Perhitungan Overall Equipment Effectivenes OEE Pengaruh Six Big Losses

Gambar.5.4. Rate Of Quality Product OBD Machine Periode Apr 2007-Mar 2008

5.2.8. Perhitungan Overall Equipment Effectivenes OEE

Setelah nilai Availability, Performance Efficiency dan Rate of Quality Product pada OBD Machine diperoleh maka dilakukan perhitungan nilai Overall Equipment Effectiveness OEE untuk mengetahui besarnya efektivitas penggunaan OBD Machine di PTP Nusantara IV Unit Kebun Pabatu. Perhitungan OEE adalah perkalian nilai-nilai Availability, Performance Efficiency dan Rate of Quality Product yang sudah diperoleh pada Tabel 5.5, 5.6, dan 5.7 OEE = Availability × Performance Rate × Quality Rate Untuk Apr 2007 : OEE = 92,41 × 83,20 × 96,13 = 73,91 Universitas Sumatera Utara Dengan perhitungan yang sama, maka nilai OEE OBD Machine sampai periode April 2007 dapat dilihat pada Tabel 5.8. Tabel 5.8. Perhitungan OEE OBD Machine Periode Apr 2007-Mar 2008 Bulan Availability Performance Efficiency Rate of Quality Product OEE Apr-07 92,41 83,20 96,13 73,91 May-07 92,81 82,40 96,43 73,75 Jun-07 90,07 82,40 95,87 71,15 Jul-07 93,01 81,20 96,60 72,96 Aug-07 92,73 82,00 96,30 73,22 Sep-07 92,82 80,80 96,58 72,44 Oct-07 92,69 82,00 96,19 73,11 Nov-07 92,99 81,60 96,51 73,23 Dec-07 92,78 82,00 96,41 73,35 Jan-08 92,22 82,40 95,98 72,93 Feb-08 92,24 84,00 95,84 74,26 Mar-08 92,55 81,60 96,17 72,63 Sumber : Hasil Pengolahan Data Persentase Overall Equipment Effectiveness OEE akan lebih jelas di perlihatkan dalam bentuk grafik seperti yang terlihat pada Gambar 5.5. Gambar.5.5. Overall Equipment Effectivenes OEE OBD Machine Periode Apr 2007-Mar 2008 Universitas Sumatera Utara

5.2.9. Perhitungan OEE Six Big Losses

5.2.9.1. Downtime Losses

Downtime adalah waktu yang seharusnya digunakan untuk melakukan proses produksi akan tetapi karena adanya gangguan pada mesin Equipment Failures mengakibatkan mesin tidak dapat melaksanakan proses produksi sebagaimana mestinya. Dalam perhitungan Overall Equipment Effectiveness OEE, Equipment Failures dan waktu Setup and Adjustment dikategorikan sebagai kerugian waktu Downtime Downtime losses

