Metode Penelitian
Menggunakan Metode Penelitian dalam Rak Faktorial, dimana:
Faktor I adalah Interval Dosis pemberian pupuk Ekstra N,K
P0= 0 Kontrol yaitu N=5 gr, P= 5 gr K= 2 gr P1= 25 dari rekomendasi yaitu N=5 + 1,25 gr, P= 5 gr K= 2 + 1,25 gr
P2= 50 dari rekomendasi yaitu N=5 + 2,5 gr , P= 5 gr K= 2 + 2,5 gr P3= 75 dari rekomendasi yaitu N=5 + 3,75 gr, P= 5 gr K= 2 + 3,75 gr
Faktor II adalah Klon Karet
K1 = BPM 1 tahan K2 = GT1 rentan
K3 = BPM 24 rentan K4 = PB 260 tahan
Dengan demikian diperoleh 4x 4 = 16 kombinasi perlakuan plot dan tiap plot ada 10 tanaman diulang sebanyak 3 kali.sehingga jumlah klon karet yang diperlukan
adalah 16 x10x 3= 480 tanaman.
Jalannya Penelitian 1. Persiapan Bibit Tanaman Klon OMT karet
Persiapan bibit dilakukan dengan memilih secara selektif klon yang akan ditanam untuk penelitian dari puslit karet Sungei Putih.
2. Pelaksanaan Penelitian Persiapan Media Tumbuh
Media tumbuh yang digunakan berupa tanah PMK dari arel Puslit Karet Sungei Putih. Tanah dikering anginkan, kemudian dilakukan pengambilan sample
Syamsafitri : Studi Virulensi Isolat Colletotrichum Gloeosporioides Penz. Dan Pemberian Pupuk Ekstra N,K…, 2008 USU e-Repository © 2009
tanah secara komposit untuk analisa hara tanah N, P dan K. Setelah itu tanah dimasukkan kedalam polibek ukuran 10 kg. Masing-masing polibek diisi tanah
seberat 7 kg. Polibek , kemudian disusun petak-petak percobaan disesuaikan dengan tata letak percobaan yang telah dibuat.
Penanaman BibitKlon Karet
Penanaman dilakukan dengan memilih klon karet yang sehat dilakukan secara selektif untuk mendapatkan pertumbuhan klon yang seragam.
Pemupukan
Pemupukan tanaman dipolibek diberikan dengan cara manual circle,yaitu dengan membuat saluran melingkar disekeliling batang dengan jarak disesuaikan
setelah tanaman berumur ±
2 bulan. Selanjutnya dilakukan pemupukan setiap bulan sampai tanaman berumur 5 bulan.
Penyiangan
Penyiangan gulma dilakukan secara manual.
Pelaksanaan Inokulasi Patogen
Pelaksanaan penelitian dimulai setelah didapat isolat yang virulen dari penelitian tahap I. Bahan stek berasal dari masing-masing klon sesuai perlakuan yang
tunasnya dibiarkan tumbuh dalam waktu ±
2 bulan atau telah berpayung dua. Suspensi konidia C gloeosporioides dengan kepekatan 7x10
4
konidiaml disemprotkan langsung ke permukaan daun yang baru terbentuk daun bewarna
merah kecoklatan.
Syamsafitri : Studi Virulensi Isolat Colletotrichum Gloeosporioides Penz. Dan Pemberian Pupuk Ekstra N,K…, 2008 USU e-Repository © 2009
Peubah Amatan Tahap II
.Pengamatan dilakukan terhadap komponen pertumbuhan, meliputi :
1. Tinggi tanaman cm
Pengukuran tinggi tanaman mulai dilakukan saat bibit berumur 3 bulan dan berakhir saat bibit berumur 6 bulan. Pengukuran dilakukan setiap 1 bulan sekali
dengan cara mengukur pertumbuhan batang dari pangkal batang sampai ujung batang.
2. Jumlah daun helai