29 LILA dibawah 23,5 cm menunjukkan adanya kekurangan energi yang kronis.
Siagian 2010 menyatakan ada hubungan antara LILA dengan berat lahir bayi.
b. Selama Ibu Hamil Wajib Mengkonsumsi Makanan yang Bergizi Sesuai
dengan Kebutuhan, dengan Memperbanyak Konsumsi Sayuran dan Buah-Buahan
Untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi ibu hamil, ibu makan teratur tiga kali sehari pada waktu yang tepat yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam dan
dua kali waktu makan makanan selingan. Hidangan yang dikonsumsi harus tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk,sayuran dan
buah-buahan dan diusahakan minum susu 1 gelas setiap hari, mengkonsumsi aneka ragam makanan yang ada, memilih, membeli, berbagai macam bahan makanan yang
segar Maulana M, 2009. Namun kenyataannya ibu hamil sering kali takut banyak makan karena khawatir bayinya tumbuh terlalu besar, sehingga bisa menyulitkan
proses melahirkan Bratasasmita, 2012. Pemilihan makanan yang sehat bagi ibu hamil dilakukan dengan
memaksimalkan zat gizi yang penting, seperti serat, protein, lemak yang sehat, vitamin dan mineral, sambil membatasi makanan yang mengandung lemak jenuh dan
trans atau terlalu banyak karbohidrat sederhana dan pemanis yang ditambahkan Walker,2006
Beberapa masalah kesehatan yang terjadi pada ibu hamil, antara lain anemia dan malnutrisi. Hal tersebut dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin dan akan
berakibat buruk pada kesehatannya di masa depan. Beberapa resiko yang muncul
Universitas Sumatera Utara
30 antara lain gangguan pernafasan pada bayi, berat badan saat lahir rendah, keguguran,
kelahiran prematur, hingga kematian ibu dan bayi. Selain itu, juga bisa menyebabkan terjadinya pendarahan, partus lama, aborsi, dan infeksi Sulistyoningsih, 2011.
Perempuan yang mengalami kekurangan gizi sebelum hamil atau selama minggu pertama kehamilan memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi yang
mengalami kerusakan otak dan sumsum tulang karena pembentukan sistem saraf sangat peka pada 2-5 minggu pertama. Ketika seorang perempuan mengalami
kekurangan gizi pada trimester terakhir maka cenderung akan melahirkan bayi dengan berat badan rendah kurang dari 2500 gram, hal ini dikarenakan karena pada
masa ini janin akan tumbuh dengan sangat cepat dan terjadi penimbunan jaringan lemak Arisman, 2007.
Konsumsi ibu hamil harus mengandung gizi seimbang. Selama kehamilan konsumsi kalori haruslah bertambah dikisaran 300-400 kkal perharinya. DalamPada
tabel daftar angka kecukupan gizi tahun 2004, dapat dilihat bahwa penambahan kebutuhan energi per hari bagi ibu hamil pada trimester I adalah 180 kkal, trimester
II dan III masing-masing 300 kkal. Total kalori yang dibutuhkan untuk mendapatkan kenaikan berat badan 12,5 kg kira-kira sekitar 80.000 kkal, dari jumlah tersebut
sebanyak 36.000 kkal digunakan untuk pembakaran, dan 44.000 kkal sisanya untuk pembuatan jaringan baru. Kalori yang di dapat haruslah berasal dari sumber
makanan yang bervariasi, dimana pola makan 4 sehat 5 sempurna harus sebagai acuannya. Baiknya, 55 kalori di peroleh dari umbi-umbian serta nasi sebagi
Universitas Sumatera Utara
31 sumber karbohidrat, lemak baik nabati maupun hewani sebanyak 35, 10 dari
protein dan sayuran serta buah bisa melengkapi Sulistyioningsih, 2011. Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2004, selama hamil ibu
memerlukan tambahan protein sebesar 17 gram per hari . Selain menjadi sumber bagi
kalori dan zat pembangun, pembentukan darah dan sel merupakan salah satu fungsi protein. Protein yang terkandung di dalam sayuran hanya berisi sedikit asam amino,
sehingga harus dikombinasikan dengan protein bersumber hewani untuk menyediakan protein yang komplit. Protein hewani lebih mudah dicerna daripada
protein nabati, sehingga ikan, telur, daging, susu perlu lebih banyak dikonsumsi dibandingkan tahu, tempe dan kacang Sulistyioningsih, 2011; Brock K, 2007.
Janin juga sangat membutuhkan asam folat dalam jumlah banyak guna pembentukan sel dan sistem syaraf. Selama trimester pertama janin akan
membutuhkan tambahan asam folat sebanyak 400 mikrogram per harinya. Jika janin mengalami kekurangan akan asam folat, maka hal ini akan membuat perkembangan
janin menjadi tidak sempurna dan dapat membuat janin terlahir dengan kelainan seperti mengalami anenchephaly tanpa batok kepala, mengalami bibir sumbing dan
menderita spina bifida kondisi dimana tulang belakang tidak tersambung. Kekurangan asam folat juga berkaitan dengan BBLR. Fekete,et.al 2012
menemukan dosis yang signifikan, respon hubungan antara asupan folat dan berat badan lahir. Hubungan ini menunjukkan kenaikan 2 berat badan lahir untuk setiap
kenaikan dua kali lipat asupan folat. Asam folat terdapat pada buah-buahan seperti
Universitas Sumatera Utara
32 pisang, jeruk dan alpukat, beras merah, sayuran seperti daun selada, brokoli,
kembang kol dan ikan hadok serta ikan salmon Torn G,2004.
