Jumlah Daun helai Studi Virulensi Isolat Colletotrichum Gloeosporioides Penz.Dan Pemberian Pupuk Ekstra (N,K) Pada Klon Karet Dan Ketahanan Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum

juga berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun yang berguna sekali untuk fotosintesis.

2. Jumlah Daun helai

Jumlah daun pada tanaman merupakan sifat morfologi tanaman yang sangat dipengaruhi oleh faktor genetik, sehingga perbedaan jumlah daun tidak selamanya dapat memberikan informasi mengenai pertumbuhan tanaman, selain itu juga dipengaruhi oleh faktor serangan Penyakit Dijelaskan oleh Alessi dan Power 1982 ; Gardner et al 1991, bahwa semakin banyak aparat fotosintesis sampai batas tertentu, maka semakin banyak mengintersepsi cahaya, sehingga fotosintat yang dihasilkan semakin besar. Selanjutnya Wolf dan Blaser 1971, mengatakan bahwa tanaman yang daunnya lebih banyak dan luas mampu memanfaatkan cahaya secara optimal sehingga laju fotosintesis diduga lebih cepat, tetapi ini akan terjadi apabila belum terjadi saling naung antar daun matual shading. 3. Panjang Akar cm Dari hasil penelitian perlakuan K4 klon PB 260 mempunyai akar lebih panjang dibanding klon K1 BPM1, K2 GT1 dan K3BPM 24 pada umur 4 bulan tetapi tidak berbeda nyata pada umur 5 dan 6 bulan. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan akar klon BPM24 lebih baik pada perlakuan dosis pupuk 50 , sedangkan klon GT 1 dengan perlakuan dosis pupuk 50 tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap bobot kering akar. Hal ini bisa disebabkan karena Syamsafitri : Studi Virulensi Isolat Colletotrichum Gloeosporioides Penz. Dan Pemberian Pupuk Ekstra N,K…, 2008 USU e-Repository © 2009 tingginya intensitas serangan pada perlakuan P 2 K 2 50 dan GT1 yaitu 36,67 mempengaruhi pertumbuhan klon menjadi tidak baik. Pola sebaran akar menurut panjang akar secara tidak langsung dapat menggambarkan kemampuan akar dalam menyerap air dan hara dari dalam tanah. Tanaman dengan kondisi perakaran lebih panjang cenderung untuk dapat menyerap air dan hara lebih baik karena akar lebih mampu menembus bagian tanah lebih dalam dibandingkan dengan tanaman yang memiliki perakaran yang dangkal. Hasil korelasi menunjukkan bahwa panjang akar berkorelasi positif nyata pada bobot kering tajuk r = 0.58 , dimana bahwa pertumbuhan panjang akar akan selalu diikuti oleh pertambahan bobot kering tajuk.

4. Bobot Kering Akar , LPNA Laju Pertumbuhan Nisbi Akar dan NAT

Dokumen yang terkait

Uji Ketahanan Beberapa Genotipe Tanaman Karet Terhadap Penyakit Corynespora cassiicola dan Colletotrichum gloeosporioides di Kebun Entres Sei Putih

1 85 68

Studi Karakter Fisiologis Dan Sifat Aliran Lateks Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) IRR SERI 300.

1 55 60

Uji Ketahanan Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brassiliensis Muel. Arg.) Terhadap 3 Isolat Penyakit Gugur Daun (Colletotrichum Gloeosporioides Penz. Sacc.) Di Laboratorium

0 48 59

Uji Ketahanan Klon IRR Seri 200 Terhadap Penyakit Gugur Daun (Colletotrichum gloeosporioides Penz. et Sacc.) Pada Tanaman Karet (Hevea brassiliensis Muell. Arg.) Di Laboratorium

0 38 63

Uji Resistensi Beberapa Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Dari Kebun Konservasi Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

0 35 61

Uji Resistensi Klon IRR Seri 400 Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Sacc Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell Arg.) Di Laboratorium

1 54 88

PATOTIPE COLLETOTRICHUM GLOEOSPORIOIDES PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI DI PROVINSI LAMPUNG

0 9 27

Pewarisan Karakter Ketahanan pada Cabai (Capsicum annum x Capsicum chinese) terhadap Penyakit Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides Penz.)

0 6 86

KETAHANAN LAPANGAN TANAMAN KARET KLON IRR SERI 100 TERHADAP TIGA PATOGEN PENTING PENYAKIT GUGUR DAUN

0 0 12

UJI KETAHANAN KLON KARET IRR SERI 400 TERHADAP BEBERAPA ISOLAT PENYAKIT GUGUR DAUN Colletotrichum Resistance Test of Rubber IRR 400 Series to Saveral Isolates Colletotrichum Leaf Fall Disease

0 0 12