Reduced Speed Analisis Diagram Sebab Akibat

6.3. Analisis Diagram Sebab Akibat

Analisa terhadap faktor yang memberikan kontribusi terbesar penyebab rendahnya efektivitas OBD Machine dilakukan dengan menggunakan diagram sebab akibat. Dari diagram pareto faktor six big losses terdapat dua factor dominan yang memiliki persentase komulatif mencapai 80 yaitu reduce speed loss dan breakdown loss maka kedua factor ini yang akan dianalisa lebih lanjut.

6.3.1. Reduced Speed

Dari diagram pareto pada pengolahan data terlihat bahwa faktor reduce speed loss merupakan lossees yang paling dominan untuk OBD Machine yaitu sebesar 59,03 dengan total time losses nya sebesar 839,89 jam, hal ini menunjukan kecepatan produksi mesin jauh lebih kecil dari kecepatan mesin yang dirancang secara normal. Menurunnya kecepatan produksi antara lain disebabkan oleh: 1. Mesin dibiarkan beroperasi tanpa menghasilkan produk 2. Kecepatan produksi mesinperalatan menurun akibat operator tidak mengetahui berapa kecepatan normal mesinperalatan sesungguhnya serta kapasitas mesin dan waktu siklus ideal tidak memiliki standar sehingga harus dilakukan pengukuran. 3. Kecepatan produksi mesinperalatan menurun jika dipaksa bekerja. Universitas Sumatera Utara Masalah-masalah yang timbul seperti diatas muncul karena sering terabaikan, pada hal yang sebenarnya hal-hal tersebutlah yang akan berkembang dan memberikan kontribusi besar pada six big losses yang akan menurunnya efektivitas dan efesiensi mesinperalatan. Diagram sebab akibat dari faktor-faktor yang mengakibatkan tingginya Reduces speed losses pada OBD Machine dapat dilihat pada Gambar 6.2. berikut. Universitas Sumatera Utara Analisa diagram sebab akibat untuk faktor reduce speed loss adalah sebagai berikut : 1. Mesinperalatan a. Kerusakan pada salah satu mesin menyebabkan menurunnya kemampuan mesin dalam kegiatan produksi sehingga dapat menghambat kelancaran produksi. b. Komponen mesin yang sudah tua dan aus serta menurunnya arus listrik mesin menyebabkan kecepatan mesin harus diturunkan. c. Mesin dibiarkan beroperasi tetapi tidak menghasilkan produk 2. Manusiaoperator a. Pemanfaatan waktu istirahat yang tidak baik menyebabkan kurangnya konsentrasi operator sehingga pengaturan kerja mesinperalatan juga terganggu karena kurang diperhatikannya kondisi mesin yang beroperasi. b. Kurang telitinya operator dalam mengatur kondisi kernel selama proses produksi. c. Operator kurang disiplin mengikuti sistem kerja saat produksi berjalan. 3. Material a. Kecepatan mesin berbeda untuk setiap spesifikasi, sehingga kecepatan mesin harus diturunkan dan disesuaikan dengan kernel yang akan diproduksi. b. Produk yang dihasilkan kurang berkualitas sehingga memerlukan proses lanjutan. Universitas Sumatera Utara Analisa diagram sebab akibat untuk faktor breakdown loss adalah sebagai berikut : 1. Mesinperalatan a. Pemasangan komponen mesinperalatan yang terlalu ketat dapat menyebabkan komponen tersebut cepat patahrusak. b. Kerusakan salah satu komponen mesinperalatan yang mengakibatkan terjadinya gangguan dari kinerja mesin sehingga dapat menghambat kelancaran produksi. c. Komponen mesin yang sudah tua menyebabkan kondisi mesin memiliki kemungkinan yang sangat tinggi untuk mengalami kerusakan. d. Komponen mesin yang kotor juga dapat menghambat kelancaran produksi. 2. Manusiaoperator a. Pemanfaatan waktu istirahat yang tidak baik menyebabkan kurangnya konsentrasi operator sehingga pengaturan kerja mesinperalatan juga terganggu karena kurang diperhatikannya kondisi mesin yang beroperasi. b. Kurang tanggapnya operator terhadap permasalahan yang terjadi selama proses produksi 3. Material a. Kotoran yang melekat pada kernel dapat menghambat kelancaran proses produksi. b. Kernel yang pecah akan sangat mudah terkontaminasi dengan zat lain sehingga dapat mengganggu efektifitas mesin. Universitas Sumatera Utara 4. Lingkungan a. Ketika terjadi low voltage dan padamnya aliran listrik dari PLN menyebabkan matinya mesin, apabila hal ini sering terjadi maka akan mengganggu kinerja mesin dan mesin akan cepat rusak 5. Metode Kerja a. Mesin yang bekerja secara terus menerus mempengaruhi kemampuan mesin dalam bekerja, sehingga kerusakan mesinperalatan juga cenderung tinggi 6.4. Usulan Pemecahan Masalah 6.4.1. Penerapan

Dokumen yang terkait

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika

6 57 150

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

10 85 86

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Injection Molding Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

15 105 92

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 9

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 2

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 4

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 9

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 1

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 10