki antara 4,5 sampai 8,0. Penanaman ubi kayu
dilakukan secara monokultur atau tumpangsari dengan tanaman lain.
Mie Jagung Jagung Bose Pangan Lokal Ntt
Jagung
Skotel Jagung
ROADMAP DEPTAN.indb 47 2152013 7:35:37 PM
[48]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
Ubi kayu mempunyai prospek menjadi sumber bahan pangan pilihan dalam diversiikasi pangan, beberapa keunggulan
dari ubi kayu ini adalah: a tanaman ini sudah dikenal dan dibudidayakan secara luas oleh masyarakat pedesaan sebagai
bahan pokok dan sebagai bahan cadangan pangan pada musim paceklik; b masyarakat Pulau Jawa khususnya di
pedesaan telah terbiasa mengolah dan mengonsumsinya dalam bentuk gatot dan tiwul; c nilai kandungan gizinya
cukup tinggi; dan d mudah beradaptasi dengan lingkungan atau lahan yang marginal dan beriklim kering.
Dalam periode 1990 – 2011, produksi ubi kayu meningkat dari 15,83 juta ton menjadi 24,04 juta ton atau peningkatan dengan
laju 2,18 persen per tahun. Peningkatan produksi tersebut terutama karena kontribusi peningkatan produktivitas. Dalam
tahun 1990 - 2011 produktivitas ubi kayu meningkat dengan laju 2,57 persen per tahun yaitu dari 12,07 tonha 20,29 ton
ha; sementara luas areal pertanaman ubi kayu cenderung menurun dari 1,31 juta ha pada tahun 1990 menjadi 1,18
juta ha, atau penurunan dengan laju 0,38 persen per tahun Lampiran3; Tabel 3.3. – 3.5..
Ubi jalar. Sebagai sumber bahan pangan yang mempunyai
potensi tinggi namum belum didayagunakan secara maksimal. Di Indonesia, penggunaan tepung ubi jalar memang belum
sebanyak di luar negeri. Kondisi ini merupakan peluang bagi pengembangan ubi jalar. Indonesia termasuk lima besar
negara penghasil ubi jalar terbesar di dunia, dengan produksi 2 juta ton per tahun.
Brownies cassava
Beras analog
Ubi jalar
Bebilar beras ubi jalar
ROADMAP DEPTAN.indb 48 2152013 7:35:37 PM
[49]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
DIVERSIFIKASI PANGAN
TAHUN 2011 - 2015
Produksi ubi jalar terus meningkat, pada tahun 1990 – 2011 produksi ubi jalar Indonesia meningkat dari 1,97 juta ton
menjadi 2,19 juta ton atau peningkatan dengan laju 0,82 persen per tahun. Peningkatan produksi tersebut terjadi
terutama karena kontribusi peningkatan produktivitas, yaitu peningkatan sebesar 1,30 persen per tahun, dari produktivitas
sebasar 9,44 ton per hektar di tahun 1990 menjadi 12,32 ton per hektar. Sementara luas panen ubi kayu nasional justru
cenderung menurun. Dalam tahun 1990-2011 luas panen menurun dari 208,73 ribu hektar menjadi 178,12 ribu hektar
Lampiran 3; Tabel 3.6. – 3.7..
Talas. Tanaman pangan yang bersifat menahun. Talas bisa
dijumpai hampir di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan yang terletak 1.000 – 1.300 m di
atas permukaan laut baik liar maupun dibudidayakan. Saat ini daerah yang dikenal sebagai sentra Talas adalah Bogor, Banten
dan Malang. Beberapa jenis talas yang dapat dikonsumsi telah dikenal seperti talas sutera, talas bentul, talas ketan, talas
paris, talas loma, talas pandan, talas lampung, talas mentega, talas gambir atau talas hideung Sunda = hitam.
