tingginya intensitas serangan pada perlakuan P
2
K
2
50 dan GT1 yaitu 36,67 mempengaruhi pertumbuhan klon menjadi tidak baik.
Pola sebaran akar menurut panjang akar secara tidak langsung dapat menggambarkan kemampuan akar dalam menyerap air dan hara dari dalam tanah.
Tanaman dengan kondisi perakaran lebih panjang cenderung untuk dapat menyerap air dan hara lebih baik karena akar lebih mampu menembus bagian tanah lebih dalam
dibandingkan dengan tanaman yang memiliki perakaran yang dangkal. Hasil korelasi menunjukkan bahwa panjang akar berkorelasi positif nyata
pada bobot kering tajuk r = 0.58 , dimana bahwa pertumbuhan panjang akar akan selalu diikuti oleh pertambahan bobot kering tajuk.
4. Bobot Kering Akar , LPNA Laju Pertumbuhan Nisbi Akar dan NAT
Hasil analisis berat kering akar menunjukkan bahwa ekstra pupuk N,K 50 dari rekomendasi meningkatkan bobot kering akar pada perlakuan klon tahan
sedangkan ekstra pupuk N,K 75 menunjukkan bobot kering akar yang lebih rendah pada klon tahan. Gardner, et al., 1991 mengemukakan bahwa, bahwa bobot kering
akar merupakan akumulasi bahan kering hasil fotosintesis dan sebagai indikator pertumbuhan organ tanaman. LPNA merupakan peningkatan berat kering akar dalam
suatu interval waktu dalam hubungannya dengan berat asal akar Gardner,et al.,1991. Dengan demikian LPNA berhubungan dengan bobot kering akar.
Interaksi dosis pupuk ekstra N,K dengan klon tidak selalu diikuti oleh kenaikan bobot kering akar maupun bobot kering tajuk. Hal ini berkaitan dengan
fungsi K yaitu bukan sebagai penyususn tubuh tanaman tetapi berperan sebagai
Syamsafitri : Studi Virulensi Isolat Colletotrichum Gloeosporioides Penz. Dan Pemberian Pupuk Ekstra N,K…, 2008 USU e-Repository © 2009
aktivator dari berbagai enzim yang esensial dalam reaksi – reaksi fotosintesa dan respirasi serta enzim yang terlibat dalam sintesis protein dan pati. Unsur K tidak
disintesis menjadi senyawa organik oleh tumbuhan sehingga tetap sebagi ion di dalam tanaman. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa pertambahan atau penurunan
LPNA akan selalu diikuti dengan pertambahan atau penurunan bobot kering akar r = 0.28.
Nisbah akar tajuk merupakan perbandingan berat kering akar terhadap berat kering tajuk. Nisbah akar tajuk menggambarkan proporsi bagian bahan kering ke akar
dan tajuk Bohm, 1979. Hasil analisis korelasi LPNA dengan NAT, LPNT , LAB, menunjukkan r =
0.28, r = -0.01, r = -0.19 dan dengan diameter batang r = 0.21. Terdapat hubungan keterkaitan yang kurang erat antara LPNA dan LPNT juga LAB , yaitu
dalam faktor keseimbangan antara suplai air dan hara dari dalam tanah yang diserap oleh akar dengan suplai fotosintat dari daun yang merupakan faktor utama yamg
mempengaruhinya.
5. Bobot kering tajuk , LPNT , diameter batang dan LAB