kerusakan pohon, tanaman panenan dan bangunan serta menjadikan lahan, danau dan arus terkontaminasi sehingga menjadi lebih asam acidic.
d. Nitrogen Oxide
Jenis polusi ini dapat meningkatkan panas bumi dan merusak lapisan ozon serta menyebabkan hujan asam.
Mesin diesel menawarkan pemakaian bahan bakar yang efesien, tetapi gas buang dari mesin sangatlah berbahaya terutama Nitrogen Oxide NO
x
, ini disebabkan rasio perbandingan udara ke bahan bakar yang menjadi landasan
sistem pembakaran dari mesin ini. Untuk menjadikan generasi baru sebuah mesin diesel yang kompetitif, maka pada sistem hybrid mesin dilengkapi dengan alat
yang disebut EGR Exhaust Gas Recirculation yang mensirkulasi ulang gas buang sehingga Nitrogen Exhaust dapat dikurangi dan VGT Vortable Geometri
Turbocharger yang berfungsi untuk mengurangi kadar uap.
4.3.1 EGR Exhaust Gas Resirculation
EGR adalah alternative lain dari pada SCR untuk memenuhi standar emisi gas buang Euro4. Dalam gas bung terdapat CO2, NOx dan uap air. NOx dikurangi
dalam ruang bakar dengan menyuntik kembali gas buang yang telah didinginkan melalui heat exchanger. Udara yang dimasukkan kembali ke dalam silinder ini
mengurangi konsentrasi O2 dan suhu pembakaran sehingga nilai NOx nya pun turun. Namun bahan bahan bakar dan PM akan bertambah karena pembakaran
menjadi tidak optimal. PM ini harus dikurangi dengan cara memodifikasi injector bahan bakar, memodifikasi catalyst atau filter.
Temperatur spesifik EGR lebih tinggi daripada udara bebas, oleh karena itu EGR meningkatkan suhu intake lalu pada waktu yang bersamaan
menurunkannya pada ruang bakar. Pada pembebanan yang tinggi, sangat sulit EGR bekerja mendinginkan
pembakaran dan malah akan menyebabkan timbulnya banyak asap dan PM. Pada pembebanan ringan, hidrokarbon yang tidak terbakar dalam EGR akan terbakar
Universitas Sumatera Utara
kembali dalam campuran berikutnya, meningkatkan bahan bakar yang tidak terbakar pada exhaust dan meningkatkan effisiensi perhentian thermal. Selain itu
juga, EGR panas akan meningkatkan suhu intake, yang akan mempengaruhi pembakaran dan emisi pembuangan. Dengan menggunakan EGR, terdapat timbal
balik antara pengurangan kadar NOx dengan peningkatan jelaga dan hidrokarbon yang tidak terbakar. Beberapa penelitian telah membuktikan hal ini dan
mengindikasikan bahwa lebih dari 50 EGR , PM meningkat sangat tajam dan sangat dianjurkan menggunakan filter atau catalyst.
Gambar 4.1 Diagram Efek EGR pada tingkat pembebanan. Sumber : Mehta et al, 1994.
Ketika komponen mesin bersentuhan langsung dengan PM, abrasi akan mungkin terjadi. Asam sulfur dan air kondensasi dari EGR akan menyebabkan
korosi. Beberapa penelitian menemukan kerusakan pada dinding silinder karena pengurangan kapasitas oli pelumasan, untuk mencegah tercampurnya jelaga
campuran yang terbawa oleh resirkulasi gas buang Mehta et al 1994. Penelitian juga menyebutkan EGR yang dihubungkan dengan filter atau
catalyst, menurunkan kadar PM. Filter akan cepat tersumbat oleh PM dan akan menyebabkan meningkatnya tekanan balik pada exhaust mesin yang juga akan
mengurangi performa mesin. Filter ini harus diperbarui agar tidak cepat tersumbat yaitu dengan menggunakan teknik aerodinamika, atau teknik regenerasi
elektrostatik. Cara lainnya adalah menggunakan cairan additive berbahan dasar
Universitas Sumatera Utara
cerium atau besi and continous regeneration trap CRT menggunakan bahan bakar solar bebas sulfur. zalenka et al 1998.
4.3.2 Klasifikasi EGR