2.2.2 Komponen-komponen Pembentuk
Sikap
Dalam Engel, Blackweel dan Winiard terj. F.X. Budiyanto, 1994 dijelaskan bahwa ”sikap bervariasi dalam intensitas yaitu, kekuatan dan dukungan
favorability”. Jadi dalam menyikapi suatu objek, setiap individu memiliki intensitas dan dukungan yang berbeda, dimana terkait kuat atau tidaknya dan
mendukung atau tidak mendukungnya terhadap objek tersebut.
Morgan 1986 menerangkan mengenai balance theory, dimana mencakup hubungan antara seseorang dengan dua objek sikap. Elemen yang ketiga adalah
hubungan antara sikap yang baik bagus, suka, atau positif dengan sikap yang tidak baik buruk, tidak suka, atau negatif. Dengan demikian adanya hubungan
antara individu dengan objek sikapnya, dimana individu dapat menyikapi dengan sikap positif atau negatif terhadap objek sikapnya tersebut.
Dimensi sikap lainnya adalah menurut Myers seperti dikutip dalam Walgito, 2002, dimana Myers berpendapat bahwa sikap itu merupakan: a predisposition
towards some object; includes one’s beliefs, feelings, and behavior tendencies concerning the object. Sehingga dimensi sikap berdasarkan penuturan dari Myers
ada tiga, yaitu: komponen kognitif, afektif dan konatif.
Adapun yang dimaksudkan dengan ketiga komponen pembentuk sikap oleh Myers seperti dikutip dalam Walgito, 2002 tersebut adalah sebagai berikut:
1. Komponen kognitif atau komponen perseptual, merupakan komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan. Yaitu hal-hal
yang berhubungan dengan bagaimana individu mempersepsi terhadap objek sikap.
2. Komponen afektif atau komponen emosional, merupakan komponen yang menunjukkan arah sikap positif dan negatif, yaitu rasa senang yang
merupakan hal positif dan rasa tidak senang yang merupakan hal negatif. 3. Komponen konatif atau komponen perilaku, yaitu komponen yang
berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar
kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilakunya individu terhadap objek sikap.
Sama seperti Myers, Solomon seperti dikutip dalam Arnould, Price dan Zinkhan, 2002 juga menjelaskan tiga komponen pembentuk sikap, yaitu:
“Attitudes have three components: cognition, affect and behavior. In this model, cognition refers to the beliefs a consumer has about an attitude
object. Affect refers to the way a consumer feels about an attitude object. Behavior involves the person’s intentions to do something with regard to an
attitude object.”
Berdasarkan penjelasan dari Myers dan Solomon maka dapat diketahui bahwa sikap memiliki tiga komponen utama dalam pembentukannya, yaitu kognitif,
afektif dan konatif. Dimana dengan ketiga komponen tersebutlah sikap dapat diketahui dan diukur.
2.3 Merek Lokal