Dari Tabel 2.29. dapat dilihat bahwa asupan lemak lebih dominan tidak sesuai dalam kategori kurang atau dibawah anjuran yaitu sebesar 19 responden 43,18.
4.6. Jadwal Makan Penderita Diabete Mellitus
Dibawah ini dapat dilihat distribusi responden berdasarkan jadwal makan yang dilaksanakan penderita Diabetes Mellitus :
Tabel 2.30. Distribusi Responden Berdasarkan Jadwal Makan Penderita Diabetes Mellitus Rawat Jalan di R.S.U.Dr.Pirngadi Medan Tahun 2010
No Jadwal Makan
Jumlah
1 Baik 3
jam 10
22,73 2 Kurang
baik - 3 jam
- 3 jam 12
22 27,27
50,00
Total 44 100,00
Dari Tabel 2.30. diatas dapat dilihat bahwa responden lebih dominan melaksanakan jadwal makan 3 jam yaitu sebesar 22 orang 50,00.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus
5.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa responden sebagian besar berumur 45-59 tahun yaitu sebesar 84,10, Sesuai dengan teori bahwa pada usia
≥45 tahun merupakan faktor resiko terjadinya Diabetes Mellitus, hal ini disebabkan fungsi organ
tubuh semakin menurun sehingga aktifitas sel pankreas untuk menghasilkan insulin menjadi berkurang Waspadji, 2002.
Pada karakteristik berdasarkan jenis kelamin, dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa penderita Diabetes Mellitus yang lebih banyak adalah perempuan sebesar
61,37.Sesuai dengan penelitian Novriwaty 2009, di RSU. Medan Baru Medical Center diperoleh bahwa penderita Diabetes Mellitus perempuan lebih banyak yaitu
sebesar 53,30. Menurut studi WHO 2000, tidak ada perbedaan kejadian Diabetes Mellitus antara laki-laki dan perempuan.
5.1.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk dalam perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk berperan serta dalam pembangunan
kesehatan Notoatmodjo, 2003. Berdasarkan pendidikan diketahui bahwa yang paling banyak adalah pendidikan
SMU yaitu sebesar 45,45. Diketahui bahwa tingkat pendidikan dapat mempengaruhi dalam pemilihan makanan, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin
baik juga dalam pemilihan makanan. Sesuai dengan penelitian Vivi 2006, di
Universitas Sumatera Utara