1. Equipment Failures Breakdowns

Kegagalan mesin melakukan proses Equipment Failure atau kerusakan Breakdown yang tiba-tiba dan tidak diharapkan terjadi adalah penyebab kerugian yang terlihat jelas, karena kerusakan tersebut akan mengakibatkan mesin tidak menghasilkan output. Besarnya persentase efektivitas mesin yang hilang akibat faktor Breakdowns loss dapat dihitung dengan menggunakan rumusan sebagai berikut : 100 × = Time Loading time Breakdown Total Loss Breakdowns Dengan menggunakan rumusan di atas, maka diperoleh perhitungan Breakdowns loss OBD Machine, sebagai berikut : Untuk Apr 2007 : Total breakdown time = 15,45 + 4,08 + 1,59 = 21,12 jam Universitas Sumatera Utara 4,77 100 jam 43 , 442 jam 12 , 21 = × = Loss Breakdowns Dengan cara perhitungan yang sama maka nilai persentase Breakdown loss OBD Machine dapat dilihat pada Tabel 5.9. dan Tabel 5.10. Tabel 5.9. Total Breakdown Time di OBD Machine Periode Apr 2007-Mar 2008 Bulan Breakdown Time jam Machine Break Power Cut Off jam Low Voltage jam Total Apr-07 15,45 4,08 1,59 21,12 May-07 14,42 3,21 1,03 18,66 Jun-07 23,05 5,58 3,14 31,77 Jul-07 14,23 2,56 0,44 17,23 Aug-07 14,51 3,39 1,09 18,99 Sep-07 14,01 3,03 0,23 17,27 Oct-07 14,58 3,41 1,13 19,12 Nov-07 14,34 2,58 0,58 17,50 Dec-07 14,48 3,26 1,04 18,78 Jan-08 15,53 4,15 2,26 21,94 Feb-08 16,05 4,30 2,52 22,87 Mar-08 15,02 3,48 1,18 19,68 Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 5.10. Breakdown Loss di OBD Machine Periode Apr 2007-Mar 2008 Bulan Total Breakdown jam Loading Time jam Breakdown Loss Apr-07 21,12 442,43 4,77 May-07 18,66 427,44 4,37 Jun-07 31,77 445,93 7,12 Jul-07 17,23 412,46 4,18 Aug-07 18,99 427,44 4,44 Sep-07 17,27 397,48 4,34 Oct-07 19,12 427,44 4,47 Nov-07 17,50 415,91 4,21 Dec-07 18,78 427,44 4,39 Jan-08 21,94 442,43 4,96 Feb-08 22,87 460,91 4,96 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Breakdown Loss di OBD Machine Periode Apr 2007-Mar 2008 Lanjutan Bulan Total Breakdown jam Loading Time jam Breakdown Loss Mar-08 19,68 427,44 4,60 Total 244,93 Sumber : Hasil Pengolahan Data

2. Setup dan Adjustment

Penggantian suku cadang yang mengalami kerusakan pada mesin maupun pemeliharaan mesin secara keseluruhan akan mengakibatkan mesin tersebut harus dihentikan terlebih dahulu. Sebelum mesin difungsikan kembali akan dilakukan penyesuaian terhadap fungsi mesin tersebut yang dinamakan dengan waktu setup dan adjustment mesin. Dalam perhitungan setup dan adjustment loss dipergunakan data waktu setup mesin yang mengalami kerusakan dan pemeliharaan mesin secara keseluruhan di OBD Machine. Untuk mengetahui besarnya persentase downtime loss yang diakibatkan oleh waktu setup dan adjustment tersebut digunakan rumusan sebagai berikut 100 × = time Loading time ustment Setupadj Total Loss stment Setupadju Perhitungan persentase setup dan adjustment loss dilakukan dengan menggunakan rumusan di atas adalah sebagai berikut : Untuk Apr 2007 2,82 100 jam 442,43 jam 12,48 = × = Loss stment Setupadju Universitas Sumatera Utara Dengan cara yang sama dilakukan untuk periode berikutnya dan dapat dilihat pada Tabel 5.11. berikut ini : Tabel 5.11. Set up and Adjustment Losses di OBD Machine Periode Apr 2007-Mar 2008 Bulan Set up Time jam Loading Time jam Set up and Adjustment Losses Apr-07 12,48 442,43 2,82 May-07 12,06 427,44 2,82 Jun-07 12,53 445,93 2,81 Jul-07 11,61 412,46 2,81 Aug-07 12,09 427,44 2,83 Sep-07 11,25 397,48 2,83 Oct-07 12,12 427,44 2,84 Nov-07 11,66 415,91 2,80 Dec-07 12,08 427,44 2,83 Jan-08 12,50 442,43 2,83 Feb-08 12,91 460,91 2,80 Mar-08 12,15 427,44 2,84 Total 145,44 Sumber : Hasil Pengolahan Data

5.2.9.2. Speed Loss

Speed loss terjadi pada saat mesin tidak beroperasi sesuai dengan kecepatan produksi maksimum yang sesuai dengan kecepatan mesin yang dirancang. Faktor yang mempengaruhi speed losses ini adalah idling and minor stoppages dan reduced speed. Universitas Sumatera Utara

