Pemenuhan Gizi Selama Kehamilan Memantau Status Gizi Ibu Hamil

27 Fokus kehamilan yang terpenting bukan meningkatkan kuantitas dari apa yang dimakan oleh seorang ibu hamil tapi melainkan kualitasnya. Seorang ibu hamil yang terpelihara gizinya sejak awal tidak harus makan terlalu banyak kalori tambahan ketimbang biasanya. Dalam kehidupan janin, nutrisi dan kesehatan ibu adalah yang paling penting dalam menentukan seberapa baik seorang bayi bertumbuh Walker,2012. Pemenuhan gizi selama hamil juga diperlukan untuk persiapan ASI serta tumbuh kembang bayi. Agar perkembangan janin berjalan dengan baik, dan ibu hamil dapat menjalani hari-hari kehamilannya dengan sehat, maka konsumsi ibu hamil harus mengandung gizi seimbang. Generasi yang tumbuh kembangnya kurang optimal, nanti akan melahirkan anak yang kondisinya juga kurang sempurna.

2.2 Pemenuhan Gizi Selama Kehamilan

Upaya ataupun tindakan yang dilakukan dalam pemenuhan gizi ibu hamil menurut Kementerian Kesehatan RI adalah sebagai berikut :

a. Memantau Status Gizi Ibu Hamil

Pemantauan status gizi ibu hamil dapat dilakukan dengan melihat penambahan berat badan selama kehamilan. Pertambahan berat badan selama hamil dipengaruhi oleh berat badan BB dan tinggi badan TB ibu, status gizi sebelum hamil, etnis, konsumsi makanan selama hamil, dan lain-lain Prasetyawati, 2012. Kenaikan berat badan bisa dijadikan indikator kesehatan ibu dan juga janinya. Pemantauan yang sering dilakukan adalah dengan pemeriksaan antropometri Universitas Sumatera Utara 28 yaitu dengan melakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, dan penentuan berat badan ideal serta pola pertambahan berat. Upaya pemantauan status gizi ibu selama hamil memerlukan data berat badan sebelum hamil serta data berat badan pada kunjungan pertama. Berat badan sekarang dibutuhkan untuk penentuan pola pertambahan berat badan ibu hamil. Hal ini sangat dibutuhkan sebagai pertimbangan prognosis serta perlu tidaknya intervensi gizi Arisman, 2004. Selama hamil, pertambahan berat badan secara langsung berhubungan dengan bayi, plasenta, cairan ekstra, dan lain-lain. Seluruh pertambahan berat badan pada kehamilan rata-rata 12 kg, tapi kenaikan antara 5 sampai 15,5 kg dianggab normal. Umumnya wanita tidak mengalami kenaikan berat badan pada 3 bulan pertama kehamilan. Ada kenaikan sekitar 3 kg pada minggu 13-20, kemudian naik 5,5-6,5 kg pada minggu 21-30, dan selanjutnya naik 3 kg pada minggu 31-36 Torn Gill, 2004 Ibu hamil dengan berat badan kurang harus mengatur asupan gizinya sehingga bisa mencapai berat badan normal, sedangkan ibu dengan berat badan berlebih tetap makan makanan yang seimbang dengan bahan makanan bervariasi, dengan mengurangi bahan makanan berkalori tinggi serta lemak. Selain melihat penambahan berat badan selama hamil, status gizi ibu hamil dapat juga dilihat dari ukuran lingkar lengan atas LILA dan kadar haemoglobin Hb dalam darah. Ukuran LILA yang normal adalah 23,5 cm, ibu dengan ukuran Universitas Sumatera Utara 29 LILA dibawah 23,5 cm menunjukkan adanya kekurangan energi yang kronis. Siagian 2010 menyatakan ada hubungan antara LILA dengan berat lahir bayi.

b. Selama Ibu Hamil Wajib Mengkonsumsi Makanan yang Bergizi Sesuai