hari ia membersihkan rumah semampunya, karena hanya ia yang ada di rumah. Sementara suami, anak-anak, dan menantunya pergi bekerja.
Siang hari setelah shalat dzuhur, ia makan siang dengan cucunya, makan obat gula, kemudian duduk-duduk di depan rumahnya, sambil bercerita dengan
tetangganya, karena ia tidak bisa tidur siang. Dua hari sekali ia mengontrol gula darahnya dengan alat deteksi gula digital. Sore hari setelah shalat ashar, ia
mengisinya dengan mengolah makanan yang ada di dapur untuk dijadikan makanan di sore hari ketika duduk santai bersama keluarganya hingga menjelang
maghrib. Setelah shalat maghrib, Nani makan malam bersama keluarganya. Selesai makan malam ia duduk di ruang tamu nonton televisi sambil menunggu
shalat isya. Setelah shalat isya, ia kembali nonton televisi di ruang tamu sambil menunggu anaknya pulang kerja. Setelah anaknya pulang kerja, barulah ia masuk
ke kamar untuk tidur. Begitulah keseharian Nani setelah diamputasi.
2. Data Wawancara Subjek I
Tabel 4. Waktu Wawancara Subjek I No Subjek
HariTanggal wawancara
Waktu wawancara Tempat
wawancara 1
Nani Jum’at, 12 Maret
2010 14.30 – 16.55 WIB Di rumah
subjek 2
Nani Rabu, 17 Maret 2010
13.30 – 15.59 WIB Di rumah
subjek 3
Nani Selasa, 06 April 2010 13.10 – 16.03 WIB
Di rumah subjek
4 Nani
Kamis, 13 Mei 2010 13.15 – 15.05 WIB
Di rumah subjek
Universitas Sumatera Utara
a. Data hasil observasi
Peneliti mengenal Nani dari seorang perawat di sebuah klinik yang ada di Jalan Abdullah Lubis yaitu Klinik Medan Baru Medical Centre MBMC. Perawat
tersebut memberikan alamat Nani. Pada pertemuan pertama, peneliti datang ke rumah Nani dan bertemu dengannya, kemudian peneliti menjalin komunikasi,
menjelaskan maksud dan alasan kedatangan peneliti kepadanya. Saat peneliti merasa bahwa Nani memiliki indikasi bersedia untuk menjadi subjek dalam
penelitian, peneliti memintanya untuk menjadi subjek dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Pertemuan ini merupakan upaya peneliti untuk
membangun rapport dan juga menjelaskan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan peneliti. Setelah peneliti mengetahui kesesuaian karakteristik subjek
penelitian tersebut, maka peneliti meminta Nani untuk menandatangani surat pernyataan kesediaan menjadi subjek penelitian dan Nani bersedia terlibat dalam
penelitian ini untuk menjadi salah seorang subjek penelitian. Wawancara pertama dilakukan pada tanggal 12 Maret 2010 pukul 14.30 -
16.55 WIB. Peneliti telah membuat janji pertemuan sebelumnya melalui telepon untuk bertemu di rumah Nani pada siang hari. Nani hanya menyarankan untuk
datang pada siang hari dan ia tidak menetapkan jam berapa peneliti harus datang. Saat peneliti datang ke rumahnya, ia sedang duduk-duduk di teras depan
rumahnya sambil bercerita dengan tetangganya. Nani memakai kaki palsu. Teras rumahnya terdapat satu kursi plastik berwarna hijau yang sedang diduduki Nani,
dan dua buah kursi sudut berwarna merah bercorak. Setelah peneliti datang, peneliti menyalami Nani dan Nani menyuruh peneliti untuk masuk ke dalam
Universitas Sumatera Utara
rumahnya. Kemudian kami masuk ke dalam dan ia mempersilahkan peneliti untuk duduk. Ruangan tamu tersebut berukuran 4 x 5 meter. Terdapat sebuah televisi
yang tidak dalam keadaan menyala, 3 buah kursi tamu berwarna cokelat muda polos, dan sebuah lemari hias. Dinding-dinding ruangan tamu tersebut dilapisi cat
berwarna putih dan berlantaikan keramik berwarna putih. Saat wawancara dilakukan, peneliti hanya berdua dengan Nani di ruangan tamu tersebut.
