Pola Perembetan Fisik Kota Padangsidimpuan

Namun demikian perlu perhatian yang tidak kurang pentingnya mengingat kawasan ini berbatasan langsung dengan kawasan lindung kota. Pertimbangan dan analisis daya dukung lahan merupakan variabel penting sebelum mencari pola pengembangan ruang fisik kota ke kawasan ini. Selain itu arah penggunaan lahan sedemikian rupa sesuai dengan yang telah diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Padangsidimpuan juga perlu menjadi pertimbangan dalam mencari pola pengembangan ruang fisik kota Gambar 5.18. Gambar 5.18 Kerangka Keterkaitan Perubahan Orientasi Penduduk Kota Terhadap Struktur Ruang Kota Sumber: RTRW Kota Padangsidimpuan Tahun 2004

5.4 Pola Perembetan Fisik Kota Padangsidimpuan

Pola perembetan fisik kota urban development pattern di Kota Padangsidimpuan terjadi secara linear memanjang Utara-Selatan kota. Pola ini menunjukkan tidak meratanya pengembangan kota ke semua bagian sisi-sisi luar pusat kota. Setidaknya pola ideal pengembangan kota Padangsidimpuan dapat berupa “kipas” karena bagian Utara kota merupakan daerah pegununganberbukit. Saat ini perembetan paling cepat terjadi di sepanjang jalur transportasi utama yang Faktor Ekonomi Penduduk Kota Faktor Sosial Lingkungan RTRW Lahan Terbangun Daya Dukung Intensifikasi Leap Frog Development Ekstensifikasi Urban Sprawl Kebutuhan : Infrastruktur Transportasi Fasilitas Struktur Ruang Kota Perubahan Fisik Perubahan Orientasi memanjang Utara-Selatan kota. Kawasan-kawasan di sepanjang rute transportasi utama merupakan tekanan paling berat dari perkembangan kota. Hal ini menimbulkan disparitas harga lahan pada kawasan-kawasan tersebut dengan kawasan lain yang terletak jauh dari poros jalur transportasijalan utama tersebut. Ketidakseimbangan ini pada gilirannya akan memojokkan petani akibat kegiatan konversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian. Semakin banyak penduduk yang berorientasi pada sektor non agraris, maka mengurangi potensi lahan untuk berproduksi maksimal, serta makin mendorong petani untuk menjual lahan dan meninggalkan kegiatan pertanian, atau membeli lahan yang lebih luas ke arah pinggiran kota. Selain itu di kota Padangsidimpuan juga terjadi pola perkembangan kota yang meloncat leap frog development. Hal ini ditandai banyaknya muncul kawasan- kawasan permukiman skala besar yaitu Perumahan Nasional Perumnas Pijor Koling, Perumahan Sopo Indah, Perumahan Batunadua Indah, Perumahan Sidimpuan Indah, Perumahan Sidimpuan Baru, Perumahan Griya Sarina Regency, Perumahan Arya Gundi, Perumahan Sidimpuan Lestari, Perumahan Polisi Republik Indonsia POLRI, Perumahan Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Darat TNI-AD, serta terdapat juga Perumahan Kredit Perumahan Rakyat-Bank Tabungan Negara KPR- BTN. Pada Gambar 5.19, dan 5.20 dapat dilihat perkembangan horizontal Kota Padangsidimpuan pada Jalan Abdul Haris Nasution. Pada Gambar 5.21 dapat dilihat lokasi Komplek Perumahan di Kota Padangsidimpuan. Gambar 5.19 Perkembangan Horizontal Kota Padangsidimpuan pada Jalan Abdul Haris Nasution Tahun 2000-2010 Sumber: Hasil Analisa, Wawancara dan Pengamatan Lapangan Tahun 2010 Gambar 5.20 Perkembangan Horizontal Kota Padangsidimpuan Pada Jln. Abdul Haris Nasution Kondisi Tahun 2010 Sumber: Hasil Analisa, Wawancara dan Pengamatan Lapangan Tahun 2010 Gambar 5.21 Lokasi Komplek Perumahan di Kota Padangsidimpuan Kondisi 2010 Sumber: Hasil Analisa Tahun 2010 PERUMAHA N POLRI PERUMAHAN