Tanaman talas relatif mudah ditanam di hampir semua jenis tanah dan juga dapat ditumpangsarikan. Budidaya tanaman
talas dapat menghasilkan produksi yang baik pada lingkungan bersuhu 21° C -27° C, kelembaban udara 50 - 90, adanya
sinar matahari langsung, dan curah hujan 2.000 mmtahun. Pada kondisi optimal, hasil produksi dapat mencapai 10 ton
hektar. Di sisi lain, di samping dikonsumsi sebagai makanan pokok dan makanan tambahan karena mengandung
karbohidrat tinggi, protein, lemak, dan vitamin, tanaman yang
Roll cake ubi ungu
Es krim ubi jalar ungu
Talas
Perkedel talas
ROADMAP DEPTAN.indb 49 2152013 7:35:37 PM
[50]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
mengandung asam perusi atau asam biru ini, juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Dalam perkembangannya, talas bukan lagi makanan inferior, dalam bentuk
tepung bahan baku talas dapat dibuat produk makanan bernilai tinggi.
Sagu. Sumber bahan pangan lain yang yang telah dimanfaatkan di beberapa daerah
di Indonesia adalah sagu Metroxylon sp. Bersadarkan data dari berbagai sumber yang dirangkum Bintoro 2000, taksiran luas area sagu di Indonesia berkisar 4.376.829 Ha,
seperti terangkum dalam Lampiran 3 Tabel 3.8.. Dibandingkan dengan tanaman penghasil karbohidrat lain, keunggulan utama
tanaman sagu adalah produktivitasnya tinggi. Produksi sagu yang dikelola dengan baik dapat mencapai 25 ton pati keringhatahun. Produktivitas ini setara
dengan tebu, namun lebih tinggi dibandingkan dengan ubi kayu dan kentang dengan produktivitas pati kering 10-15 tonhatahun. Sagu tumbuh baik pada
lahan marginal seperti gambut, rawa, payau atau lahan tergenang di mana tanaman lain tidak mampu tumbuh.
No Bahan Pangan
Zat Gizi BDD
Energi kkal
Protein gr
Lemak gr
Kh gr Abu
gr Air
gr
I. Padi-padian
1 Beras
360 6.8
0.7 78.9
- 13.0
100 2
Gandum lokal c 360
13.4 1.6
73.0 1.4
10.6 100
3 Jawawutsokuia
334 9.7
3.5 73.4
- 11.9
100 4
Sorghumlenab 395
20.3 8.73
58.8 6.6
5.6 100
5 Sorghum Jagung Rote b
385 10.6
7.4 69.0
1.1 11.9
100 6
Hermada tepung b 367
2.4 1.5
86.0 1.2
9.0 100
7 Hotong hotoburu b
366 9.9
3.6 73.4
2.4 10.7
100 8
Jalinyolaia 289
11.0 4.0
61.0 -
- 90
9 Jagung Kuning Pipila
366 9.8
7.3 69.1
2.4 11.5
100 Berasan:
10 Beras Jagung Instan –
Semarang Jateng b 374
5.42 0.3
71.8 2.6
19.8 100
Tepung:
Tabel 7. Kandungan Gizi Beberapa Pangan Lokal Sumber Karbohidrat
ROADMAP DEPTAN.indb 50 2152013 7:35:37 PM
[51]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
DIVERSIFIKASI PANGAN
TAHUN 2011 - 2015
No Bahan Pangan
Zat Gizi BDD
Energi kkal
Protein gr
Lemak gr
Kh gr Abu
gr Air
gr
11 Tepung Jagung b
374 7.0
4.2 77.1
1.4 10.3
100 II.
Umbi-umbian
A Ubi Kayu
10 Ubi kayu putih a
146 1.2
0.3 34.7
- 62.5
75 11
Ubi kayu kuning a 157
0.6 0.3
37.9 -
60.0 75
Berasan : 12
Beras Singkong Rasi b 359
1.4 0.9
86.5 1.9
7.8 100
13 Beras Aruk b
353 0.6
0.8 85.9
0.2 12.5
100 14
Beras Kufu 342
2.3 0.1
83.1 -
- 100
15 Oyek a
342 2.3
0.1 83.1
- -
100 16
Tiwul 363
1.1 0.5
88.2 -
- 100
Lempengan : 17
Jeppa b 352
1.3 1.1
84.1 1.3
12.2 100
Tepungpati : 18
Iluy mentah b 352
6.2 1.3
79.0 1.1
12.4 100
19 Tepung kasava
363 1.1
0.5 88.2
- -
100 20
Tapioka pati singkong 362
0.5 0.3
86.9 -
- 100
Mie : 21
Mie bendo b 350
0.4 0.9
85.0 0.3
13.3 100
B Ubi Jalar
22 Ubi jalar a
123 1.8
0.7 27.9
- -
86 Tepung :
23 Tepung ubi jalar ungu d
375 3.0
0.55 89.5
- -
100 24
Tepung ubi jalar kuning d 375
2.5 0.6
90.0 -
- 100
25 Tepung ubi jalar putih d
371 4.0
0.35 88.0
- -
100 Mie :
26 Mie telo
Bentuk segar : 27
Ubi banggai b 118
2.5 0.7
25.4 0.8
70.5 -
C Ganyong
Segar : 28
Ganyong umbi 95
1.0 0.11
22.6 -
75.0 -
Tepung : 29
Tepung ganyong 356
1.0 1.53
84.6 0.23
16.6 100
Mie :
Lanjutan Tabel 7.