Nani mengenakan baju daster bercorak batik berwarna merah dan cokelat, yang panjangnya sampai ke bawah lutut dan lengan pendek di atas siku.
Rambutnya diikat dengan karet berwarna putih. Nani memakai kaki palsu dan duduk di kursi tamu di sebelah kanan peneliti.
Pada saat wawancara, Nani sekali-sekali memegang kaki palsunya. Nani menceritakan bagaimana awalnya ia terkena penyakit komplikasi diabetes
mellitus. Nani tetap menjaga kontak mata dengan peneliti selama bercerita. Nani menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti dengan baik dan jelas.
Nani terlihat beberapa kali memegang dadanya saat menceritakan rasa sakit yang ia rasakan karena komplikasi diabetes. Nani juga beberapa kali tertawa saat
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Wawancara kedua dilakukan sekitar lima hari setelah wawancara pertama
selesai dan waktu tersebut telah disepakati bersama oleh subjek dan peneliti. Pertemuan ini berlangsung pada tanggal 17 Maret 2010 pukul 13.30 – 15.59 WIB.
Wawancara dilakukan di rumah Nani di ruang tamu dan kursi yang sama dengan wawancara pertama yaitu kursi tamu dan Nani duduk di kursi yang sama tepat di
sebelah kanan peneliti. Saat wawancara kedua ini, subjek memakai baju daster
Universitas Sumatera Utara
yang panjangnya sampai ke bawah lutut, lengan pendek, bercorak batik, dan berwarna cokelat. Rambutnya diikat dengan karet berwarna putih. Ia memakai
kaki palsu. Pada saat wawancara kedua, Nani tetap memelihara kontak mata dengan
peneliti selama bercerita. Nani menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti dengan seksama. Terlihat sesekali ia mengelus mukanya saat bercerita dan
beberapa kali tertawa saat menjawab pertanyaan dari peneliti. Saat wawancara berakhir, Nani mengatakan jangan bosan main ke rumahnya dan mengatakan hati-
hati di jalan. Wawancara ketiga dilakukan kurang lebih setengah bulan kemudian dari
wawancara kedua yaitu pada tanggal 06 April 2010 pukul 13.10 – 15.55 WIB. Wawancara dilakukan di rumah Nani di ruang tamu dan kursi yang sama dengan
wawancara pertama dan kedua yaitu di kursi tamu dan Nani duduk di kursi yang sama tepat di sebelah kanan peneliti. Saat wawancara ketiga ini, subjek memakai
baju kaos berwarna biru, lengan pendek, dan rok celana panjang berwarna cokelat tua. Rambutnya diikat dengan karet berwarna putih. Beliau memakai kaki palsu.
Pada saat wawancara ketiga ini, Nani tetap memelihara kontak mata dengan peneliti selama bercerita. Nani menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
peneliti dengan seksama. Terlihat sekali-sekali ia mengelus dadanya saat bercerita, sekali mengarahkan jari telunjuknya ke arah rumah abangnya yang
berada di sekitar depan rumahnya, dan beberapa kali tertawa saat menjawab pertanyaan dari peneliti. Saat wawancara berakhir, Nani mengatakan kepada
Universitas Sumatera Utara
peneliti untuk datang kembali kalau masih ada yang ingin peneliti tanyakan lagi. Kemudian peneliti permisi pulang dan mengucapkan salam kepadanya.
Wawancara keempat dilakukan pada tanggal pada tanggal 13 Mei 2010 pukul 13.15 – 15.05 WIB. Wawancara dilakukan di rumah subjek di ruang tamu
dan kursi yang sama seperti wawancara sebelumnya. Saat wawancara keempat ini, Nani memakai baju daster lengan pendek bercorak batik dan berwarna kuning
muda. Rambutnya diikat, dengan karet berwarna putih. Nani memakai kaki palsu. Pada saat wawancara keempat, Nani tetap memelihara kontak mata dengan
peneliti selama bercerita. Nani menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti dengan seksama dan beberapa kali menjawab pertanyaan peneliti sambil
tertawa.
b. Data hasil wawancara 1. Gambaran Penyakit Komplikasi Diabetes mellitus yang Diderita Subjek I