BAB V PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus
5.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa responden sebagian besar berumur 45-59 tahun yaitu sebesar 84,10, Sesuai dengan teori bahwa pada usia
≥45 tahun merupakan faktor resiko terjadinya Diabetes Mellitus, hal ini disebabkan fungsi organ
tubuh semakin menurun sehingga aktifitas sel pankreas untuk menghasilkan insulin menjadi berkurang Waspadji, 2002.
Pada karakteristik berdasarkan jenis kelamin, dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa penderita Diabetes Mellitus yang lebih banyak adalah perempuan sebesar
61,37.Sesuai dengan penelitian Novriwaty 2009, di RSU. Medan Baru Medical Center diperoleh bahwa penderita Diabetes Mellitus perempuan lebih banyak yaitu
sebesar 53,30. Menurut studi WHO 2000, tidak ada perbedaan kejadian Diabetes Mellitus antara laki-laki dan perempuan.
5.1.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk dalam perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk berperan serta dalam pembangunan
kesehatan Notoatmodjo, 2003. Berdasarkan pendidikan diketahui bahwa yang paling banyak adalah pendidikan
SMU yaitu sebesar 45,45. Diketahui bahwa tingkat pendidikan dapat mempengaruhi dalam pemilihan makanan, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin
baik juga dalam pemilihan makanan. Sesuai dengan penelitian Vivi 2006, di
Universitas Sumatera Utara
RSUP.H.Adam Malik Medan diperoleh bahwa pendidikan penderita Diabetes Mellitus terbanyak adalah SLTA yaitu sebesar 29,6.
5.1.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan, hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pekerjaan penderita Diabetes Mellitus adalah IRT Ibu Rumah Tangga
yaitu sebesar 38,64. Hal ini didukung oleh penelitian Dewi 2007, di BPK-RSUD Kota Langsa menunjukkan bahwa pekerjaan responden adalah IRT yaitu sebesar 39,00. Hal
ini disebabkan bahwa jumlah responden yang berobat adalah mayoritas perempuan. 5.1.6.
Karakteristik Responden Berdasarkan Suku
Diketahui bahwa suku juga dapat mempengaruhi kejadian Diabetes Mellitus, karena tempat penelitian mempunyai beberapa suku yang berbeda-beda dan mempunyai
kebiasaan yang berbeda juga dalam pemilihan makanan. Karakteristik responden berdasarkan suku, hasil penelitian menunjukkan bahwa suku responden yang paling
banyak adalah suku Batak Toba 36,36. Diketahui bahwa suku Batak Toba pada umumnya lebih menyukai jenis daging-dagingan dari pada sayur-sayuran. Selain itu
mungkin karena tempat penelitian yang berobat ke R.S.U.Dr.Pirngadi Medan mayoritas adalah suku Batak. Sesuai dengan penelitian Dewi 2007, di RSUD.Kota Langsa
diperoleh bahwa suku terbanyak yang menderita Diabetes Mellitus adalah suku Aceh yaitu sebesar 67,9.
5.1.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Riwayat Keluarga yang Menderita