38 lengkap, pemberian tablet besi minimnal 90 tablet selama kehamilan, Tes
terhadap penyakit menular seksual, temu wicara dalam rangka pensiapan rujukan Depkes RI, 2001.
Pengawasan antenatal memberi manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini sehingga dapat diperhitungkan dan
dipersiapkan langkah-langkah pertolongan persalinannya Yulaikhah, 2009.
2.3 Dampak Kekurangan Gizi pada Kehamilan
Peranan gizi sudah dimulai sejak awal kehidupan dan akan terus berlanjut yang nantinya akan menjadi sebuah siklus. Pengaruh makanan pada proses tumbuh
kembang anak sudah dimulai sejak bayi dalam kandungan. Oleh karena itu, ibu yang sedang hamil harus selalu menkonsumsi makanan yang cukup gizinya. Status gizi
ibu akan berpengaruh terhadap asupan gizi anak dalam janin, apabila asupannya kurang maka akan beresiko menjadi berat badan lahir rendah BBLR. Anak yang
BBLR jika tidak ditangani dengan serius akan tumbuh besar menjadi anak yang pendek stunting. Anak yang stunting cenderung akan sulit mencapai potensi
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal baik secara fisik maupun psikomotorik yang erat kaitannya dengan kemunduran kecerdasan dan produktivitas
Bratasasmita, 2012; Hadi, 2005. Martorell, 2002 juga menyatakan bahwa kekurangan gizi pada masa kehamilan dan anak usia dini menyebabkan
keterlambatan dalam pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, dan gangguan perkembangan kognitif. Gizi buruk pada saat sebelum kehamilan dan masa
Universitas Sumatera Utara
39 kehamilan mempengaruhi tumbuh kembang janin dan berakibat buruk pada
kesehatan janinanak di masa depan, termasuk dampak yang harus ditanggung oleh keluarga, masyarakat dan negara.
Hipotesis Barker dalam Gibney et.al 2009 menyatakan bahwa malnutrisi pada masa janin dan usia kanan-kanak akan menjadi predisposisi timbulnya penyakit
kronis pada usia dewasa seperti hipertensi, penyakit jantung koroner dan Diabetes Mellitus DM tipe 2. Untuk itu Barker 2012 menyatakan dalam teorinya
transgenerational roots of chronic disease , bahwa dengan suatu perencanaan gizi yang baik apabila dimulai sejak anak dalam kandungan hingga berumur 2 tahun akan
memberikan dampak positif bagi generasi berikutnya hingga 100 tahun kemudian. Artinya bahwa kondisi yang sekarang ini terjadi seperti tingginya anak yang stunting
dan banyaknya orang yang terkena non communicable disease NCD sebagai dampak dari perilaku gizi dan intervensi gizi yang dilakukan 100 tahun yang lalu.
Seribu hari pertama kehidupan anak menjadi penentu kehidupannya di fase usia berikutnya serta transgenerational NCD hingga 100 tahun kedepan. Masih menurut
Barker, PJK, DM tipe 2, kanker payudara, serta penyakit kronik lainnya tidak perlu lagi diyakini sebagai suatu penyakit yang didapatkan dari heredityketurunan serta
proses evolusi yang panjang dari ribuan tahun lalu. Penyakit tersebut sebagian besar justru dipengaruhi lingkungan, dapat dicegah dengan meningkatkan status kesehatan,
dan peningkatan status gizi.
