12
Selain dari mencari ada atau tidak adanya hubungan antara sikap terhadap merek lokal dan keputusan membeli pada konsumen, penelitian ini juga mencari apakah
ada kontribusi dari sikap terhadap merek lokal kepada keputusan membeli pada konsumen. Dengan demikian pada akhirnya penelitian ini akan menjawab apakah
ada atau tidak adanya hubungan dan kontribusi yang signifikan diantara kedua variabel tersebut, yaitu sikap dan keputusan membeli produk merek lokal pada
konsumen.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan yang terdapat dalam latar belakang masalah, maka masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari faktor lingkungan terhadap keputusan membeli pada konsumen?
2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara gaya hidup dan keputusan membeli pada konsumen?
3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara sikap dan keputusan membeli produk merek lokal pada konsumen?
4. Apakah ada kontribusi yang signifikan dari sikap terhadap keputusan membeli produk merek lokal pada konsumen?
13
1.3 Perumusan dan Pembatasan Masalah
Dari pemaparan yang ada pada latar belakang masalah dan juga identifikasi masalah, maka peneliti merumuskan masalah menjadi apakah ada hubungan yang
signifikan antara sikap dan keputusan membeli produk merek lokal pada konsumen? Selain dari itu penelitian ini juga akan meneliti apakah ada kontribusi
yang signifikan dari sikap terhadap keputusan membeli produk merek lokal pada konsumen?
Dari perumusan masalah tersebut maka dibutuhkan pembatasan masalah agar apa yang hendak diteliti tidak melebar dari jalurnya. Masalah penelitian yang dibatasi
hanya mencakup dua variabel, yaitu tentang hubungan antara sikap terhadap merek lokal dan keputusan membeli pada konsumen. Adapun pembatasan dari
teori yang dipakai dalam menjelaskan variabel serta konsep-konsep lainnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Keputusan membeli produk merek lokal pada konsumen mencakup dua komponen. Kedua komponen tersebut adalah seperti yang dijelaskan
dalam Schiffman dan Kanuk 2007, yaitu: a Melakukan pembelian.
b Tidak melakukan pembelian. 2. Sikap terhadap merek lokal, yaitu bagaimana perasaan, pola pikir dan
perilaku dari konsumen dalam hal menyikapi merek lokal. Sikap menurut Myers dalam Walgito, 2002 mencakup tiga komponen, yaitu:
14
a Komponen kognitif atau komponen perseptual. b Komponen afektif atau komponen emosional.
c Komponen konatif atau komponen perilaku. 3. Merek lokal, menurut Blackett seperti dikutip dalam Kotler dan Pfoertsch,
2006 brand merupakan jaminan kualitas, asal usul, dan performa, yang dengan demikian meningkatkan nilai yang dirasakan customer dan
mengurangi resiko dan kompleksitas dalam keputusan membeli. Lebih lanjut merek lokal adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau
kombinasi dari kesemuanya yang menunjukkan identitas atau produksi lokal Indonesia dengan maksud untuk mengidentifikasi dan
mendiferensifikasi dari produk lainnya. Dalam penelitian ini peneliti membatasi merek lokal yang digunakan adalah yang berupa pakaian
atasan dan bawahan, tas dan sepatu atau sandal, pembatasan terhadap tiga produk dari merek lokal ini dikarenakan ketiga industri tersebutlah
yang sedang berkembang di pasar Indonesia dan mulai bersaing memperebutkan konsumen dengan merek asing.
4. Subjek penelitian, yaitu pegawai baik itu pria atau wanita yang telah bekerja atau memiliki pendapatan tetap tiap bulannya. Hal ini
dimaksudkan agar subjek penelitian memiliki kemampuan secara finansial untuk mengkonsumsi baik itu merek lokal maupun merek asing.
15
1.4 Tujuan Penelitian