3. Marital Happiness Scale MHS Alat ukur ini dikembangkan oleh Azrin dan Jones 1973. Terdiri dari 10 aspek
kebahagiaan pasangan suami istri, meliputi: household responsibility, Rearing of children, Social activities, Money, Communication, Sex, Akademic or
occupational progress, Personal independence, Spouse independence, General happiness.
Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah skala kebahagiaan pernikahan yang dikembangkan oleh penulis meliputi perasaan positif pada
beberapa aspek penentu kebahagiaan menurut Gottman 1999. Aspek-aspek tersebut meliputi Friendship and Intimacy, conflict dan meaning.
2.2 Komunikasi Efektif
2.2.1 Definisi Komunikasi Efektif
Pada definisi komunikasi efektif ini Canary dan Stafford dalam Kidenda, 2002 mendefinisikan komunikasi efektif sebagai tindakan dan kegiatan yang digunakan
untuk mempertahankan hubungan sesuai dengan apa yang diinginkan. Implikasi dari tindakan ini dikonseptualisasikan dengan perilaku strategis dan rutin yang
mencakup komunikasi verbal dan nonverbal. Fitzpatrick dan koleganya dalam Varnhorn, 2010 menjelaskan
pentingnya konsep komunikasi dalam keluarga. Ia mencatat bahwa setidaknya ada dua hal yang dibutuhkan dalam membangun komunikasi keluarga yaitu
intersubjektivitas dan interaktivitas. Intersubjektivitas mengarah kesadaran bersama mengenai hubungan dan interaktivitas mengarah pada bentuk simbol dan
penapsiran.
Selanjutnya Osakinle dan Okafor, 2013 mengemukakan bahwa komunikasi efektif dapat terjadi ketika si penerima dapat memahami dengan baik
informasi yang diberikan oleh pengirim. Komunikasi efektif berfokus pada kemampuan pasangan untuk
memberikan informasi atau pesan kepada pasangannnya satu sama lain dan menentukan siapa yang berbicara dan siapa yang mendengarkan Animasahun
Oladeni, 2012 Berdasarkan uraian definisi di atas peneliti menyimpulkan bahwa
komunikasi efektif adalah suatu penyampaian informasi yang dilakukan oleh komunikator baik secara verbal maupun nonverbal kepada komunikan demi
tercapainya tujuan bersama.
Sejalan dengan kesimpulan di atas, maka teori yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah teori Canary Stafford dalam Kidenda, 2002 yang
mendefinisikan komunikasi efektif sebagai tindakan dan kegiatan yang digunakan untuk mempertahankan hubungan sesuai dengan apa yang diinginkan. Implikasi
dari tindakan ini dikonseptualisasikan dengan perilaku strategis dan rutin yang mencakup komunikasi verbal dan nonverbal.
2.2.2 Aspek-aspek Komunikasi Efektif
Terdapat tujuh aspek komunikasi efektif. Lima diantaranya diutarakan oleh Canary dan Stafford 2002. Dua aspek lainnya diutarakan oleh Canary dan Zelley
dalam Punyanunt-Carter, 2004. Lima aspek komunikasi efektif tersebut, diantaranya:
1. Positivity Positivity ialah perilaku sopan santun, menyenangkan, baik, tidak mengkritik
yang dijalankan oleh suami istri selama proses perbincangan berlangsung. 2. Openness
Openness berarti diskusi langsung yang dilakukan oleh pasangan suami istri secara terbuka mengenai pikiran dan perasaan mereka.
3. Assurance Assurance adalah komitmen yang dijalankan oleh pasangan suami istri dalam
menjalin suatu hubungan. 4.
Social Networking Social networking berarti menjalin hubungan baik dengan pasangan keluarga
dan rekan-rekan. 5.
Sharing tasks Sharing tasks berarti menjaga hubungan dengan cara bertanggung jawab atas
tugasperan yang dijalankan sebagai suami istri. Canary dan Zelley dalam Punyanunt-Carter, 2004 menambahkan dua
aspek komunikasi efektif, yakni Conflict management dan advice: 6.
Conflict management Conflict management berfokus pada bagaimana bentuk penanganan yang akan
dilakukan pasangan ketika mengalami perselisihan pendapat dan perbedaan pandangan.