Universitas Sumatera Utara
40 Corbett dan Drewett 2004 menyatakan bahwa bayi yang lahir dengan
kelebihan berat badan cenderung menjadi gemuk dikemudian hari, dan Baird et.al, dalam Waver 2006 menyatakan bayi yang lahir dengan berat badan rendahkecil
bisa catch-up tapi mungkin memiliki dampak terhadap kesehatan di kemudian hari . Pilihan-pilihan menu yang dibuat oleh seorang wanita selama masa
kehamilan akan memberikan landasan bagi janin yang dikandungnya. Kekurangan nutrisi akan menyebabkan bayi kekurangan nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk
mengembangkan otak yang sehat. Banyak kajian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa para ibu yang makan makanan yang tidak memadai selama masa kehamilan
cenderung memiliki anak yang lebih kecil, tidak memiliki myelin dan koneksi dendritnya tidak mengalami perkembangan dibandingkan dengan otak bayi yang
mendapatkan gizi yang memadai ketika masih berada dalam rahim ibunya. Bayi-bayi itu juga cenderung menderita masalah yang serius dan bahkan fatal, seperti bifida
spina tali pusar yang tertinggal, anencephaly hilangnya otak dan microchepaly otaknya yang sangat kecil Amstrong, 2003.
Malnutrisi merupakan hal yang berbahaya selama tiga bulan terakhir masa kehamilan, ketika bayi mengalami perkembangan yang sangat cepat dan otak sedang
mengalami pertumbuhan dan membentuk koneksi neurologi utama. Sebuah kajian yang dilakukan oleh para peneliti di Boston University School of Medicine dan
diterbitkan dalam journal of the American Academy of child Psychiatry pada bulan Januari tahun 1983 menemukan bahwa buruknya diet akan merendahkan kualitas IQ
Universitas Sumatera Utara
41 anak sampai rata-rata 12 poin, tanpa melihat jenis stimulasi yang diterima seorang
anak di rumah. Para peneliti mengukur intelijensia anak-anak yang mengalami malnutrisi di Barbados dan membandingkan skor mereka dengan anak-anak dari
latar belakang dan kondisi yang sama yang menerima cukup diet atau makanan Amstrong, 2003.
Penelitian lain menunjukkan bahwa gizi buruk dalam perubahan struktur rahim dan fungsi tubuh untuk hidup akan membuat rentan terhadap penyakit jantung,
diabetes, osteoporosis, stroke dan kanker. Orang yang lahir dengan ukuran tubuh panjang tetapi memiliki berat badan rendah akan memiliki kehidupan kurang sehat.
Pola makan ibu saat hamil akan menentukan kesehatan generasi mendatang Barker, 1994.
Asupan n-3 Polyunsaturated Fatty Acid PUFA selama kehamilan dan menyusui menguntungkan untuk perkembangan selanjutnya mental anak-anak.
Suplementasi ibu dengan n-3 PUFA selama kehamilan dan menyusui meningkatkan kecerdasan anak pada usia 4 tahun Helland, 2003. Suplemen Zat Besi memperkuat
ketahanan anak-anak terhadap penyakit, mengurangi resiko kematian saat melahirkan dan dapat membantu mencegah kelahiran premature dan berat lahir
rendah Miles, 2012. Periode umur anak dibawah 2 tahun dikenal dengan periode emas atau
Window of Opportunity . Untuk medapatkan generasi yang sehat dan kuat, maka skala prioritas program ialah mulai anak masih dalam kandungan sampai berumur 2
Universitas Sumatera Utara
42 tahun. Periode awal kehidupan juga sering disebut periode sensitif. Perkembangan
sel-sel otak manusia pada masa tersebut sangat menentukan, sehingga bila terjadi gangguan pada periode tersebut akan berdampak permanen, tidak bisa diperbaiki
dan pada usia dewasa terlihat dari ukuran fisik yang tidak optimal serta kualitas kerja yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya produktivitas
ekonomi. Hal yang sama dinyatakan Leenstra at.al dalam Ndiku at.al, 2009 yaitu
bahwa malnutrisi menyebabkan retardasi pertumbuhan, kondisi fisiologis dan ekonomis manusia yang mahal. Malnutrisi menghambat perkembangan anak secara
fisik dan kognitif dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit. Oleh sebab itu organisasi kesehatan dunia mengakui pentingnya investasi untuk gizi sebagai
komponen penting untuk mencapai tujuan pembangunan milinium Word Bank, 2006.