Kalsium bagi ibu hamil berfungsi dalam pertumbuhan dan pembentukan gigi
dan tulang janin. Dengan ada kalsium yang cukup selama kehamilan, ibu hamil dapat terhindar dari penyakit osteoporosis, karena jika ibu hamil tidak memiliki kalsium
yang cukup, maka kebutuhan janin akan kalsium akan diambil dari tulang ibunya. Selain untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk mencegah preeklamsia atau
tekanan darah tinggi yang bisa mengakibatkan kejang pada ibu, prematuritas, bahkan kematian. Susu dan produk olahan lainnya merupakan sumber kalsium yang baik.
Selain dari susu, kacang-kacangan dan sayuran hijau merupakan sumber kalsium yang baik juga. Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2004, konsumsi kalsium
yang dianjurkan bagi ibu hamil adalah sebanyak 950 mg per hari Sulistyioningsih, 2011.
Vitamin A sangat bermanfaat bagi pemeliharaan fungsi mata, pertumbuhan tulang dan kulit. Selain itu vitamin A juga berfungsi sebagai imunitas dan
pertumbuhan janin. Namun meskipun vitamin A sangat dibutuhkan oleh ibu hamil, tidak boleh berlebih dalam mengkonsumsinya, karena jika ibu hamil mengalami
kelebihan vitamin A hal ini dapat menimbulkan cacad bawaan Sulistyioningsih, 2011.
Zat besi bagi ibu hamil penting untuk pembentukan dan mempertahankan sel darah merah. Selama hamil asupan zat besi harus ditambah sebanyak 20 mghari,
Universitas Sumatera Utara
33 karena volume darah pada tubuh ibu meningkat 40-60 untuk memenuhi kebutuhan
ibu dan menyuplai makanan serta oksigen pada janin melalui plasenta. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi selama hamil, ibu harus mengkonsumsi zat besi sekitar
45-50 mg sehari Chomaria, 2012. Zat besi akan diperlukan pada saat kehamilan memasuki usia 20 minggu. Kebutuhan akan zat besi pada ibu hamil meningkat
hingga 200-300. Zat besi dapat diperoleh pada hati, daging atau ikan Sulistyioningsih,2011.
Vitamin C bagi ibu hamil berfungsi membantu mencegah infeksi, membentuk plasenta yang kuat, membantu penyerapan zat besi dari usus,
membentuk detixicant dalam tubuh, penting untuk memperbaiki kerapuhan dan penyembuhan dari luka.Berdasarkan angka kecukupan gizi 2004, ibu hamil
mengalami penambahan kebutuhan vitamin C 10 mg setiap harinya dari wanita normal. Buah-buahan, sayuran bewarna merah, kuning dan hijau adalah sumber
vitamin C. Vitamin C akan hilang manfaatnya bila dimasak terlalu matang Torn G, 2004. Sementara itu kekurangan vitamin D pada ibu hamil akan mengakibatkan
gangguan metabolisme kalsium pada ibu dan janin. Gangguan dapat berupa hipokalsemi, tetani pada bayi baru lahir dan oeteomalasia pada ibu.Sinar matahari
akan mengaktifkan previtamin dalam tubuh Torn, 2004. Bersamaan dengan asam folat, Vitamin B12 berperan dalam sintesis DNA
dan memudahkan pertumbuhan sel. Vitamin ini juga penting untuk keberfungsian sel sumsum tulang,system persarafan, dan saluran cerna.Kebutuhan vitamin D sebesar 3
Universitas Sumatera Utara
34 µg per hari. Bahan makanan sumber vitamin B12 adalah hati, telur, ikan, kerang,
daging, unggas, susu dan keju Sulistyioningsih, 2011. Kekurangan yodium pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami
hipotiroid yang selanjutnya berkembang menjadi kretinisme. Kerusakan syaraf akibat dari hipotiroid dapat mengakibatkan retardasi mental. Kekurangan yodium
juga dapat mengakibatkan bayi lahir mati. Koreksi yodium hendaknya sebelum dan selama 3 bulan pertama kehamilan. Asupan yang dianjurakan adalah 200 µg.
Kebutuhan yodium dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi garam beryodium serta mengkonsumsi bahan makanan yang bersumber dari laut Sulistyioningsih, 2011.
Kebutuhan serat bagi ibu hamil juga harus diperhatikan, karena selain memberikan rasa kenyang lebih lama, serta juga dibutuhkan untuk memperlancar
system pencernaan sehingga dapat mencegah sembelit. Serat dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, serelia atau padi-padian Kasdu, 2006.
c. Suplement Tambah Besi Fe, Asam Folat dan Vitamin C dibutuhkan