Pola Makan Saat Hamil

117

BAB 5 PEMBAHASAN

Setelah peneliti mempelajari empat kasus mengenai pemenuhan gizi ibu hamil di Desa Sei Mencirim dengan melihat dari perspektif orang yang dipelajari, dan setelah dianalisis dengan cara mengelompokkan dan membandingkan informasi yang sama atau informasi yang saling terkait kemudian dibuat dalam area tematik, maka dapat dijelaskan bagaimana pola makan mereka para kasus saat hamil, bagaimana pengetahuan mereka tentang makanan saat hamil, pengetahuan tentang pemilihan bahan makanan, penyimpanan dan pengolahannya, faktor apa saja yang mempengaruhi pengetahuan mereka tentang gizi saat hamil, apa yang memotivasi mereka untuk makan saat hamil, dan bagaimana lingkungan mempengaruhi tindakan mereka dalam pemenuhan gizi saat hamil, seperti yang peneliti jelaskan dibawah ini:

5.1 Pola Makan Saat Hamil

Pola makan saat hamil dari kasus yang peneliti pelajari dapat dilihat dari jumlah makanan yang dikonsumsi, jadwal makan, jenis makanan serta nilai pangan yang diberikan informan. Berdasarkan jumlah makanan yang dikonsumsi para kasus pada umumnya masih kekurangan energi karena mereka malas makan nasi, makan nasi sekali dalam dua hari dan makan nasi sedikit-sedikit setengah sendok nasi dan hanya bertujuan untuk mencegah perut tidak masuk angin. Walker 2012 menyatakan bahwa energi saat hamil dibutuhkan oleh janin untuk bertumbuh, Universitas Sumatera Utara 118 membentuk plasenta dan pembuluh darah baru serta jaringan yang baru dan memberi tenaga kepada metabolisme dari jaringan baru tersebut. Berbeda dengan ibu Ocha, jumlah makanan yang dikonsumsi lebih banyak dari sebelum hamil karena dia menganut prinsip makan untuk berdua yaitu porsi makan lebih banyak dari biasanya dua kali lebih banyak dari sebelum hamil dan makan yang penting kenyang. Dari hasil recall makanan ibu Ocha terlihat bahwa rata-rata konsumsi kalori Ocha per hari sebesar 2452,75 Kcal. Dari hasil recall ini ternyata tingkat konsumsi energi Ocha berada pada klasifikasi baik, namun tingkat konsumsi Ocha ini telah lebih dari 100 angka kecukupan gizi yang dianjurkan AKG yaitu 109,01 AKG Klasifikasi tingkat konsumsi berdasarkan depkes RI tahun 1990 yang dikutip oleh Supariasa, 2002. Walker 2012 menyatakan bahwa frasa makan untuk berdua adalah pesan yang membingungkan dan sering diambil untuk mengacu kepada jumlah makanan yang harus dimakan ibu hamil. Pada kenyataannya, para ibu hamil yang terpelihara baik gizinya sejak awal tidak harus makan terlalu banyak kalori tambahan ketimbang biasanya. Ibu hamil hanya perlu makan ekstra 300 kalori setiap hari yang setara dengan sebutir telur dengan roti panggang atau sebuah pisang dengan segelas besar susu. Ibu Ocha dari gadis tidak ada masalah makan. Dari gadis sudah banyak makan maka sesuai dengan pendapat Walker diatas, Ocha sebenarnya tidak perlu menambah porsi makannya menjadi dua kali lipat tetapi cukup menambah makananan ekstra selingan saja dan sebaiknya selingannya satu porsi sayuran atau buah-buahan. Universitas Sumatera Utara 119 Seorang ibu yang sedang hamil membutuhkan 2200 kalori per hari AKG,2004, dan 60-70 dari total konsumsi kalori yang dianjurkan berasal dari karbohidrat. Sumber karbohidrat yang baik berasal dari karbohidrat pati antara lain nasi, kentang, roti, mie, ketela, talas,ubi dan lain sebagainya. Ibu Yuni dan Ibu Lia tidak mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat pati sebagai pengganti nasi saat mereka tidak selera makan nasi. Ning minum segelas teh manis dan makan cemilan sebagi pengganti nasi, ini adalah sumber karbohidrat gula yang walaupun dapat menahan lapar dalam jangka waktu tertentu tapi tidak mengenyangkan. Zat ini dibutuhkan tubuh hanya sedikit sehingga ibu hamil dilarang mengkonsumsinya dalam jumlah yang banyak. Berdasarkan jadwal makan saat hamil, jadwal makan Yuni dan Ning hanya sekali makan besar dalam dua hari, Lia rutin makan besar 3 kali sehari dengan porsi sedikit-sedikit tanpa makan selingan dan Ocha makan 3 kali makan besar dan 3 kali makan selingan. Lalage 2012 menyatakan berdasarkan jadwal makan saat hamil setidaknya harus mencukupi 3 kali makan besar dan 2 kali makan ringan selingan. Adanya kepercayaan dan keyakinan terhadap makanan yang dipantangkan untuk ibu hamil, mengakibatkan jenis makanan yang dikonsumsi ibu Lia dan Ning menjadi kurang bervariasai, misalnya banyaknya buah-buahan yang tidak boleh dikonsumsi seorang ibu saat hamil seperti pisang, papaya, semangka, durian, nenas, jeruk manis dan sayuran yang tidak boleh dimakan saat hamil seperti daun katuk, brokoli, labu, pare, jantung pisang, kangkung dan genjer. Ibu Ocha dan ibu Lia Universitas Sumatera Utara 120 jarang makan buah dan bahkan ibu Lia tidak makan buah sampai umur kehamilan 5 bulan. Padahal buah adalah sumber vitamin C. Walker 2012 menyatakan vitamin C adalah suatu oksidan yang melindungi jaringan tubuh dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membangun kolagen serta sinyal kimiawi dalam otak. Viamin C juga membantu penyerapan zat besi dan terlalu sedikit vitamin C bisa menyebabkan komplikasi kehamilan seperti kelahiran premature dan infeksi. Seluruh kasus yang dipelajari tidak mempunyai masalah dalam mengkonsumsi sayuran. Mereka sudah terbiasa makan sayur sejak dari kecil. Sayuran selain sumber vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh, sayuran juga mengandung serat yang tinggi yang dibutuhkan oleh ibu hamil. Ikan adalah sumber lemak tidak jenuh yang baik dan juga sumber protein lengkap. Saat hamil para kasus tidak suka makan ikan karena bau amis pada ikan menyebabkan mual dan muntah, padahal kandungan lemak omega-3 pada ikan sangat bagus untuk otak anak karena asam lemak omega-3 adalah suatu komponen jaringan otak, Ada hipotesis bahwa otak janin yang sedang berkembang bisa memperoleh manfaat dari tingginya lemak omega-3 dalam makanan ibu Helland,2003. Sulit bagi kebanyakan perempuan untuk memperoleh cukup zat besi dari makanan. Zat besi bisa ditemukan dari dalam daging merah, daging unggas dan beberapa sayuran yang berwarna hijau tua. Oleh karena itu ibu hamil harus makan suplemen zat besi sekitar 30 miligram per hari di sepanjang kehamilan Universitas Sumatera Utara 121 Walker,2012. Melihat pola makan Ning dan Ocha, maka mereka beresiko kekurangan Fe. Ibu Ning jarang sekali makan daging, walaupun Ning sering makan sayuran hijau seperti bayam, namun Fe yang ada dalam bayam tidak mudah digunakan oleh tubuh dibanding dari produk hewani, dan Ning saat hamil 8 bulan pada saat survey awal merupakan salah satu ibu hamil yang menderita anemia. Ibu Ocha jarang makan buah yang banyak mengandung vitamin C padahal vitamin C dibutuhkan untuk membantu penyerapan zat besi dalam tubuh. Ning dan Ocha tidak rutin mengkonsumsi tablet tambah darah yang diberikan oleh bidan, sementara ibu Lia dan ibu Yuni masih mengkonsumsi tamblet tambah darah yang mereka terima walaupun sebenarnya mereka tidak mengetahui manfaat mengkonsumsinya. Dengan terlalu sedikitnya zat besi dalam makanan, tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin dalam jumlah yang cukup. Hemoglobin adalah molekul yang memampukan sel darah merah membawa oksigen kedalam jaringan tubuh. Penelitian telah menemukan bahwa kadar zat besi yang rendah dalam tubuh ibu hamil berkaitan dengan peningkatan risiko bayi akan lahir premature dan dengan berat badan rendah