Berat badan ibu dapat mempengaruhi berat lahir bayi oleh karena itu berat badan ideal perlu diperhatikan ketika berencana untuk hamil. Mengkonsumsi
makanan yang bergizi seimbang dan memenuhi kebutuhan zat besi dan asam folat yang penting untuk kesuburan dan keberhasilan pembuahan. Memperbanyak
konsumsi sayuran hijau seperti bayam, kubis, dan kangkung yang mengandung zat besi tinggi. Zat besi berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh
selama proses pembentukan energi di dalam sel dan membuat tubuh siap untuk kehamilan yang sehat dan kuat Kemenkes, 2012.
Universitas Sumatera Utara
43 Indikator Keadaan Gizi Janin dapat dilihat dari pertambahan berat badan ibu
yang dapat dibagi dalam dua komponen yaitu komponen janin dan komponen ibu. Pada triwulan pertama penambahan berat badan ibu minimal 1-2 kg. Penambahan ini
terjadi karena sangat dipengaruhi oleh terbentuk dan berkembangnya sel-sel embrio setelah fase prakonsepsi terjadi, sel akan terus membuat tiruannya dan membelah diri
terus membelah diri. Prinsipnya fase pada triwulan ini milik embrio atau komponen janin bukan komponen ibu. Pada triwulan kedua terjadi perubahan pada komponen
ibu yaitu penambahan berat untuk volume darah, rahim, payudara dan lemak cadangan. Sementara pada triwulan ketiga pertumbuhan penambahan berat janin,
plasenta dan cairan amniotik, maksunya komponen ibu dan janin akan tumbuh dan berkembang seirama saling menyesuaikan diri untuk proses kelahiran sang bayi dan
kesiapan ibu untuk melahirkan. Kebutuhan gizi embrio menentukan kelangsungan kehidupan dimulai dari
trismester pertama intra-uteri. Kehidupan pada intra uteri terjadi ketika sel-sel trofoblast menginvasi endometrium, mencernakan dan melarutkan zat gizi yang
disimpan dalam sel endometrium yang besar. Zat gizi tersebut digunakan oleh embrio untuk pertumbuhan dan perkembangan yang tepat dimulai dari minggu
pertama sampai minggu ke 8-12. Kebutuhan gizi embrio dan janin pada trismester pertama kehamilan seorang ibu tersebut adalah Asam Lemak Esensial ALE
omega3 omega-6 sekitar 20 dari kebutuhan energi seorang ibu hamil, vitamin A 200 IUhari, folacin 50 ughari,vitamin. B12 0,3 ughari, Zn 5,0 mghari, Fe
Universitas Sumatera Utara
44 10 mghari dan Iodium. Kebutuhan gizi ini hanya dapat dikonsumsi dari makanan
yang tinggi akan gizi mikro dan tinggi protein, seorang ibu harus makanan sumber protein hewani terutama ikan laut juga protein nabati yang kaya akan vitamin dan
juga mineral. Sumber Karbohidat tidak perlu banyak pada trismester pertama, apalagi ketika ditemukan seorang ibu yang mulai ngindam emisis gravidarum atau
nafsu makan ibu cenderung menurun. Apabila kebutuhan gizi mikro pada trimester pertama tidak terpenuhi maka
berbagai kemungkinan yang sering ditemukan adalah 1. Kekurangan Asam Lemak Esensial akan dapat mengganggu koordinasi gerak
dan daya ingat 2. Kekurangan vitamin A akan menghambat pertumbuhan struktur neuron
3. Kekurangan folacin mengakibatkan retardasi mental dan kelainan fungsi otak 4. Kekurangan vit. B12 mengakibatkan kelainan pertumbuhan Myelin sel otak
5. Kekurangan Zn menghambat perbanyakan sel otak 6. Kekurangan Fe mengakibatkan gangguan interaksi mental
7. dan Kekurangan Iodium akan mengakibatkan tuli, idiot dan cacat fisik
2.4 Masalah Makan Selama Kehamilan