koefisien regresi dari tiap independent variable IV dan dependent variable DV yang dianalisis. Uji tersebut digunakan untuk melihat apakah pengaruh yang
diberikan komunikasi efektif dan kecerdasan emosional terhadap kebahagiaan pasangan,secara dimensional atau parsial.
Uji ini dilakukan untuk melihat apakah sebuah independent variable IV memberikan kontribusi terhadap dependent variable DV. Sebelum didapatkan
nilai t dari tiap independent variable IV, harus didapat terlebih dahulu nilai standard error of estimate dari b koefisien regresi yang didapatkan melalui akar
MS
res
dibagi dengan SS
x
. Setelah didapatkan S
b
barulah bisa dilakukan uji t, yaitu hasil bagi dari b koefisien regresi dengan S
b
itu sendiri. Uji t akan dilakukan sebanyak sebelas kali sesuai dengan variabel yang dianalisis. Uji t yang dilakukan
menggunakan rumusan sebagai berikut :
� = � �
�
�
Di mana b adalah koefisien regresi dan S
b
adalah standard error of estimate dari b. Hasil uji t ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan nantinya.
44
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini, dipaparkan hasil penelitian yang meliputi, gambaran subjek penelitian, hasil analisis deskriptif, kategorisasi skor variabel penelitian, hasil
pengujian hipotesis, pembahasan hasil pengujian hipotesis dan proporsi varians.
4.1 Gambaran Subjek Penelitian
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 400 orang yang terdiri dari 200 suami dan 200 istri yang tinggal di Kelurahan Kebon Kacang dan Kebon Melati Kecamatan
Tanah Abang, Jakarta Pusat.
4.2 Hasil Analisis Deskriptif
Pada tabel 4.1 digambarkan hasil statistik deskriptif dari variabel dalam penelitian ini yang berisi nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi SD.
Nilai tersebut disajikan dalam tabel 4.2.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation KEBAHAGIAANPERNIKAHAN
400 16.25
67.56 50.0000
9.04313 ADVICE
400 7.42
67.00 50.0000
10.00007 ASSURANCE
400 11.79
63.05 50.0000
9.99976 CONFLICTMANAGE
400 8.03
67.34 50.0000
9.99938 OPENNESS
400 16.42
64.85 50.0000
10.00020 POSITIVITY
400 7.83
69.35 50.0000
9.99861 SOCIALNETWORK
400 33.55
78.09 50.0000
10.00179 SHARINGTASK
400 5.19
65.49 50.0000
10.00018 PENERIMAANEMOSI
400 20.29
66.48 50.0000
8.30496 PENGGUNAANEMOSI
400 20.74
69.35 50.0000
7.42000 PEMAHAMANEMOSI
400 12.57
69.68 50.0000
9.14642 PENGATURANEMOSI
400 17.43
68.47 50.0000
8.25629 Valid N listwise
400
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa nilai maksimum tertinggi berada pada aspek social networking, sebesar 78.09 dan nilai minimun tertendah
berada pada aspek aspek sharing task, sebesar 5.19.
4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian
Kategorisasi dalam penelitian ini dibuat menjadi dua kategori, skor variabel penelitian yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk mendapatkan norma
kategorisasi tersebut dilakukan dengan menggunakan pedoman sebagai berikut:
Tabel 4.2 Pedoman Interpretasi Skor
Kategorisasi Rumus
Tinggi X
≥ Mean + 1SD Sedang
M – 1SD ≤ X ≤ M + 1SD
Rendah X
≤ Mean – 1SD
Setelah kategorisasi tersebut didapatkan, maka akan diperoleh nilai persentase kategori untuk masing-masing variabel. Variabel dependen dan variabel
independen. Variabel dependen terdiri dari variabel kebahagiaan pernikahan pasangan. Variabel independen terdiri atas dua variabel yaitu komunikasi efektif
dan kecerdasan emosional. Komunikasi efektif meliputi advice, assurance, conflict management, openness, positivity, social networking, sharing task.
Kecerdasan emosional meliputi penerimaan emosi, penggunaan emosi, pemahaman emosi dan pengaturan emosi. Sehingga total keseluruhan variabel
yang dapat diketahui kategorisasinya berjumlah dua belas variabel. Kategorisasi pada variabel penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Kategorisasi Variabel Penelitian
Kategori Frequency
Percent Cumulative Percent
Kebahagiaan T
177 44.2
44.2 S
28 6.8
6.8 R
195 49
100 Total
400 100
Advice T
62 15.5
15.5 S
292 73
73 R
46 11.5
100 Total
400 100
Assurance T
99 24.7
24.7 S
244 61
61 R
57 14.3
100 Total
400 100
Conflict Management T
49 12.2
12.2 S
294 73.5
73.5 R
57 14.3
100 Total
400 100
Openness T
72 18
18 S
289 72.2
72.2 R
39 9.8
100 Total
400 100
Positivity T
40 10
10 S
282 70.5
70.5 R
78 19.5
100 Total
400 100
Social Nteworking T
65 16.2
16.2 S
290 72.3
72.3 R
45 11.5
100 Total
400 100
Sharing Task T
67 16.7
16.7 S
283 70.8
70.8 R
50 12.5
100 Total
400 100
Penerimaan emosi T
89 22.2
22.2 S
274 68.5
68.5 R
37 9.3
100 Total
400 100
Penggunaan emosi T
62 15.5
15.5 S
277 69.2
69.2 R
61 15.3
100 Total
400 100
Pemahaman emosi T
92 23
23 S
200 50
50 R
108 27
100 Total
400 100
Pengaturan emosi T
60 15.2
15.2 S
287 71.8
71.8 R
53 13
100 Total
400 100
Keterangan : T = Tinggi, S = Sedang, R = Rendah, Dari tabel 4.3 diketahui bahwa 44.2 partisipan dalam penelitian ini berada pada
kategori tinggi, 6.8 partisipan berada pada kategori sedang dan 49 partisipan berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada
umumnya tingkat kebahagiaan partisipan berada pada kategori rendah. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki
tingkat kebahagiaan yang rendah.
Selanjutnya pada aspek komunikasi efektif terdapat tujuh variabel yang diteliti, yaitu advice, assurance, conflict management, openness, positivity, social
networking, sharing task. Pada variabel advice diketahui bahwa sebesar 15.5 partisipan dalam penelitian ini berada pada kategori tinggi, 73 berada pada
kategori sedang dan 11.5 berada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat advice partisipan berada pada kategori
sedang. Namun, jika dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
partisipan dalam penelitian ini sudah maksimal dalam memberikan nasihat satu sama lain.
Variabel kedua pada komunikasi efektif adalah assurance. Sebesar 24.7 berada pada kategori tinggi, 61 berada pada kategori sedang dan 14.3 berada
pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat assurance partisipan berada pada kategori sedang. Namun, jika
dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam
penelitian ini memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalin hubungan pernikahan.
Variabel ketiga yaitu variabel conflict management. Sebesar 12.2, berada pada kategori tinggi, 73.5 berada pada kategori sedang dan 14.3 berada
pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada