9
Tabel 1.2 Percepatan Puncak Batuan Dasar dan Percepatan Puncak Muka Tanah Untuk Masing-masing Wilayah Gempa Indonesia, SNI 03-1726-2003
Percepatan Puncak Muka Tanah Ao g Wilayah
Gempa Percepatan Puncak
Batuan Dasar g Tanah
Keras Tanah
Sedang Tanah
Lunak Tanah
Khusus
1 0.03
0.03 0.04
0.08 2
0.10 0.12
0.15 0.23
3 0.15
0.18 0.22
0.30 4
0.20 0.24
0.28 0.34
5 0.25
0.29 0.33
0.36 6
0.30 0.33
0.36 0.36
Diperlukan evaluasi
khusus di setiap lokasi
Sehingga, berdasarkan hal tersebut di atas, perlu kiranya diupayakan suatu analisa potensi gempa yang terdapat di daerah Sumatera Utara, terutama dalam hal
akselerasi gelombang permukaan yang muncul akibat terjadinya gempa dengan kondisi tanah geologi setempat. Mengingat wilayahnya yang luas, maka dibutuhkan
program Shake2000 yang dapat memprediksi kemungkinan besarnya akselerasi gelombang permukaan dan respon spektrum desain pada suatu lokasi di wilayah
Sumatera Utara berdasarkan data-data gempa yang ada dan kondisi geologi setempat.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penulisan tesis ini adalah untuk : 1.
Menentukan Percepatan gempa di batuan dasar dan di permukaan tanah. 2.
Membuat peta kontur mikrozonasi percepatan gempa di batuan dasar dan
Universitas Sumatera Utara
10
permukaan tanah untuk Kota Medan, sekitar Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara.
1.4. Pembatasan Masalah
Penulis membatasi hanya menganalisa percepatan gempa di permukaan tanah dengan menggunakan aplikasi program SHAKE2000 di Provinsi Sumatera Utara,
yang hasil analisisnya ditampilkan dalam bentuk peta kontur mikrozonasi, untuk menampilkan percepatan gempa di permukaan tanah pada lokasi tersebut. Untuk
menganalisa percepatan gempa di permukaan batuan dasar, ditetapkan dengan : 1.
Fungsi atenuasi yang digunakan adalah fungsi atenuasi dari Crouse 1991, untuk data gempa dengan mekanisme subduction Hypocenter gempa di Laut dan
fungsi atenuasi dari Joyner and Boore 1988 untuk data gempa dengan mekanisme strike slip hypocenter gempa di darat.
2. Pemodelan matematika untuk probabilitas resiko gempa dari episenter ke batuan
dasar menggunakan model Distribusi Gumbel Tipe I Point Souce Method, tanpa mempertimbangkan model dari Metode USGS dari McGuire.
3. Perioda ulang gempa yang diambil 500 tahun dengan data digitasi El Centro.
4. Kontur mikrozonasi pada tesis ini tidak mencakup seluruh Sumatera Utara, karena
penulis kesulitan memperoleh data lapisan tanah. 5.
Data-data kejadian gempa di wilayah Sumatera Utara diambil pada rentang antara
Universitas Sumatera Utara
11
tahun 1907 sampai 2007 di sekitar wilayah Sumatera Utara, yang diperoleh dari situs internet USGS Earthquake Hazard Programs httpneic.usgs.govneisepic.
6. Data-data pada lapisan tanah diambil dari tesis Jupriah Sarifah 2004
“Mikrozonasi Percepatan Gempa Sumatera Utara” dan Joyke Sibero 2004 “Program Komputasi Analisa Resiko Gempa Pada Daerah Sumatera Utara”, serta
berdasarkan data hasil penyelidikan tanah di wilayah Sumatera Utara.
1.5. Sistematika Pembahasan