1. Idling dan Minor Stoppages

Idling dan minor stoppages terjadi jika mesin berhenti secara berulang- ulang atau mesin beroperasi tanpa menghasilkan produk. Salah satu contoh kerugian di OBD Machine adalah mesin beroperasi tetapi minyak inti yang akan diproses putus sehingga dibutuhkan waktu untuk memproses minyak inti kembali, sementara itu mesin terus beroperasi dengan tanpa adanya minyak inti yang diproduksi. Jika idling dan minor stoppages sering terjadi maka dapat mengurangi efektivitas mesin. Untuk mengetahui besarnya faktor efektivitas yang hilang karena faktor idling dan minor stoppages digunakan rumusan sebagai berikut : 100 × = time Loading time ive Nonproduct stoppages minor and Idling Perhitungan persentase idling dan minor stoppages dilakukan dengan menggunakan rumusan di atas adalah sebagai berikut : Apr 2007 : 0,69 100 43 , 442 jam 3,04 = × = jam stoppages minor and Idling Dengan cara yang sama dilakukan untuk periode berikutnya dan dapat dilihat pada Tabel 5.12. berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.12. Idling an Minor Stoppages di OBD Machine Periode Apr 2007-Mar 2008 Bulan Loading Time jam Nonproductive Time jam Idling and Minor Stoppages Apr-07 442,43 3,04 0,69 May-07 427,44 2,51 0,59 Jun-07 445,93 12,14 2,72 Jul-07 412,46 2,43 0,59 Aug-07 427,44 2,73 0,64 Sep-07 397,48 2,35 0,59 Oct-07 427,44 2,75 0,64 Nov-07 415,91 2,50 0,60 Dec-07 427,44 2,66 0,62 Jan-08 442,43 3,21 0,73 Feb-08 460,91 6,12 1,33 Mar-08 427,44 2,95 0,69 Total 45,39 Sumber : Hasil Pengolahan Data

2. Reduced Speed

Reduced speed adalah selisih antara waktu kecepatan produksi aktual dengan kecepatan produksi mesin yang ideal. Untuk mengetahui besarnya persentase faktor reduced speed yang hilang, maka digunakan rumusan berikut : 100 - 100 × × = × = time Loading process product Total time cycle Ideal time Operation time Loading time production Ideal - time Operation loss speed Reduce Perhitungan persentase reduced speed dilakukan dengan menggunakan rumusan di atas adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Apr 2007 : 15,52 100 jam 442,43 ton 8504 jamton 0,04 - jam 408,83 = × × = loss speed Reduce Dengan cara yang sama dilakukan untuk periode berikutnya dan dapat dilihat pada Tabel 5.13. Tabel 5.13. Reduced Speed Loss di OBD Machine Periode Apr 2007-Mar 2008 Bulan Loading Time jam Operation Time jam Ideal Cycle Time jamkg Total Product Process kg Reduced Speed Loss Time jam Reduced Speed Loss Apr-07 442,43 408,83 0,04 8504 68,67 15,52 May-07 427,44 396,72 0,04 8172 69,84 16,34 Jun-07 445,93 401,63 0,04 8274 70,67 15,85 Jul-07 412,46 383,62 0,04 7787 72,14 17,49 Aug-07 427,44 396,36 0,04 8125 71,36 16,69 Sep-07 397,48 368,96 0,04 7453 70,84 17,82 Oct-07 427,44 396,20 0,04 8122 71,32 16,69 Nov-07 415,91 386,75 0,04 7890 71,15 17,11 Dec-07 427,44 396,58 0,04 8130 71,38 16,70 Jan-08 442,43 407,99 0,04 8450 71,79 16,23 Feb-08 460,91 425,13 0,04 8928 68,01 14,76 Mar-08 427,44 395,61 0,04 8070 72,81 17,03 Total 839,49 Sumber : Hasil Pengolahan Data

5.2.9.3. Defect Loss

Defect loss artinya adalah mesin tidak menghasilkan produk yang sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas produk yang telah ditentukan dan scrap sisa hasil proses selama produksi berjalan. Faktor yang dikategorikan ke dalam defect loss adalah rework loss dan yieldscrap loss. Universitas Sumatera Utara

1. Rework Loss

Rework Loss adalah produk yang tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang telah ditentukan walaupun masih dapat diperbaiki ataupun dikerjakan ulang. Dalam pembuatan minyak inti di OBD Machine ini, produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi dinamakan broke Untuk mengetahui persentase faktor rework loss yang mempengaruhi efektivitas penggunaan mesin. Digunakan rumusan sebagai berikut : 100 × × = time Loading Rework time cycle Ideal loss Rework Perhitungan persentase rework loss dilakukan dengan menggunakan rumusan di atas adalah sebagai berikut : Mei 2005 : 100 jam 442,43 kg jamTon 0,04 = × × = loss Rework Dengan cara yang sama dilakukan untuk periode berikutnya dan dapat dilihat pada Tabel 5.14. Tabel 5.14. Rework Loss di OBD Machine Periode Apr 2007-Mar 2008 Bulan Loading Time jam Ideal Cycle Time jamkg Rework kg Rework Time jam Rework Loss Apr-07 442,43 0,04 May-07 427,44 0,04 Jun-07 445,93 0,04 Jul-07 412,46 0,04 Aug-07 427,44 0,04 Sep-07 397,48 0,04 Oct-07 427,44 0,04 Nov-07 415,91 0,04 Dec-07 427,44 0,04 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.14. Rework Loss di OBD Machine Periode Apr 2007-Mar 2008 Lanjutan Bulan Loading Time jam Ideal Cycle Time jamkg Rework kg Rework Time jam Rework Loss Jan-08 442,43 0,04 Feb-08 460,91 0,04 Mar-08 427,44 0,04 Sumber : Hasil Pengolahan Data

2. YieldScrap Loss

Yieldscrap loss adalah kerugian yang timbul selama proses produksi belum mencapai keadaan produksi yang stabil pada saat proses produksi mulai dilakukan sampai tercapainya keadaan proses yang stabil, sehingga produk yang dihasilkan pada awal proses sampai keadaan proses stabil dicapai tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang diharapkan. Untuk mengetahui persentase faktor yieldscrap loss yang mempengaruhi efektivitas penggunaan mesin. Digunakan rumusan sebagai berikut : 100 × × = time Loading Scrap time cycle Ideal loss p Yieldscra Perhitungan persentase yieldscrap loss dilakukan dengan menggunakan rumusan di atas adalah sebagai berikut : Untuk Apr 2007 : 2,98 100 jam 329,10 kg 442,43 jamkg 0,04 = × × = loss p Yieldscra Dengan cara yang sama dilakukan untuk periode berikutnya dan dapat dilihat pada Tabel 5.15. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.15. Yieldscrap Loss di OBD Machine Periode Apr 2007-Mar 2008 Bulan Loading Time jam Ideal Cycle Time jamkg Scrap kg Scrap Time jam Yieldscrap Loss kg Apr-07 442,43 0,04 329,10 13,16 2,98 May-07 427,44 0,04 291,96 11,68 2,73 Jun-07 445,93 0,04 341,76 13,67 3,07 Jul-07 412,46 0,04 264,69 10,59 2,57 Aug-07 427,44 0,04 300,82 12,03 2,82 Sep-07 397,48 0,04 254,58 10,18 2,56 Oct-07 427,44 0,04 309,80 12,39 2,90 Nov-07 415,91 0,04 275,74 11,03 2,65 Dec-07 427,44 0,04 291,87 11,67 2,73 Jan-08 442,43 0,04 337,78 13,51 3,05 Feb-08 460,91 0,04 371,52 14,86 3,22 Mar-08 427,44 0,04 309,36 12,37 2,90 Total 147,16 Sumber : Hasil Pengolahan Data

