dengan penerimaan di loading ramp dan disimpan di kernel silo. Selama perpindahan tersebut banyak kotoran-kotoran yang terikut seperti halnya
cangkang, serabut kelapa sawit dengan besi-besi yang berada dalam kumpulan IKS. Kotoran ini dapat mempengaruhi mutu minyak inti ataupun ataupun dapat
mempengaruhi proses produksi. Kotoran-kotoran ini sebaiknya dikurangi dengan berbagai inspeksi seperti pada bagian penerimaan dan proses pada mesin lainnya.
2. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam suatu produk,
untuk meningkatkan mutu produk tersebut agar lebih baik. Pada proses pengolahan inti sawit ini tidak memerlukan bahan tambahan karena memiliki
proses yang sederhana. 3.
Bahan Penolong Bahan penolong adalah suatu bahan yang ditambahkan ke dalam proses
pembuatan produk yang mana komponennya tidak jelas dibedakan pada produk. Bahan penolong yang digunakan adalah uap air dimana mempunyai fungsi untuk
pemurnian minyak.
2.4.3. Uraian Proses Produksi
1. Stasiun Penerimaan.
a. Penerimaan Kernel dari pabrik kelapa sawit Bahan baku kernel yang datang dari pabrik kelapa sawit melalui alat
transportasi darat ditimbang beratnya. Kemudian muatan truk tersebut diterima pada bagian loading pengisapan sebelum dihisap ke tangki silo.
Universitas Sumatera Utara
Kernel yang diterima dari pabrik kelapa sawit PKS, diuji dan dianalisa
untuk melihat mutu dari kernel yang akan diolah dengan cara pengambilan sampel dari Loading Pengisapan.
b. Pemindahan Kernel ke Tangki Silo. Kernel yang telah diterima di Loading pengisapan dipindahkan ke tangki Silo
dengan mesin peniup inti melalui timba Elevator masuk ke tangki Silo 1, Silo 2, Silo 3. Masing-masing tangki berkapasitas 500 ton.
2. Stasiun Pembagian Inti.
a. Pemindahan Kernel ke Bunker Inti Kernel yang berapa pada tangki Silo dibawa ularan Conveyor menuju ke
Bunker inti melalui timba-timba Elevator, Bunker inti berjumlah 14 bunker
dengan kapasitas 11 ton per bunker. Bunker berbentuk silinder tegak dengan bagian bawah berbentuk kerucut. Bentuknya ini memungkinkan kernel yang
pertama masuk dapat diproses lebih dahulu sehingga tidak terjadi penyimpanan kernel terlalu lama. Pada bagian bawah bunker terdapat lubang
keluaran kernel yang memiliki tutup yang diatur secara manual. b. Pemindahan Kernel ke Kernel Bunker
Bagian bawah dari Tangki Silo yang berbentuk kerucut terdapat katup yang dapat mengatur jumlah kernel yang keluar dari Tangki Silo. Kernel yang
jatuh dari Tangki Silo ditampung oleh Kernel Conveyor yang dikirim ke Bunker penyimpanan sementara. Penyimpanan ini dilakukan untuk
mengetahui kernel yang akan diproduksi.
Universitas Sumatera Utara
3. Stasiun Pengempaan.
a. Penghancuran Kernel pada Mesin Kempa Kernel yang jatuh dari Bunker dengan kapasitas 11 tonjam langsung masuk
ke Mesin Kempa. Pada Mesin ini kernel dihancurkan oleh ular-ularan yang ada pada mesin Kempa akan menghasilkan minyak dan cake Kernel yang
telah halus. Minyak akan dihantar oleh coveyor ke mesin niagara dan cake akan dihantar oleh Conveyor ke Mesin Kempa Cake untuk diproses kembali.
b. Pemindahan Kernel yang hancur Ke Kempa Cake. Kernel yang dihantar oleh conveyor dibawa oleh Timba-timba Elevator
kelantai atas dan dijatuhkan kembali ke Conveyor lainnya kemudian dijatuhkan ke Cake Bunker. Pada bagian bawah Bunker terdapat sekat
pengatur cake yang berfungsi mengatur keluaran Cake ke Mesin Kempa Cake
. Dibagian Kempa Cake, Cake diproses kembali untuk mengambil kadar minyak yang tersisa yang menghasilkan dua keluaran, yaitu minyak dan
ampas dari Cake yang masih memiliki kadar minyak 12. Minyak akan dibawa oleh Conveyor ke Mesin Niagara dan ampas akan dibawa ketempat
penampungan ampas dengan conveyor, evapolator, dan dihisap dengan Blower
.
4. Stasiun Pengutipan Minyak.