Pengaruh Imbalan terhadap Kinerja Pengelola Obat

sehubungan dengan pengelolaan dan pelayanan obat, tapi tidak memberikan umpan balik serta evaluasi hasil supervisi kepada puskesmas yang bersangkutan. Supervisi yang disertai dengan umpan balik dan diskusi kelompok kecil berhasil meningkatkan upaya tertib distribusi obat.

5.5. Pengaruh Imbalan terhadap Kinerja Pengelola Obat

Hasil penelitian menunjukkan responden yang menyatakan baik tentang imbalan yang diterima sebagai pengelola obat puskesmas dan puskesmas pembantu lebih banyak yang mempunyai kinerja pada kategori baik dalam pengelolaan obat. Selanjutnya dengan uji regresi berganda, variabel imbalan menunjukkan pengaruh yang bermakna terhadap kinerja pengelola obat p0,05. Demikian halnya hasil cross-check lampiran 5 yang penulis lakukan kepada masing-masing kepala puskesmas dan kepala puskesmas pembantu di Kota Sibolga pada saat penelitian tentang imbalan pengelola obat di puskesmasnya diperoleh penjelasan bahwa imbalan yang diterima pengelola obat puskesmas menurut keterangan setiap kepala puskesmas dan puskesmas pembantu baik dari aspek jenis, sistem pemberian, serta imbalan untuk tugas rangkap hampir sama dengan hasil jawaban responden. Kinerja seorang karyawan akan baik bila ia mempunyai keahlian skill yang tinggi, bersedia bekerja karena gaji atau diberi upah sesuai dengan perjanjian dan mempunyai harapan expectation masa depan lebih baik Prawirosentono, 1999. Mathis, dkk 2002 pekerjaan hampir selalu memiliki lebih dari satu kriteria pekerjaan atau dimensi. Kriteria pekerjaan adalah faktor yang terpenting dari apa yang dilakukan orang di pekerjaannya. Dalam artian, kriteria pekerjaan menjelaskan apa yang dilakukan orang di pekerjaannya. Oleh karena itu kriteria-kriteria ini penting, kinerja individual dalam pekerjaan haruslah diukur, dibandingkan dengan standar yang ada, dan hasilnya dikomunikasikan pada setiap karyawan. Mendukung penelitian Dewi 2006 bahwa salah satu upaya meningkatkan kinerja petugas di rumah sakit adalah dengan pemberian imbalan sesua dengan beban kerja yang dilakukannya, sehingga Dewi merekomendasikan pemberian umpan balik, adanya reward dan punishment salah satu upaya dalam rangka meningkatan kinerja petugas dalam rangka melengkapi pengisian data rekam medis di RSUD Kabupaten Buleleng Bali. Mengacu kepada pengertian imbalan menurut Suwarto 1999 bahwa imbalan terdiri dari imbalan ekstrinsik extrinsic reward dan imbalan intrinsik intrinsic reward. Imbalan yang dimaksud dalam pengelolaan obat di puskesmas yaitu bentuk uang, karena uang merupakan imbalan ekstrinsik yang utama dan secara umum diakui bahwa uang adalah pendorong utama.

5.6. Pengaruh Prosedur Tetap terhadap Kinerja Pengelola Obat