y = -0.0028x
2
+ 0.15x + 13.583 R
2
= 0.7754 K4 y = -0.0022x
2
+ 0.1418x + 11.912 R
2
= 0.7943 K3
y = 0.0019x
2
- 0.1233x + 8.6777 R
2
= 0.7878 K1
y
= 0.0011x
2
- 0.104x + 13.4 R
2
= 0.7156 K2
- 5,00
10,00 15,00
20,00
20 40
60 80
Dosis Pupuk Ekstra N,K P
a nj
a n
g R ua
s c
m
Rataan K1 Rataan K2
Rataan K3 Rataan K4
Gambar 13. Hubungan panjang ruas dengan interval dosis pupuk ekstra N, K Hubungan laju assimisali bersih dengan dosis pupuk dapat dilihat pada
gambar 13.dimana hubungannya menunjukkan pola kuadratikpada setiap klon. Hasil analisis menunjukkan klon BPM1 K
1
adalah R
2
= 0,78, pada klon GT1K
2
nilai koefisien determinannya adalah R
2
= 0,71, pada klon BPM 24 K
3
nilai koefisien determinannya adalah R
2
= 0,79, sedangakan pada klon PB 260 K
4
nilai koefisien determinannya adalah R
2
= 0,77.
11. Diameter Batang mm
Rataan diameter batang 6 bulan disajikan pada Tabel 16, sedangkan hasil sidik ragam pada Lampiran 14. Hasil analisis menunjukkan bahwa perlakuan dosis
pupuk dan klon karet serta interaksi kedua faktor perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang .
Pada umur 6 bulan dosis pupuk menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap diameter batang. Diameter batang terbesar diperoleh pada perlakuan P
1
25 yaitu 7,32 mm, dan diameter batang terendah pada perlakuan P
3
75 yaitu 6,96 mm.
Syamsafitri : Studi Virulensi Isolat Colletotrichum Gloeosporioides Penz. Dan Pemberian Pupuk Ekstra N,K…, 2008 USU e-Repository © 2009
Perlakuan klon karet menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap diameter batang. Batang terbesar diperoleh pada perlakuan K
3
BPM 24 yaitu 7,49 mm, diameter batang terendah pada perlakuan K
2
GT 1 yaitu 6,91 mm. Tabel 16. Rataan Pengujian Ketahanan Klon terhadap C.gloeosporioides dengan
Pemberian Pupuk Ekstra N,K peubah Diameter Batang mm pada umur 6 Bulan
Perlakuan Interval dosis Pupuk Ekstra N,K
Rataan P
P
1
25 P
2
50 P
3
75 K
1
BPM1 7.08 7.20
7.55 7.00 7.21
K
2
GT1 7.00 7.08 6.56 7.00 6.91 K
3
BPM 24
8.04 7.50 7.45 6.96 7.48 K
4
PB 260
6.93 7.51 6.87 6.87 7.05 Rataan
7.26 7.32
7.11 6.96
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan uji DMRT, sedangkan yang tidak bernotasi
menunjukkan tidak berbeda nyata.
12. Total Luas Daun cm
2
Rataan total luas daun umur 6 bulan terdapat pada Tabel 17, sedangkan hasil sidik ragam pada lampiran 15. Hasil analisis terhadap total luas daun
pada klon karet; pada umur 6 bulan dosis pupuk dan klon karet serta interaksi kedua faktor perlakuan berpengaruh tidak nyata terhadap total luas daun. Daun terluas
diperoleh pada perlakuan P
1
25 yaitu 2696,04 cm
2
, yang iikuti dengan perlakuan P
2
50 yaitu 1653,44 cm
2
, perlakuan P 0 yaitu 1642,79 cm
2
dan perlakuan P
3
75 yaitu 1505,69 cm
2
. Hasil analisis menunjukkan bahwa perlakuan P
1
K
1
menunjukkan total luas daun yang paling tinggi yaitu 6.335 cm
2
, dan nilai total luas daun yang paling rendah terdapat pada perlakuan P
3
K
4
yaitu 1.259 cm
2
.
Syamsafitri : Studi Virulensi Isolat Colletotrichum Gloeosporioides Penz. Dan Pemberian Pupuk Ekstra N,K…, 2008 USU e-Repository © 2009
Tabel 17. Rataan Pengujian Ketahanan Klon terhadap C.gloeosporioides dengan Pemberian Pupuk Ekstra N,K peubah Total Luas daun cm
2
pada umur
5 Bulan
Perlakuan Interval dosis Pupuk Ekstra N,K
Rataan P
P
1
25 P
2
50 P
3
75 K
1
BPM1 1.779 6.335 1.994 1.483 2.898 K
2
GT1 1.550 1.734
1.513 1.815 1.653
K
3
BPM 24 1.594
1.272 1.507
1.466 1.460
K
4
PB 260 1.649
1.444 1.600
1.259 1.488
Rataan 1.643
2.696 1.653
1.506
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang tidak sama berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan uji DMRT, sedangkan yang tidak bernotasi
menunjukkan tidak berbeda nyata.
y = -162.63x
2
+ 838.11x + 33.565 R
2
= 0.5701 K4
y = -69.32x
2
+ 226.98x + 422.05 R
2
= 0.7373 K3
y
= 188.2x
2
- 1066x + 1863.7 R
2
= 0.6734 K2
120 440
760 1080
1400
25 50
75 Dosis Pupuk
Tot a
l Lu as Daun
c m
2
K1 K2
K3 K4
Gambar 14. Hubungan interaksi antara interval dosis pupuk ekstra N, K dengan klon karet terhadap luas daun cm
2
pada umur 4 bulan
Hasil analisis korelasi antara jumlah daun dengan luas daun total menunjukkan korelasi yang tidak nyata r = 0.37 . Hubungan interaksi dosis pupuk
Syamsafitri : Studi Virulensi Isolat Colletotrichum Gloeosporioides Penz. Dan Pemberian Pupuk Ekstra N,K…, 2008 USU e-Repository © 2009
dengan klon terhadap total luas daun umur bulan dapat dilihat pada gambar 14, dimana klon pada klon GT1K
2
nilai koefisien determinannya adalah R
2
= 0,67, pada klon BPM 24 K
3
nilai koefisien determinannya adalah R
2
= 0,73, sedangakan pada klon PB 260 K
4
nilai koefisien determinannya adalah R
2
= 0,57.
13. Intensitas Penyakit Diseases severity