5.2.10. Pengaruh Six Big Losses

Untuk melihat lebih jelas six big losses yang mempengaruhi efektivitas OBD Machine ini, maka akan dilakukan perhitungan time loss untuk masing- masing faktor dalam six big losses tersebut seperti yang terlihat pada hasil perhitungan di Tabel 5.16. Tabel 5.16. Persentase Faktor Six Big Losses OBD Machine Periode Apr 2007-Mar 2008 No Six Big Losses Total Time Loss jam Persentase 1 Breakdown Loss 244,93 17,22 2 Set up and Adjustment Loss 145,44 10,22 3 Reduced Speed Loss 839,98 59,03 4 Idling and Minor Stoppages 45,93 3,19 5 Rework Loss 147,16 10,34 6 Scrapyield Loss 0,00 0,00 Total 1422,80 Sumber : Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Persentase time loss dari keenam faktor tersebut juga akan lebih jelas lagi diperlihatkan dalam bentuk histogram seperti yang terlihat pada Gambar 5.6 Gambar.5.6. Histogram Persentase Faktor Six Big Losses OBD Machine Periode Apr 2007-Mar 2008 Dari histogram dapat dilihat bahwa faktor yang memiliki persentase terbesar dari keenam faktor tersebut adalah reduce speed loss sebesar 59,03. Untuk melihat urutan persentase keenam faktor tersebut mulai dari yang terbesar dapat dilihat dari Tabel 5.17. Tabel 5.17. Pengurutan Persentase Faktor Six Big Losses OBD Machine Periode Apr 2007-Mar 2008 No Six Big Losses Total Time Loss jam Persentase Persentase Kumulatif 1 Reduced Speed Loss 839,89 59,03 59,03 2 Breakdown Loss 244,93 17,22 76,25 3 Scrapyield Loss 147,15 10,34 86,59 4 Set up and Adjustment Loss 145,44 10,22 96,81 5 Idling and Minor Stoppages 45,39 3,19 100,00 6 Rework Loss 0,00 0,00 100,00 Total 1422,80 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Dari hasil pengurutan persentase faktor six big losses tersebut akan digambarkan diagram paretonya sehingga terlihat jelas urutan dari keenam faktor yang mempengaruhi efektivitas di OBD Machine. Diagram pareto ini dapat dilihat pada Gambar 5.7. Gambar.5.7. Diagram Pareto Persentase Faktor Six Big Losses OBD Machine Periode Apr 2007-Mar 2008 Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisa Perhitungan Overall Equipment Effectiveness OEE

Analisa perhitungan Overall Equipment Effectiveness dilakukan untuk melihat tingkat efektivitas penggunaan mesin di OBD Machine selama periode Apr 2007- Mar 2008. Pengukuran Overall equipment effectiveness ini merupakan kombinasi dari faktor waktu, kualitas pengoperasian mesin dan kecepatan produksi mesin di area ini. 1. Selama periode Apr 2007 - Mar 2008 diperoleh nilai Overall equipment effectiveness OEE yang berkisar antara 71,15 sampai 74,26 . Hal ini menunjukan keadaan tidak ideal yang disebabkan oleh rasio performance efficiency yang berkisar antara 80,80 sampai 84,00 saja. Sementara rasio rate of quality products berkisar antara 95,87 sampai 96,58 dan rasio availability sudah cukup tinggi. 2. Nilai OEE tertinggi pada OBD Machine hanya dicapai pada periode Apr 2007 yakni 74,26. Hal ini disebabkan disebabkan oleh tingginya rasio rate of quality products mesin yang digunakan yaitu mencapai 95,84 dan rasio availability sebesar 92,24 sedangkan performance efficiency sebesar 84,00. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika

6 57 150

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

10 85 86

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Injection Molding Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

15 105 92

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 9

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 2

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 4

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 9

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 1

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 10