Menurut Poerwandari 2007 wawancara perlu direkam dan dibuat transkripsinya secara verbatim kata demi kata. Alat perekam digunakan sebagai
alat bantu pengumpulan data agar peneliti mudah mengulang kembali rekaman wawancara dan dapat menghubungi subjek kembali apabila ada hal yang masih
belum lengkap atau belum jelas. Dengan adanya alat perekam ini peneliti akan memperoleh data yang utuh karena sesuai dengan yang disampaikan subjek dalam
wawancara. Penggunaan alat perekam ini dilakukan dengan seizin subjek.
2. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian dan menjadi daftar pengecek apakah semua
pertanyaan penelitian telah ditanyakan. Pedoman wawancara ini juga sebagai alat bantu untuk mengkategorisasikan jawaban sehingga memudahkan pada tahap
analisis data lainnya. Pedoman wawancara ini berisikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan tema penelitian dimana urutan pertanyaan akan bersifat fleksibel
karena akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat wawancara berlangsung.
E. Lembar Observasi Subjek
Lembar observasi subjek digunakan untuk mempermudah proses observasi yang dilakukan. Observasi dilakukan seiring dengan wawancara. Lembar
observasi antara lain memuat tentang penampilan fisik, setting wawancara, sikap subjek pada peneliti selama wawancara berlangsung, hal-hal yang tidak biasa
Universitas Sumatera Utara
dalam wawancara serta hal-hal yang dilakukan subjek dalam menjawab pertanyaan selama wawancara.
F. Kredibilitas Penelitian
Kredibilitas adalah istilah pertama, paling banyak dipilih dan paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif untuk menggantikan konsep validitas yang
dimaksudkan untuk merangkum bahasan menyangkut kualitas penelitian kualitatif Poerwandari, 2007. Kredibilitas penelitian kualitatif terletak pada keberhasilan
mencapai maksud mengeksplorasi masalah dan mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola interaksi yang kompleks.
Upaya yang dilakukan peneliti dalam menjaga kredibilitas dan keobjektifan penelitian ini, antara lain dengan :
1. Memilih subjek yang sesuai dengan karakteristik penelitian, dalam hal ini
adalah penderita komplikasi diabetes mellitus yang sudah diamputasi. 2.
Membuat pedoman wawancara berdasarkan teori komplikasi diabetes mellitus dan penyesuaian diri penderita komplikasi diabetes mellitus
setelah diamput asi.
3. Menggunakan pertanyaan terbuka dan wawancara mendalam untuk
mendapatkan data yang akurat.
4. Memperpanjang keikutsertaan peneliti dalam pengumpulan data di
lapangan. Hal ini dilakukan dengan cara menambah durasi wawancara antara peneliti dan subjek penelitian pada pertemuan berikutnya. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
memungkinkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak
tentang subjek penelitian.
5. Melibatkan teman sejawat, dosen pembimbing dan dosen yang ahli dalam
bidang kualitatif untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik mulai dari awal proses penelitian sampai tersusunnya hasil penelitian. Hal ini
dilakukan untuk memperkecil kesalahan yang berasal dari keterbatasan
kemampuan peneliti dengan kompleksitasan fenomena yang diteliti.
6. Melacak kesesuaian dan kelengkapan hasil analisis data dengan melihat
hasil wawancara yang dilakukan pertama kali dengan hasil wawancara
setelahnya.
G. Prosedur Penelitian 1. Tahap persiapan penelitian