Sosial Ekonomi Personal Preference Pelayanan Kesehatan dan Penyuluhan

52 makan daging karena akan menyebabkan perdarahan yang banyak., ibu hamil di Jawa Barat pada kehamilan ke 8-9 bulan sengaja harus mengurangi makannya agar bayiyang dikandungnya kecil dan mudah dilahirkan., pada masyarakat Betawi berlaku pantangan makan ikan asin, ikan laut, udang dan kepiting karena dapat menyebabkan ASI menjadi asin. Di Daerah Subang ibu hamil pantang makan dengan menggunakan piring yang besar karena khawatir bayinyaakan besar sehingga akan mempersulit persalinan. Dan memang, selain ibunya kurang gizi, berat badan bayi yang dilahirkan juga rendah.Tentunya hal ini sangat mempengaruhi daya tahan dan kesehatan bayi. Selain itu, larangan untuk memakan buah-buahan seperti pisang, nenas, ketimun dan lain-lain bagi wanita hamil juga masih dianut oleh beberapa kalangan masyarakat terutama masyarakat di daerah pedesaan Wibowo, 1993. Di beberapa daerah terpencil masih ada kepercayaan bahwa suamiayah adalah orang yang harus diutamakan dalam segala hal termasuk pembagian makan di keluarga. Makanan sang suami lebih penting daripada makanan istri yang sedang hamil Chomaria, 2012.

4. Sosial Ekonomi

Status sosial dan ekonomi mempengaruhi pilihan ibu terhadap jenis dan kualitas makanan sehingga mengganggu pemenuhan gizi. Ibu hamil yang kehidupannya bertaraf ekonomi rendah, biasanya akan menghalau rasa lapar yang sering dirasakannya dengan makanan yang mengandung karbohidrat banyak. Pendapatan akan membatasi seseorang untuk mengkonsumsi makanan yang mahal harganya.Kelompok sosial juga berpengaruh terhadap kebiasaan makan Adriani, 2012; Chomaria, 2012. Universitas Sumatera Utara 53

5. Personal Preference

Hal-hal yang disukai dan tidak disukai sangat berpengaruh terhadap kebiasaan makan ibu hamil. Perasaan suka atau tidak suka terhadap suatu makan tergantung terhadap assosiasinya terhadap makanan tersebut. Jika ibu hamil hanya memakan makanan yang mereka sukai saja, akan mengalami kekurangan gizi untuk tubuhnya dan juga janin yang ada dalam kandungannya Adriani, 2012; Chomaria, 2012.

6. Pelayanan Kesehatan dan Penyuluhan

Pelayanan kesehatan yang tepat seperti pelayanan ANC ibu hamil dengan standar minimal 7T dan penyuluhan selama kehamilan, sangat diperlukan untuk menjamin lancarnya proses kehamilan. Pemeriksaan kesehatan secara teratur harus dimulai sejak sebelum hamil. Pelayanan kesehatan dan penyuluhan bagi ibu hamil tersedia di Pos Pelayanan Terpadu Posyandu, Poliklinik Desa Polindes, dan Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas. Sejak awal kehamilan hendaknya ibu hamil di beri penyuluhan untuk mengkonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan, menghindari kebiasaan makan yang kurang baik dan tidak melakukan diet ketat Gani, 2011. Menurut WHO dalam Adriani, 2012 seseorang berperilaku dalam pemenuhan gizi karena ada 4 empat hal, yaitu : 1. Thoughts and feeling pemikiran dan perasaan, wujud pikiran dan perasaan antara lain : Universitas Sumatera Utara 54 a. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Pengetahuan ibu tentang gizi berhubungan erat dengan pemenuhan kebutuhan gizi pada ibu hamil, karena ibu yang mempunyai pengetahuan yang baik tentang gizi akan mampu menyanjikan asupan terbaik bagi dirinya sendiri jauh sebelum hamil, ketika hamil, setelah melahirkan, dan juga penyajian asupan bagi keluarganya Chomaria,2012. b. Kepercayaan diperoleh turun temurun tanpa ada pembuktian. Pantangan atau laranagn makanan dalam proses kehamilan sangat mempengaruhi kecukupan zat gizi pada ibu hamil. c. Sikap dan nilai diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain yang dekat. Sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu bersifat tindakan, penyebabnya karena situasi saat itu mengacu pada pengalaman orang lain, banyak atau tidaknya pengalaman seseorang, dan nilai yang menjadi pegangan dalam masyarakat, misalnya perasaan seorang ibu hamil ketika makan makanan yang hanya untuk mengenyangkan perut tanpa memperhatikan nilai gizinya yang dikarenakan perekonomian keluarga yang kurang. 2. Personal References orang penting sebagai referensi atau panutan, antara lain ulama, kepala desa, kepala adat, dan guru misalnya dalam keluarga, orang tua telah membiasakan anggota keluarganya untuk makan seadanya sesuai dengan apa yang diperolehnya hari ini. Universitas Sumatera Utara 55 3. Resources sumber daya, antara lain : fasilitas, uang, waktu, tenaga kerja, pelayanan, dan ketrampilan seperti keterbatasan ekonomi yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk membeli bahan makanan yang berkualitas baik sehingga mengganggu pemenuhan gizi. 4. Culture kebudayaan, perilaku salah satu aspek dari kebudayaan dan kebudayaan sangat berpengaruh pada perilaku. Konsep apa yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan juga akan mempengaruhi seseorang dalam pemenuhan gizi. Universitas Sumatera Utara 56

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian