Kerangka Berpikir KERANGKA TEORI

Sedangkan dari sudut pandang yang kedua, yaitu sudut pandang produsen. Masih dalam Simamora 2003 dijelaskan mengenai empat hal manfaat dari merek bagi produsen, yaitu: 1. Memudahkan penjual mengolah pesanan dan menelusuri masalah-masalah yang timbul. 2. Memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan atau ciri khas produk. 3. Memungkinkan untuk menarik sekelompok pembeli yang setia dan menguntungkan. 4. Membantu penjual melakukan segmentasi pasar.

2.4 Kerangka Berpikir

Konsumen merupakan individu-individu yang berperan aktif dalam mengkonsumsi produk-produk yang dihasilkan oleh produsen. Dalam mengkonsumsi suatu produk maka konsumen akan dihadapkan oleh berbagai pilihan yang ditawarkan produsen. Sedangkan seperti yang telah kita ketahui, bahwa pasar di Indonesia ini memiliki banyak produsen, sehingga produk yang ditawarkan menjadi beragam. Upaya produsen dalam menamai dan membedakan produknya dengan produk lainnya yaitu dengan menggunakan merek pada produknya. Merek sendiri memiliki makna yang beragam, selain untuk membedakan diantara produk-produk lainnya, maka merek yang kuat dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang mereka beli tersebut. Merek dalam pasar di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu merek lokal dan merek asing. Dengan adanya kedua pilihan tersebut maka konsumen juga menjadi dihadapkan dalam dua pilihan dalam memilih merek mana yang akan dipilihnya. Dalam upaya memutuskan merek mana yang akan dipilihnya, maka konsumen memiliki beragam hal yang mempengaruhi keputusannya tersebut. Merek lokal yang ada di pasar Indonesia juga telah banyak, tapi yang lebih berkembang adalah merek lokal pada industri garmen dan fashion. Industri garmen sendiri terbagi pada tiga produksi, yaitu pakaian atasan dan bawahan, tas, sepatu dan sandal. Hal tersebut sesuai dengan artikel yang ditulis oleh Harmanto Edi Djatmiko http:swa.co.id, 29 April 2010, yang pada intinya dituliskan “khususnya di industri garmen dan fashion ini, Indonesia memang sedang bertransisi dari ekonomi maklun ke ekonomi merek”.Dari penjelasan tersebut maka semakin jelas bahwa merek lokal yang sedang berkembang dan ramai dipasaran adalah pada industri garmen atau fashion. Bagi konsumen sendiri dalam menentukan merek mana yang akan dipilihnya tentu yang harus membawa dampak positif atau menguntungkan untuk dirinya. Maka dari itu dalam proses pengambilan keputusan, konsumen akan menentukan sikapnya terhadap suatu merek. Dalam hal ini sikap yang didalamnya mencakup tiga komponen, yaitu komponen kognitif, afektif dan konatif selayaknya memiliki hubungan yang signifikan dengan keputusan membeli pada konsumen. Hal ini dikarenakan dengan terjadinya pengolahan data-data atau pengetahuan tentang suatu merek yang telah konsumen miliki sebelumnya. Dari kesemuanya itu akhirnya menjadi sebuah pengalaman, baik yang dialami sendiri atau berdasarkan informasi yang didapatnya, sehingga menimbulkan sikap positif atau negatif pada sebuah merek. Timbulnya sikap, baik itu positif atau negatif akan mempengaruhi keputusan membeli konsumen terhadap merek tersebut. Sikap positif konsumen terhadap suatu merek maka akan menjadikan konsumen memilih merek tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika suatu merek telah disikapi negatif oleh konsumen maka merek tersebut tidak akan menjadi pilihan konsumen. Merek yang dalam penelitian ini tercakup dalam merek lokal dan asing memiliki ciri masing-masing yang dapat membawa keunggulan dalam bersaing memperebutkan pilihan konsumen. Merek baik pada merek lokal ataupun merek asing sangat beragamnya macamnya, tapi bila dilihat dalam pasar di Indonesia maka persaingan antara merek lokal dan asing menjadi mengkerucut. Oleh karena itu pada penelitian ini merek lokal yang dimaksud adalah sebatas pakaian atasan dan bawahan, tas, sepatu dan sandal. Hal tersebut dikarenakan pada merek-merek lokal di sektor tersebutlah yang sekarang ini sedang ramai diproduksi dipasaran untuk memasok kebutuhan konsumen. Sehingga berdasarkan teori sikap dari Myers dalam Walgito, 2002 dan teori keputusan membeli Schiffman dan Kanuk 2007 dapat lebih menjelaskan penelitian mengenai hubungan antara sikap dan keputusan membeli produk merek lokal pada konsumen ini. Agar lebih jelas alur dari penelitian ini maka dapat dilihat seperti yang tercakup dalam bagan penelitian di bawah ini: Bagan 2.5 Hubungan antara Sikap dan Keputusan Membeli Produk Merek Lokal pada Konsumen Sikap terhadap Merek Lokal: Pakaian atasanbawahan Tas Sepatu dan sandal Keputusan Membeli pada Konsumen Tidak Membeli Membeli Negatif Positif 1. Kognitif 2. Afektif 3. Konatif

2.5 Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Citra Merek, Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen Melakukan Pembelian Produk Levi’s Pada Pengunjung Plaza Medan Fair

22 377 108

Strategi Communication Mix Dan Keputusan Membeli Konsumen ( Studi Korelasioal Tentang Pengaruh Strategi Communication Mix Perusahaan Frisian Flag Terhadap Keputusan Membeli Konsumen di Sony Mart )

2 55 92

Pengaruh Persepsi Konsumen Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Hand Body Lotion Vaseline For Men Di Kelurahan Gaharu

9 94 104

Hubungana antara sikap terhadap produk elektronik cina dengan keputusan membeli pada konsumen

0 5 117

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP MEREK DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PADA KONSUMEN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Merek Dengan Pengambilan Keputusan Membeli Pada Konsumen.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP MEREK DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PADA KONSUMEN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Merek Dengan Pengambilan Keputusan Membeli Pada Konsumen.

0 3 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Merek Dengan Pengambilan Keputusan Membeli Pada Konsumen.

0 4 9

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI HANDPHONE QWERTY HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI HANDPHONE QWERTY.

0 0 14

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP MEREK HANDPHONE DENGAN MINAT MEMBELI Hubungan Antara Sikap Terhadap Merek Handphone dengan Minat Membeli.

0 0 16

HUBUNGAN SIKAP KONSUMEN WANITA TERHADAP PENJUAL PRIA DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK UNDERWEAR

0 0 80