seperti penelitian Trihardiani 2011 yang menyatakan bahwa status anemia merupakan salah satu faktor resiko kejadian BBLR. Ibu hamil perlu menggandakan dosis zat besi harian yang biasanya direkomendasikan untuk ibu hamil untuk bisa menumbuhkan dan mendukung plasenta, yang kaya akan pembuluh darah. Universitas Sumatera Utara 122 Ibu Yuni mempunyai kebiasaan mengkonsumsi telur setengah matang setiap harinya. Ibu Yuni menyakini telur setengah matang akan membuat badannya fit dan bagus untuk otak anak yang sedang dikandungnya. Sunardi 2013 memberikan tips untuk tidak mengkonsumsi telur ayam yang mentah karena zat avidin yang terkandung dalam telur mentah berbahaya buat ginjal. Mengkonsumsi telur mentah pada ibu hamil juga beresiko terkena infeksi Shalmonella Lalage,2012. Mengkonsumsi 3 butir telur bebek asin setiap hari akan beresiko mengalami kelebihan kolesterol, karena kandungan kolesterol dalam telur asin sangat tinggi. Dalam 100 gr telur bebek asin terdapat 424 mg kolersteol DKBM Gizikom 2006. Astawan 2011 menyatakan bahwa konsumsi kolesterol harian harus dibatasi tidak lebih dari 300 mg per hari. Fokus kehamilan yang terpenting bukan meningkatkan kuantitas dari apa yang dimakan melainkan kualitasnya. Lalage 2012 mengutip pernyataan Inge Permadhi yang menyatakan bahwa pola makan saat hamil mencakup 3 J yaitu jumlah, jadwal dan jenis. Pada ibu hamil, jumlah makanan yang masuk harus sesuai dengan energi yang keluar. Berdasarkan jadwal, pola makan saat hamil setidaknya harus mencukupi 3 kali makan besar dan 2 kali makan ringan. Berdasarkan jenis, ibu hamil agar makan dengan komposisi zat gizi seimbang dengan jenis yang bervariasi. Sementara Chomaria 2012 menyatakan bahwa prinsip makanan bagi ibu hamil adalah bergizi seimbang, beragam, dan proporsional. Ibu hamil membutuhkan karbohidrat energi, sayur dan buah, protein, lemak serta susu sebagai pelengkap. Universitas Sumatera Utara 123 Berdasarkan pendapat Inge Permadhi dan Chomaria diatas maka dapat disimpulkan bahwa pola makan dari kasus yang dipelajari belum mencerminkan pola makan sehat saat hamil. Peneliti juga menemukan bahwa para kasus cenderung menilai terlalu tinggi nilai sayuran dan buah yang mereka makan dalam sehari dan sebaliknya menilai terlalu rendah nilai nasi. Mereka menilai sayur dan buah merupakan penghasil vitamin yang tinggi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dan janin mereka untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan sehat, sementara nasi dianggab sebagai penyebab kegemukan pada bayi yang dikandung. Dan seluruh kasus yang dipelajari termasuk petugas kesehatan menilai susu terlalu tinggi dibandingkan dengan bahan makanan lainnya, karena menurut mereka susu mempunyai kandungan zat gizi yang sangat tinggi dan lengkap semua jenis vitamin ada dalam susu. Prinsip pola makan yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah prinsip pola makan yang sehat dengan menu seimbang yang bertujuan untuk membuat ibu hamil fit dan sehat; dan juga penting untuk perkembangan janin dalam kandungan. Walker 2012 menyatakan untuk mencapai diet seimbang saat hamil adalah membuat setiap saat makan atau kudapan menjadi suatu keseimbangan dari berbagai kelompok makanan yang disebut makanan lengkap. Makanan Lengkap yaitu makanan yang terdiri dari kelompok makanan yang mengandung sumber karbohidrat, protein, lemak dan vitamin serta mineral. Tidak ada satu jenis makanan yang mengandung zat gizi yang lengkap yang dibutuhkan tubuh termasuk susu. Susu hanyalah makanan pelengkap bagi ibu hamil Universitas Sumatera Utara 124 oleh karena itu seorang ibu hamil harus makan makanan yang beragam, seimbang dan proporsional.

5.2 Pengetahuan