3. Komunikasi antar organisasi
Implementor LARASITA Layanan Rakyat untuk Sertifikasi Tanah harus selalu mengajak masyarakat dalam rangka proses pembangunan pertanahan dan
juga selalu melakukan sosalisasi, komunikasi dan pemberdayaan terhadap masyarakat sehingga masyarakat mau terlibat dan merasa bertanggung jawab
terhadap pembangunan, karena pelibatan masyarakat dlam pembangunan tersebut akan tercipta kesesuaian dari program-program pembangunan dengan apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam pengimplementasian LARASITA Layanan Rakyat untuk Sertifikasi
Tanah di Kota Medan, dapat diketahui dari wawancara dengan salah seorang staf BPN yang tidak terlibat langsung dalam LARASITA bahwa sosialisasi telah
dilakukan baik itu secara internal maupun eksternal. Sosialisasi internal jajaran pegawai Badan Pertanahan Nasional dilakukan setiap apel pagi yang
disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional Kota Medan. Sedangkan untuk sosialisasi eksternal dapat diketahui dari hasil
wawancara dengan koordinator lapangan bahwa sosialisasi eksternal masyarakat yang dilakukan sudah cukup maksimal. Sosialisasi berupa spanduk-spanduk yang
dipasang pada setiap kelurahan yang telah ditentukan sebelumnya, speaker yang terpasang pada mobil LARASITA yang berfungsi untuk mengajak masyarakat
untuk mengikuti program LARASITA ini dan yang terbaru adalah akan diterbitkan brosur tentang LARASITA yang nantinya akan disebarkan kepada
masyarakat. Usaha yang telah dilakukan oleh implementor LARASITA memang sudah
cukup maksimal akan tetapi juga harus diimbangi dengan kepedulian masyarakat
Universitas Sumatera Utara
untuk turut serta menyukseskan program LARASITA. Sosialisasi yang gencar dikakukan sekalipun tidak akan membuahkan hasil jikalau masyarakatnya masih
bersikap apatis.
4. Karakteristik Agen Pelaksana
Setiap pegawai Badan Pertanahan Nasional yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam LARASITA bertanggung jawab atas
kesuksesan program ini. Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan selaku Koordinator lapangan berupaya untuk selalu memberikan pengawasan terhadap
Kepala Sub Seksi maupun staf yang merupakan bagian dari perangkat LARASITA. Dimana pengawasan ini bertujuan untuk sasaran-sasaran dari setiap
kebijaksanaan yang telah tercapai dan sesuai dengan peraturan yang ada. Yang mana dasar dari dilakukannya pengawasan ini merupakan sebagai langkah dalam
upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik Pengawasan yang dilakukan oleh koordinator meliputi kordinasi atau kerja
sama yang dilakukan diantara para perangkat pegawai LARASITA. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara dengan Kepala Sub Seksi Pemberdayaan masyarakat,
selaku wakil koordinator lapangan LARASITA dikatakan bahwa koordinasi diantara perangkat pegawai LARASITA baik itu dengan koordinator, wakil
koodinator, maupun staf berjalan dengan baik. Peran pengawasan yang dilakukan oleh koordinator bisa juga berupa memberikan penjelasan kepada stafnya dalam
menjalankan tugasnya, sehingga dapat segera memberi penjelasan agar pegawai tidak bingung lagi dalam menyelesaikan tugasnya.
Pengawasan oleh koordinator memang sangat penting untuk mendukung dari keberlangsungan tujuan implementasi. Koordinator LARASITA telah
Universitas Sumatera Utara
menjalankan fungsinya dengan baik sehingga dengan begitu tujuan implementasi LARASITA dapat tercapai.
5. Kondisi sosial, ekonomi dan politik