a. Pengetahuan tentang Perencanaan Obat
Pengetahuan responden tentang perencanaan obat dilihat dari pengetahuan dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk perhitungan kebutuhan obat,
melakukan perhitungan kebutuhan obat, serta menyusun daftar stok obat. Berdasarkan pengetahuan responden tentang perencanaan obat ditemukan sebagian
besar menyatakan Tidak Tahu, yaitu 20 orang 55,6.
b. Pengetahuan tentang Pengadaan Obat
Pengetahuan responden tentang pengadaan obat meliputi: melakukan amprahan obat dari Gudang Farmasi Kota, membuat slip penerimaan obat serta
menyesuaikan dengan jumlah dan jenis obat yang diterima dan memeriksa obat yang diterima sesuai dengan slip penerimaan. Berdasarkan pengetahuan responden tentang
pengadaan obat ditemukan sebagian besar menyatakan Tahu, yaitu 18 orang 50,0.
c. Pengetahuan tentang Distribusi Obat
Pengetahuan responden tentang distribusi obat meliputi: mendistribusikan obat ke unit pelayanan, distribusi obat ke unit pelayanan sesuai dengan permintaan,
serta mencatat obat yang didistribusikan ke unit pelayanan ke dalam buku register harian. Berdasarkan pengetahuan responden tentang distribusi obat ditemukan
sebagian besar menyatakan Tahu, yaitu 19 orang 52,8.
d. Pengetahuan tentang Penggunaan Obat
Pengetahuan responden tentang penggunaan obat meliputi kegiatan : menetapkan ruang pelayanan obat dan membuat daftar perlengkapan peracikan obat,
menyiapkan obat dan menyerahkan obat, memberikan informasi obat dengan memperhatikan etika pelayanan obat. Berdasarkan pengetahuan responden
penggunaan obat ditemukan sebagian besar menyatakan Tidak Tahu, yaitu 26 orang 72,2.
e. Pengetahuan tentang Pencatatan dan Pelaporan Obat
Pengetahuan responden tentang pencatatan dan pelaporan meliputi kegiatan : mencatat obat yang didistribusikan ke unit pelayanan obat, mengisi buku register
harian berdasarkan obat yang digunakan, membuat Lembar Pengesahan dan Laporan Penerimaan Obat LPLPO setiap akhir bulan. Berdasarkan pengetahuan responden
tentang pencatatan dan pelaporan obat ditemukan sebagian besar menyatakan Tidak Tahu, yaitu 20 orang 55,6.
f. Pengetahuan Tentang Pengelolaan Obat
Pengetahuan tentang pengeloalan obat secara keseluruhan meliputi
perencanaan obat, pengadaan obat, distribusi obat serta pencatatan dan pelaporan. Berdasarkan Pengetahuan Tentang Pengelolaan Obat sebagian besar pada kategori
baik yaitu, 20 orang 55,6, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Distribusi Kategori Pengetahuan Pengelolaan Obat di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu Kota Sibolga
No Pengetahuan Pengelolaan Obat
Jumlah Persen
1 Tidak Baik
16 44.4 2
Baik 20 55.6
Jumlah 36 100.0
4.2.3. Lama Kerja Pengelola Obat
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden yang mempunyai lama kerja
≥ 5 tahun sebanyak 21 orang 58,3 selebihnya dengan masa kerja 5 tahun sebanyak 15 orang 41,7.
Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Lama Kerja di Puskesmas dan
Puskesmas Pembantu Kota Sibolga No
Lama Kerja Jumlah
Persen
1 5 tahun
15 41.7
2 ≥ 5 tahun
21 58.3
Jumlah 36 100.0
4.3. Sumber Daya Organisasi
Aspek Sumber Daya Organisasi pengelolaan obat di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, meliputi kepemimpinan yang dilakukan kepala Puskesmas,
dan Puskesmas Pembantu imbalan yang diperoleh pengelola obat dan prosedur tetap
yang digunakan dalam pengelolaan obat. 4.3.1. Kepemimpinan
Pengukuran kepemimpinan terhadap pengelola obat dilihat dari pengawasan, pengarahan, pembinaan, supervisi dan evaluasi yang dilakukan kepala Puskesmas dan
Puskesmas Pembantu sebagai pimpinan pengelola obat.
Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Uraian Kepemimpinan
No Kepemimpinan Jumlah Persen
Pengawasan dalam Pengelolaan Obat
1 Tidak
20 55.6 2
Ya 16 44.4
Jumlah 36 100.0
Pengarahan dalam Pengelolaan Obat
1 Tidak
19 52.8 2
Ya 17 47.2
Jumlah 36 100.0
Pembinaan dalam Pengelolaan Obat
1 Tidak
18 50.0 2
Ya 18 50.0
Jumlah 36 100.0
Supervisi dalam Pengelolaan Obat
1 Tidak
20 55.6 2
Ya 16 44.4
Jumlah 36 100.0
Evaluasi dalam Pengelolaan Obat
1 Tidak
21 58.3 2
Ya 15 41.7
Jumlah 36 100.0
Berdasarkan Tabel 4.6. diatas dapat dilihat penjelasan tentang Kepemimpinan terhadap pengelolaan obat sebagai berikut:
a. Pengawasan Kepala Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
Pengawasan kepala Puskesmas dan Puskesmas Pembantu dalam pengelolaan obat dilihat dari pemeriksaan jumlah obat yang tersedia di gudang, pemeriksaan jenis
obat yang tersedia di gudang dan pemeriksaan distribusi obat ke unit pelayanan.
Berdasarkan pengawasan dalam pengelolaan obat ditemukan sebagian besar menyatakan Tidak, yaitu 20 orang 55,6.
b. Pengarahan Kepala Puskesmas dan Puskesmas Pembantu