a. Jenis dan Bentuk Imbalan
Jenis dan bentuk imbalan yang diterima pengelola obat dilihat dari uang yang diterima di luar gaji, promosi atau kenaikan pangkatgolongan, serta penghargaan
atau pujian. Berdasarkan jenis dan bentuk imbalan yang diterima pengelola obat ditemukan sebagian besar menyatakan Ya, yaitu 18 orang 50,0.
b. Pemberian Imbalan
Pemberian imbalan kepada pengelola obat dilihat dari kesesuaian dengan beban kerja, sesuai dengan sistem pemberian imbalan yang ada di Puskesmas dan
Puskesmas Pembantu, serta kesesuaian dengan kinerja pengelola obat. Berdasarkan pemberian imbalan kepada pengelola obat sebagian besar menyatakan Ya, yaitu 19
orang 52,8.
c. Sistem Pemberian Imbalan
Sistem pemberian imbalan kepada pengelola obat dilihat dari waktu pemberian imbalan, sekali sebulan, setiap triwulan, ditetapkan sendiri oleh kepala
Puskesmas dan Puskesmas Pembantu sesuai keuangan. Berdasarkan sistem pemberian imbalan kepada pengelola obat ditemukan sebagian besar menyatakan Ya,
yaitu 19 orang 52,8.
d. Jumlah Imbalan
Jumlah imbalan yang diterima pengelola obat dilihat dari kesesuaian dengan pangkatgolongan, kesesuaian dengan masa kerja dan ditetapkan oleh kepala
Puskesmas atau Puskesmas Pembantu. Berdasarkan jumlah imbalan yang diberikan
kepada pengelola obat ditemukan sebagian besar menyatakan Ya, yaitu 22 orang 61,1.
e. Imbalan Rangkap Tugas
Imbalan yang diterima pengelola obat yang mempunyai rangkap tugas dilihat dari apakah hanya menerima imbalan sebagai pengelola obat, menerima imbalan
sebagai pengelola obat maupun tugas yang dirangkapnya, atau imbalan yang diterima berdasarkan tugas utamanya. Berdasarkan imbalan rangkap tugas yang diberikan
kepada pengelola obat ditemukan sebagian besar menyatakan Ya, yaitu 20 orang 55,6.
f. Distribusi Responden berdasarkan Imbalan
Aspek imbalan yang diperoleh pengelola obat dilihat dari jenis atau bentuk imbalan, pemberian imbalan, sistem pemberian imbalan, jumlah imbalan dan imbalan
yang diterima apabila rangkap tugas. Berdasarkan aspek imbalan yang diberikan kepada pengelola obat ditemukan sebagian besar pada kategori baik, yaitu 22 orang
61,1, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Kategrori Imbalan yang
diberikan Kepada Pengelola Obat di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu Kota Sibolga
No Imbalan Jumlah Persen
1 Tidak Baik
14 38.9 2
Baik 22 61.1
Jumlah 36 100.0
4.3.3. Prosedur Tetap
Pengukuran prosedur tetap yang digunakan dalam pengelolaan obat dilihat dari prosedur tetap sebagai pedoman kerja, dasar penyusunan prosedur tetap,
pelaksanaan prosedur tetap, pertimbangan dalam penyusunan prosedur tetap, dan efektivitas prosedur tetap.
Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Uraian Prosedur Tetap No Prosedur
Tetap Jumlah Persen
Prosedur Tetap sebagai Pedoman Kerja Pengelola Obat
1 Tidak
15 41.7 2
Ya 21 58.3
Jumlah 36 100.0
Dasar Penyusunan Prosedur Tetap
1 Tidak
16 44.4 2
Ya 20 55.6
Jumlah 36 100.0
Pelaksanaan Prosedur Tetap
1 Tidak
14 38.9 2
Ya 22 61.1
Jumlah 36 100.0
Pertimbangan dalam Penyusunan Prosedur Tetap
1 Tidak
17 47.2 2
Ya 19 52.8
Jumlah 36 100.0
Efektivitas Prosedur Tetap
1 Tidak
14 38.9 2
Ya 22 61.1
Jumlah 36 100.0
Berdasarkan Tabel 4.10. diatas dapat dilihat penjelasan tentang prosedur tetap dalam pengelolaan obat sebagai berikut:
a. Prosedur Tetap sebagai Pedoman Kerja
Prosedur tetap sebagai pedoman kerja dalam pengelolaan obat dilihat dari prosedur tetap yang menjadi standar prosedur operasional SOP yang baku di
Puskesmas Pembantu, disesuaikan dengan kondisi di Puskesmas Pembantu, dapat dirubah sesuai dengan kepentingan misalnya ada kasus KLB. Berdasarkan prosedur
tetap sebagai pedoman kerja dalam pengelolaan obat ditemukan sebagian besar menyatakan Ya, yaitu 21 orang 58,3.
b. Dasar Penyusunan Prosedur Tetap