Bentuk geometri dari patahan Pergerakan menghunjam dip slip movement

20

2.2.1. Bentuk geometri dari patahan

Standar notasi geologi digunakan untuk menentukan orientasi suatu bidang patahan. Apabila permukaan suatu patahan besar adalah tak-tentu, maka biasanya diperkirakan sebagai suatu bidang datar. Orientasi bidang patahan ditentukan berdasarkan tabrakan strike dan hunjamannya dip. Tabrakan patahan merupakan garis horizontal yang dihasilkan dari perpotongan bidang patahan dengan bidang horizontal Gambar 2.3. Azimuth tabrakan digunakan untuk menentukan orientasi patahan yang mengacu terhadap arah utara. Kemiringan ke bawah dari bidang patahan ditentukan oleh sudut hunjaman, yang mana merupakan sudut antara bidang patahan dengan bidang horizontal dihitung tegak lurus terhadap tabrakan. Patahan vertikal memiliki sudut hunjuman sebesar 90 Bidang Patahan Bidang Horizontal Vektor Tabrakan Vektor Hunjaman Sudut Hunjaman Gambar 2.3 Notasi Geometri Untuk Pendeskripsian dari Orientasi Bidang Patahan, Kramer, 1996

2.2.2. Pergerakan menghunjam dip slip movement

Pergerakan patahan yang terjadi terutama dalam arah menghunjam atau tegak lurus terhadap tabrakan dinyatakan sebagai pergerakan dip slip. Pematahan normal Universitas Sumatera Utara 21 terjadi ketika komponen horizontal pergerakan hunjaman adalah suatu perpanjangan ketika material di atas patahan bergerak miring relatif menuju material di bawahnya. Bida ng P ataha n Gambar 2.4 Pematahan Normal, Kramer, 1996 Pematahan normal biasanya terjadi bersamaan dengan tegangan regang pada kerak bumi dan menghasilkan suatu pemanjangan pada kerak bumi. Saat komponen horizontal gerakan menghunjam dimampatkan dan material patahan bergerak relatif ke atas menuju material dibawah patahan, maka pematahan terbalik yang terjadi. Pergerakan patahan terbalik seperti pada Gambar 2.5 menghasilkan suatu pemendekan kerak bumi secara horizontal. Suatu jenis khusus dari patahan terbalik merupakan suatu patahan tusukan, yang terjadi ketika bidang patahan membentuk sudut hunjaman yang kecil. Gambar 2.5 Pematahan Terbalik, Kramer, 1996 Universitas Sumatera Utara 22

2.2.3. Pergerakan tabrakan strike-slip movement