Tinggi Tanaman cm Studi Virulensi Isolat Colletotrichum Gloeosporioides Penz.Dan Pemberian Pupuk Ekstra (N,K) Pada Klon Karet Dan Ketahanan Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum

Sumber : Koleksi Penelitian Gambar 5. Intensitas serangan C.gloeosporioides metode cakram pada 6 hsi II. Pertumbuhan dan Ketahanan Klon Karet terhadap C.gloeosporioides dengan Pemberian Pupuk Ekstra N, K

1. Tinggi Tanaman cm

Rataan tinggi tanaman umur 6 bulan terdapat pada Tabel 6, sedangkan hasil sidik ragam pada Lampiran 4. Hasil analisis menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk dan klon karet berpengaruh nyata, serta interaksi kedua perlakuan berpengaruh nyata secara signifikan terhadap tinggi tanaman. Pada umur 6 bulan interaksi kedua perlakuan menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata. Tanaman tertinggi diperoleh pada perlakuan P 3 K 4 75 dan PB 260 yaitu 62,54 cm, yang berbeda nyata dengan semua perlakuan dan tinggi tanaman paling rendah adalah P 2 K 1 50 dan BPM 1. Syamsafitri : Studi Virulensi Isolat Colletotrichum Gloeosporioides Penz. Dan Pemberian Pupuk Ekstra N,K…, 2008 USU e-Repository © 2009 Tabel 6. Rataan Pengujian Ketahanan Klon terhadap C.gloeosporioides dengan Pemberian Pupuk Ekstra N,K peubahTinggi Tanaman pada umur 6 Bulan Perlakuan Interval dosis Pupuk Ekstra N,K Rataan P P 1 25 P 2 50 P 3 75 K 1 BPM1 38.967cdef 42.517c 35.243f 40.65cde 39.344 K 2 GT1 36.927def 39.227cdef 35.720 ef 35.74 ef 36.903 K 3 BPM 24 36.993 def 38.427cdef 39.997 cdef 40.94cd 39.088 K 4 PB 260 36.943def 47.360 b 47.303 b 62.54 a 48.538 Rataan 37.458 41.883 39.566 44.967 Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan uji DMRT. Sumber : Koleksi Penelitian Gambar 6. Pertumbuhan klon karet pada umur 4 bulan Hubungan interaksi dosis pupuk dengan klon terhadap tinggi tanaman umur 6 bulan dapat dilihat pada Gambar 7. Hubungan tinggi tanaman karet dengan dosis Syamsafitri : Studi Virulensi Isolat Colletotrichum Gloeosporioides Penz. Dan Pemberian Pupuk Ekstra N,K…, 2008 USU e-Repository © 2009 pupuk adalah linier dengan persamaan = 0.0536x + 37.078. R 2 = 0. 99 pada K3 dan = 0.307x + 37.026 R 2 = 0.88 pada K4 gambar 7 . . y = 0.307x + 37.026 R 2 = 0.883 K4 y = 0.0536x + 37.078 R 2 = 0.99 K3 - 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 10 20 30 40 50 60 70 80 Persentase Interval Dosis Pupuk Ekstra N,K Ti nggi Ta na m a n c m Gambar 7. Hubungan Tinggi Tanaman Karet cm dengan Interval Dosis Pupuk Ekstra N,K 2. Jumlah Daun helai Rataan peubah jumlah daun umur 6 bulan terdapat pada Tabel 7, sedangkan hasil sidik ragam dapat dilihat pada Lampiran 5. Tabel 7. Rataan Pengujian Ketahanan Klon terhadap C.gloeosporioides dengan Pemberian Pupuk Ekstra N,K peubah Jumlah daun Helai pada umur 6 Bulan Perlakuan Interval dosis Pupuk Ekstra N,K Rataan P P 1 25 P 2 50 P 3 75 K 1 BPM1 126.00 136.00 139.67 134.00 133.92 ab K 2 GT1 122.67 125.33 123.67 128.33 125.00 bc K 3 BPM24 114.00 117.00 116.33 120.00 116.83 c K 4 PB260 131.33 138.67 145.00 163.33 144.58 a Rataan 123.50 129.25 131.17 136.42 Syamsafitri : Studi Virulensi Isolat Colletotrichum Gloeosporioides Penz. Dan Pemberian Pupuk Ekstra N,K…, 2008 USU e-Repository © 2009 Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan uji DMRT, sedangkan yang tidak bernotasi menunjukkan tidak berbeda nyata. Hasil analisis peubah jumlah daun menunjukkan bahwa perlakuan klon karet berpengaruh sangat nyata, tetapi dosis pupuk dan interaksi kedua faktor perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun umur 6 bulan. Daun terbanyak diperoleh pada perlakuan K 4 PB 260 yaitu 144,58 helai dan terendah pada perlakuan K 3 BPM 24 yaitu 116,83 helai.

3. Panjang Akar cm

Dokumen yang terkait

Uji Ketahanan Beberapa Genotipe Tanaman Karet Terhadap Penyakit Corynespora cassiicola dan Colletotrichum gloeosporioides di Kebun Entres Sei Putih

1 85 68

Studi Karakter Fisiologis Dan Sifat Aliran Lateks Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) IRR SERI 300.

1 55 60

Uji Ketahanan Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brassiliensis Muel. Arg.) Terhadap 3 Isolat Penyakit Gugur Daun (Colletotrichum Gloeosporioides Penz. Sacc.) Di Laboratorium

0 48 59

Uji Ketahanan Klon IRR Seri 200 Terhadap Penyakit Gugur Daun (Colletotrichum gloeosporioides Penz. et Sacc.) Pada Tanaman Karet (Hevea brassiliensis Muell. Arg.) Di Laboratorium

0 38 63

Uji Resistensi Beberapa Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Dari Kebun Konservasi Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

0 35 61

Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium

1 54 88

PATOTIPE COLLETOTRICHUM GLOEOSPORIOIDES PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI DI PROVINSI LAMPUNG

0 9 27

Pewarisan Karakter Ketahanan pada Cabai (Capsicum annum x Capsicum chinese) terhadap Penyakit Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides Penz.)

0 6 86

KETAHANAN LAPANGAN TANAMAN KARET KLON IRR SERI 100 TERHADAP TIGA PATOGEN PENTING PENYAKIT GUGUR DAUN

0 0 12

UJI KETAHANAN KLON KARET IRR SERI 400 TERHADAP BEBERAPA ISOLAT PENYAKIT GUGUR DAUN Colletotrichum Resistance Test of Rubber IRR 400 Series to Saveral Isolates Colletotrichum Leaf Fall Disease

0 0 12