DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Teknik Pengumpulan Data Sekunder

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

III.1 Sejarah Berdirinya Kantor Pertanahan Kota Medan Pasca kemerdekaan Republik Indonesia banyak sekali terjadi permasalahan di bidang pertanahan. Hal ini terjadi karena masih banyaknya hukum-hukum peninggalan Belanda yang masih dipakai di Indonesia. Untuk menangani masalah tersebut dibentuk suatu badan yang bertugas untuk mengatur tanah, setelah berdiri hingga beberapa lama kadaster diubah namanya menjadi Kantor Direktorat Agraria, kemudian diubah lagi menjadi Badan Pertanahan Nasional. Perubahan Kantor Direktorat Agraria menjadi Badan Pertanahan Nasional diresmikan pada 21 January 1988, sesuai dengan Keputusan Presiden No. 26 tahun 1988 pasal 4 bagian 4, yang menyatakan bahwa salah satu susunan organisai adalah Kantor Wilayah yang merupakan instansi vertical dan Badan Pertanahan Nasional yang berada di setiap Ibu Kota Propinsi, dalam pelaksanaan kegiatannya Kantor Pertanahan Kota Medan dikoodinasi oleh Kantor Wilayah dan secara teknis administrasinya di bawah Kepala Kantor Wilayah Pertanahan Propinsi Sumatera Utara, Medan. Sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 26 tahun 1988 tentang Badan Pertanahan Nasional, maka Departemen Dalam Negeri membuat pertimbangan yang mendasari pembentukan Badan Pertanahan Nasional yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Dalam melaksanakan pembangunan nasional, adanya kebutuhan penguasaan dan penggunaan tanah pada umumnya termasuk kepentingan pembangunan dirasakan semakin meningkat. 2. Dengan meningkatnya kebutuhan penguasaan dan penggunaan tanah terutama ntuk kepentingan pembangunan, maka meningkat pula permasalahan yang timbul di bidang pertanahan 3. Untuk menyelesaikan permasalahan di bidang pertanahan secara tuntas, dipandang perlu meningkatkan Direktorat Jenderal Agraria dalam Negeri menjadi lembaga yang menangani bidang pertanahan nasional. Kedudukan Badan Pertanahan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden No. 26 tahun 1988 kemudian diganti menjadi peraturan presiden No. 10 tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional, adalah sebagai lembaga pemerintah non departemen yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden. Badan Pertanahan Nasional bertugas membantu Presiden dalam mengelola dan mengembangkan administrasi pertanahan baik berdasarkan Undang-Undang Pokok Agraria maupun peraturan Undang-Undang lain yang meliputi pengaturan, pengawasan, pemilikan tanah, pengurusan hak-hak tanah, pengukuran tanah, pendaftaran tanah, dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah pertanahan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh presiden. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 26 tahun 1998 pasal 3 yaitu: i. Merumuskan kebijakan dan perencanaan serta penggunaan tanah Universitas Sumatera Utara ii. Merumuskan kebijakan dan perencanaan pengaturan pemilikan tanah dengan prinsip-prinsip bahwa tanah mempunyai funsi social sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pokok Agraria. iii. Melaksanakan pengukuran dan pemetaan serta pendaftaran tanah dalam upaya memberikan kepastian hak di bidang pertanahan. iv. Melaksanakan pengukuran hak-hak atas tanah dalam rangka memelihara tertib administrasi di bidang pertanahan. v. Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan serta pendidikan dan latihan tenaga-tenaga yang diperlukan di bidang administrasi pertanahan. vi. Lain-lain ditetapkan oleh presiden. III.2 Visi dan Misi Badan Pertanahan Kota Medan Visi dan misi Badan Pertanahan Kota Medan adalah: 1. Membangun kepercayaan masyarakat pada Badan Pertanahan Nasional 2. Meningkatkan pelayanan dan pelaksanaan pendataran tanah, serta sertifikasi tanah secara menyeluruh di seluruh Indonesia 3. Memastikan penguatan hak-hak rakyat atas tanah. 4. Menyelesaikan persoalan pertanahan di daerah-daerah korban bencana alam dan konflik diseluruh Indonesia Universitas Sumatera Utara 5. Menangani dan menyelesaikan perkara, masalah, sengketa, dan konflik pertanahan di seluruh Indonesia secara sistematis. 6. Membangun Sistem Informasi dan Manajemen Pertahanan Nasional SIMTANAS dalam sistem pengamanan dokumen pertanahan di seluruh Indonesia. 7. Menangani masalah KKN serta meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. 8. Membangun data base penguasaan dan pemilikan tanah skala besar 9. Melaksanakan secara konsisten semua peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan 10. Mengembangkan dan memperbarui politik, hukum dan kebijakan pertanahan. III.3 Makna dan Arti Logo Badan Pertanahan Nasional Gambar 1 : Logo Badan Pertanahan Nasional Keterangan makna lambang Badan Pertanahan Nasonal : Lambang Badan Pertanahan Nasional adalah bentuk suatu kesatuan gambar dan tulisan terdiri dari: Universitas Sumatera Utara  Gambar 4 empat butir padi melambangkan Kemakmuran dan kesejahteraan. Memaknai atau melambangkan 4 empat tujuan Penataan Pertanahan yang akan dan telah dilakukan BPN RI yaitu kemakmuran, keadilan, kesejahteraan sosial dan keberlanjutan.  Gambar lingkaran bumi melambangkan sumber penghidupan manusia. Melambangkan wadah atau area untuk berkarya bagi BPN RI yang berhubungan langsung dengan unsur-unsur yang ada didalam bumi yang meliputi tanah, air dan udara.  Gambar sumbu melambangkan poros keseimbangan. 3 tiga Garis Lintang dan 3 tiga Garis Bujur Memaknai atau melambangkan pasal 33 ayat 3 UUD 45 yang mandasari lahirnya Undang-undang Pokok Agraria UUPA nomor 5 tahun 1960.  Gambar 11sebelas bidang grafis bumi memaknai atau melambangkan 11 Sebelas agenda pertanahan yang akan dan telah dilakukan BPN RI. Bidang pada sisi sebelah kiri melambangkan bidang bumi yang berada diluar jangkauan wilayah kerja BPN RI.  Warna Coklat melambangkan bumi, alam raya dan cerminan dapat dipercaya dan teguh.  Warna Kuning Emas melambangkan kehangatan, pencerahan, intelektual dan kemakmuran.  Warna Abu-abu melambangkan kebijaksanaan, kedewasaan serta keseimbangan. III.4 Struktur Organisasi Badan Pertanahan Nasional Universitas Sumatera Utara Struktur organisasi dari suatu nstansi atau kantor adalah merupakan suatu landasan beroperasinya suatu instansi tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun struktur organisasi Badan Pertanahan Kota Medan dapat dilihat pada susunan tugas pokok dan fungsi sebagai berikut ini : III.4.1 Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pertanahan Nasional Adapun yang menjadi tugas dan fungsi dari Badan pertanahan Kota Medan sesuai dengan bagian-bagiannya masing-masing sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No. 4 tahun 2006 tentang Organisasi dan tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Naional dan Kantor Pertanahan adalah:

1. Kepala Kantor Badan Pertanahan Kota Medan