Budaya Faktor-faktor yang Memengaruhi Ibu dalam Pemenuhan Gizi Selama

50 mendefinisikan motivasi sebagai suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah energi aktif yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan pada diri sesorang yang nampak pada gejala kejiwaan, perasaan, dan juga emosi, sehingga mendorong individu untuk bertindak atau melakukan sesuatu dikarenakan adanya tujuan, kebutuhan, atau keinginan yang harus terpuaskan. Faktor motivasi motif dan harapan mempengarugi perilaku ibu hamil dalam melakukan kunjungan ibu hamil Lubis, 2012.

3. Budaya

Walaupun seorang wanita dianggab sehat dan kehamilannya sendiri merupakan hal yang wajar, namun dalam banyak kebudayaan kondisi hamil itu dianggap menempatkan wanita dalam kondisi khusus yang bisa pula mendatangkan bahaya bagi dirinya atau bagi bayi dalam kandungannya. Secara umum adalah lazim adanya kepercayaan-kepercayaan tertentu menyangkut ibu hamil dan anak yang dikandungnya, sehingga bagi ibu hamil dikenakan banyak keharusan atau larangan tertentu yang berlaku secara turun temurun Bahar, 2010. Masyarakat dimanapun di dunia memiliki kategori-kategori tentang makananan yang dikenalnya dalam lingkungan yang didasarkan atas konsepsi budaya. Dalam kategori makanan itu, bahan-bahan makanan yang dikategorikan sebagai makanan juga termasuk pemahaman tentang makna secara budaya cara Universitas Sumatera Utara 51 mengkonsumsinya maupun kelompok yang mengkonsumsinya. Kategori makanan bagi wanita hamil berkenaan dengan pandangan budaya tentang makanan yang dianggap baik sehingga harus dikonsumsi maupun yang dianggap dapat memberikan dampak buruk bagi dirinya dan bayi dalam kandungannya sehingga harus dihindari. Makanan yang dianggap baik digolongkan sebagai makanan yang dianjurkan dan makanan yang memberikan dampak buruk digolongkan sebagai makanan yang dipantang. Makanan pantang adalah bahan makanan yang tidak boleh dimakan oleh ibu hamil dalam masyarakat karena alasan-alasan yang bersifat budaya. Ibu berpantang makan karena sedang mengalami keadaan khusus yaitu kehamilan dan karena dalam kebudayaan setempat terdapat suatu kepercayaan tertentu terhadap bahan makanan tersebut. Kepercayaan ini diajarkan secara turun temurun dan cenderung ditaati walaupun individu yang menjalankannya mungkin tidak terlalu paham atau yakin akan rasional dari alasan-alasan memantang makanan yang bersangkutan dan sekedar mematuhi tradisi setempat Kalangi, 2004. Pantangan atau larangan makan dalam proses kehamilan sangat mempengaruhi kecukupan zat gizi pada ibu hamil, padahal seorang ibu yang sedang hamil seharusnya terpenuhi kecukupan gizinya untuk kepentingan dirinya sendiri dan janin yang sedang dikandungnya. Aspek budaya dapat ditemukan di kalangan masyarakat di Indonesia seperti ibu hamil di Jawa Tengah ibu hamil pantang makan telur karena akan mempersulit persalinan dan pantang Universitas Sumatera Utara 52 makan daging karena akan menyebabkan perdarahan yang banyak., ibu hamil di Jawa Barat pada kehamilan ke 8-9 bulan sengaja harus mengurangi makannya agar bayiyang dikandungnya kecil dan mudah dilahirkan., pada masyarakat Betawi berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin. Di Daerah Subang ibu hamil pantang makan dengan menggunakan piring yang besar karena khawatir bayinyaakan besar sehingga akan mempersulit persalinan. Dan memang, selain ibunya kurang gizi, berat badan bayi yang dilahirkan juga rendah.Tentunya hal ini sangat mempengaruhi daya tahan dan kesehatan bayi. Selain itu, larangan untuk memakan buah-buahan seperti pisang, nenas, ketimun dan lain-lain bagi wanita hamil juga masih dianut oleh beberapa kalangan masyarakat terutama masyarakat di daerah pedesaan Wibowo, 1993. Di beberapa daerah terpencil masih ada kepercayaan bahwa suamiayah adalah orang yang harus diutamakan dalam segala hal termasuk pembagian makan di keluarga. Makanan sang suami lebih penting daripada makanan istri yang sedang hamil Chomaria, 2012.

4. Sosial Ekonomi