2,80 hsi. Periode laten yang paling cepat adalah perlakuan K
3
I
2
klon BPM 24 isolat Deli Serdang yaitu 2 hsi dibandingkan dengan K
3
I
1
BPM 24 isolat Langkat yaitu 2,60 hsi, demikian juga dengan K
1
I
2
BPM 1 dan isolat Deliserdang periode latennya lebih cepat yaitu 2,40 hsi dibanding dengan K
1
I
1
BPM 1 dan isolate Langkat yaitu 3,00 hsi. K
2
I
2
GT1 dan isolate Deliserdang periode latennya adalah 2,25 hsi lebih lama disbanding dengan K
2
I
1
GT1 dan isolat Langkat yaitu 2,80 hsi.
2. Laju Perkembangan Bercak
Rataan laju perkembangan bercak dari umur 4 - 6 hsi terdapat pada Tabel 4, sedangkan hasil sidik ragam pada Lampiran 2.
Hasil analisis laju perkembangan bercak menunjukkan bahwa perlakuan daun klon dan isolat berpengaruh tidak nyata tetapi pada umur 4-6 hsi berpengaruh
sangat nyata terhadap laju perkembangan bercak. Tabel 4. Rataan Laju Perkembangan Bercak r
Umur 2 - 4 hari
4 - 6 hari Perlakuan I1
I2 I1
I2 Daun Klon
BPM 1 0,03
0,03 0,14 bc
0,14 bc GT 1
0,04 0,06
0,11 cd 0,10 c
BPM 24 0,06
0,07 0,19 b
0,31a PB 260
0,04 0,07
0,15 bc 0,17 bc
Keterangan : Angka yang diikuti huruf kecil yang tidak sama berbeda nyata pada taraf 5 dan berdasarkan uji DMRT, sedangkan
yang tidak bernotasi menunjukkan tidak berbeda nyata.
Syamsafitri : Studi Virulensi Isolat Colletotrichum Gloeosporioides Penz. Dan Pemberian Pupuk Ekstra N,K…, 2008 USU e-Repository © 2009
Laju perkembangan bercak tertinggi pada perlakuan K
3
I
2
BPM 24 dan Isolat asal Deli Serdang yaitu 0,31 pada 4 -6 hsi, yang berbeda sangat nyata dengan semua
perlakuan , sedangkan laju perkembangan bercak yang paling rendah adalah pada perlakuan K2I2 GT1 dan isolat Deli Serdang.
3. Intensitas Penyakit disease severity
Rataan intensitas serangan dari Umur 4 - 6 hsi terdapat pada Tabel 5,
sedangkan hasil sidik ragam pada Lampiran 3.
Tabel 5. Rataan Intensitas Penyakit pada Perlakuan Daun Klon dan Isolat Perlakuan
I1 Isolat Langkat I2 Isolat Deli Serdang
Umur 4 6 4 6
BPM 1 13,75
40,75 c 16,25
44,38 c GT 1
30,63 bc 41,94 c
23,75 b 42,05 c
BPM 24 40 b
64,38 b 30,00 a
92,50 a PB 260
30,21 b 45,53 c
16,94 cd 50,63 c
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama berbeda nyata pada Taraf 5 berdasarkan uji DMRT.
Pada tabel 5 dapat dilihat bahwa pemberian isolat asal Deli Serdang I
2
pada daun klon umur 4-6 hsi berpengaruh sangat nyata terhadap intensitas penyakit dan
ada peningkatan persentase intensitas penyakit. Intensitas penyakit tertinggi pada umur 6 hsi diperoleh pada perlakuan K
3
I
2
BPM 24 dan isolat Deli Serdang yaitu 92,50 , yang berbeda nyata dengan semua perlakuan. Intensitas serangan terendah
diperoleh pada perlakuan K1I1 BPM1 dan Isolat asal Langkat yaitu 40,75 .
Syamsafitri : Studi Virulensi Isolat Colletotrichum Gloeosporioides Penz. Dan Pemberian Pupuk Ekstra N,K…, 2008 USU e-Repository © 2009
Sumber : Koleksi Penelitian Gambar 5. Intensitas serangan C.gloeosporioides metode cakram pada 6 hsi
II. Pertumbuhan dan Ketahanan Klon Karet terhadap C.gloeosporioides dengan Pemberian Pupuk Ekstra N, K
1. Tinggi Tanaman cm