BATUNADUA INDAH PERUMAHAN GRIYA SARINA PERUMAHAN SIDIMPUAN PERUMAHAN SIDIMPUAN PERUMAHAN TNI-AD PERUMAHA N KPR-BTN PERUMAHAN SIDIMPUAN LESTARI PERUMAHAN ARYA GUNDI PERUMNAS PIJOR PERUMAHAN SOPO INDAH Dapat diindikasikan penyebab dari hal ini adalah pola penguasaan lahan yang tidak merata, serta kegiatan spekulasi lahan pada kawasan-kawasan kosong untuk keperluan pembangunan fisik bagi developer baik itu pemerintah maupun swasta. Kondisi seperti ini dinilai sangat merugikan, tidak efisien dari sudut ekonomi, dan tidak mempunyai nilai estetika. Perkembangan lahan kota yang berpencaran secara sporadis dan tumbuh ditengah-tengah lahan non terbangun pertanian ini menyulitkan pemerintah kota dalam membangun utilitas dan fasilitas yang dibutuhkan penduduk kota pada kawasan-kawasan tersebut. Pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur sangat tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang akan dilayani. Pertumbuhan penduduk ke arah Utara dan Timur kota Padangsidimpuan yang relatif lebih besar dibanding kawasan lainnya mengindikasikan terjadinya pertumbuhan fisik kota secara ekstensifikasi menjalar ke arah luar pusat kota. Diketahui rata-rata pertumbuhan penduduk di kawasan pusat kota Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan Selatan 1,54 adalah jauh lebih besar bila dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Sedangkan pertumbuhan penduduk di kawasan pinggiran fringe areas yakni Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua 1,16, Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru 1,17 dan Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu 1,17 jauh dibawah rata-rata pertumbuhan penduduk kota Padangsidimpuan sebesar 1,54. Penyebaran penduduk saat ini mencerminkan bahwa distribusi penduduk tidak merata, yakni terkonsentrasi pada pusat kota yaitu pada Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan Padangsidimpuan Selatan. Sehingga menimbulkan ketidak seimbangan perkembangan wilayah dan ketidakmerataan pelayanan fasilitas. Keadaan ini ditambah dengan pola menjari dari pola pemukiman yang ada yaitu mengikuti jaringan jalan utama. Pada Tabel 5.2 terlihat jumlah penduduk Kota Padangsidimpuan menurut kecamatan yang dapat didata pada tahun 2004 sampai dengan 2008. Tabel 5.2 Penduduk Kota Padangsidimpuan Menurut Kecamatan Tahun 2004-2008 NO KECAMATAN TAHUN 2004 2005 2006 2007 2008 1 1 PADANGSIDIMPUAN TENGGARA 26.542 27.075 27.471 28.247 28.760 2 PADANGSIDIMPUAN SELATAN 56.079 57.205 58.612 59.660 60.746 3 PADANGSIDIMPUAN BATUNADUA 18.266 15.983 16.376 16.668 16.971 4 PADANGSIDIMPUAN UTARA 53.995 55.080 56.435 57.447 58.492 5 PADANGSIDIMPUAN HUTAIMBARU 19.122 15.121 15.493 15.771 16.058 6 PADANGSIDIMPUAN ANGKOLA JULU - 7.035 7.208 7.339 7.472 KOTA PADANGSIDIMPUAN 174.004 177.499 181.595 185.132 188.499 Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan Oleh karena itu kebijaksanaan kependudukan perlu diatur sesuai dengan tujuan penataan ruang dengan mempertimbangkan kondisi eksisting dan kondisi yang akan dicapai pada masa mendatang. Pemerintah Kota Padangsidimpuan dalam hal ini telah melakukan rencana pendistribusian penduduk sebagaimana terdapat pada RTRW Kota Padangsidimpuan tahun 2004. Rencana Distribusi kepadatan Penduduk Kota Padangsidimpuan dapat dilihat pada Gambar 5.22. Gambar 5.22 Rencana Distribusi Kepadatan Penduduk Kota Padangsidimpuan Sumber: RTRW Kota Padangsidimpuan, 2004

5.5 Analisis Faktor-Faktor Perkembangan Fisik Kota