ROADMAP DEPTAN.indb 51 2152013 7:35:37 PM
[52]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
Lanjutan Tabel 7.
No Bahan Pangan
Zat Gizi BDD
Energi kkal
Protein gr
Lemak gr
Kh gr Abu
gr Air
gr
30 Mie ganyong b
341 1.1
0.85 82.1
0.4 15.6
100
D Sagu
Berasan : 31
Sagu rendang b 364
0.6 0.8
88.6 0.9
9.1 100
Tepung : 32
Tepung sagu a 353
0.7 0.2
84.7 -
14.0 100
Mie : 33
Mie sagu kering b 382
4.5 0.98
88.9 1.6
4.0 100
34 Mie sagu basah
152 0.9
5.6 24.4
1.6 4.0
100 35
Soun sagu b 385
2.5 1.4
90.5 1.2
4.4 100
Lainnya: 36
Sagu mentah kerug b 349
0.8 0.6
85.8 1.4
11.4 -
E Garut
Tepung : 37
Tepung garut a 355
0.7 0.2
85.2 -
- 100
F Talas
Tepung : 38
Tepung talas 376
3.4 0.8
88.7 1.4
5.7 100
G Gadung
Segar : 39
Gadung a 100
0.9 0.3
23.5 0.9
74.4 100
III Buah
Segar : Bakau
40 Buah bakau b
371 4.2
1.5 85.1
3.9 5.3
- 41
Buah bakau NTT b 319
25.4 0.5
63.6 1.3
9.1 -
42 Bakau segar NTT b
155 11.9
2.4 26.5
1.0 58.2
- 43
Bakau segar Halmahera b 147
10.5 2.0
26.5 1.2
59.9 -
Tepung : 44
Tepung buah bakau b 367
4.3 1.1
85.0 2.1
7.6 100
45 Tepung buah bakau NTT b
269 22.2
0.67 52.4
1.4 24.3
- 46
Tepung buah bakau Halmahera b
267 22.8
0.57 51.7
1.3 23.7
-
ROADMAP DEPTAN.indb 52 2152013 7:35:38 PM
[53]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
DIVERSIFIKASI PANGAN
TAHUN 2011 - 2015
Lanjutan Tabel 7.
IV Komposit
Tepung : 47
Tepung sijalejo 48
Tepung jalejo b 366
19.1 2.5
66.9 2.4
9. 100
Mie : 49
Mie kering jalejo b 369
14.4 1.6
74.3 1.5
8.2 100
50 Mie jalejo+bayam keringb
362 13.7
2.1 72.2
1.4 10.6
100 51
Mie jalejo+wortel keringb 369
14.2 2.0
73.4 1.5
8.9 100
52 Mie basah jalejo b
193 7.9
0.9 38.4
0.8 52.1
100 53
Mie jalejo+bayam basah b 199
7.7 1.1
39.5 0.8
51.0 100
54 Mie jalejo+wortel basah b
197 7.4
1.1 39.3
0.8 51.4
100 Keterangan: Sumber a Berdasarkan DKBM, Depkes
b Hasil analisis lab. Fisik Terpadu, GMSK, IPB c Hasil analisis laboratorium Teknologi Pangan dan Gizi, IPB
d Laboratorium Bogasari
No Bahan Pangan
Zat Gizi BDD
Energi kkal
Protein gr
Lemak gr
Kh gr Abu
gr Air
gr
Nasi goreng talas Soun sagu
ROADMAP DEPTAN.indb 53 2152013 7:35:38 PM
[54]
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI
Kapurung Cookies talas
Sagu Papeda
2. Pangan Sumber Protein